Nama Lain Gula pada Susu Formula, Orangtua Penting Tahu
Ada banyak sekali nama lain gula di dalam susu formula yang perlu diketahui orangtua
31 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Susu formula merupakan alternatif yang bisa diberikan kepada bayi jika pemberian ASI tidak memungkinkan, seperti masalah produksi ASI atau masalah kesehatan tertentu.
Meskipun kandungan susu formula sudah disesuaikan dengan kebutuhan bayi, namun pemberian susu formula tidak bisa sembarangan. Orangtua perlu benar-benar memerhatikan kandungan di dalam susu formula, termasuk kandungan gula.
Gula memang sering kali dianggap buruk karena jumlah yang berlebih dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti obesitas dan kerusakan gigi. Namun, ada juga jenis gula yang bisa memberikan manfaat, termasuk sumber energi dan membantu penyerapan kalsium.
Jadi, penting bagi Mama untuk mengetahui jenis gula pada susu formula dan berapa banyak kandungannya. Terlebih lagi, kandungan gula sering kali ditulis dengan nama yang berbeda-beda.
Berikut Popmama.com rangkum nama lain gula pada susu formula. Yuk, simak sampai tuntas!
1. Laktosa
Laktosa merupakan salah satu istilah yang sering dijumpai di kemasan susu formula. Laktosa merupakan gula alami pada susu yang juga menjadi sumber karbohidrat.
Laktosa memiliki nilai yang sangat rendah pada indeks glikemik, yaitu 45. Ini menunjukkan bahwa laktosa tidak meningkatkan kadar gula darah secepat jenis gula lainnya dan dicerna lebih lambat oleh tubuh.
Selain dapat memberikan rasa manis yang ringan, laktosa juga dapat memberikan sejumlah manfaat bagi bayi, seperti sumber energi, membantu penyerapan kalsium, dan menjadi prebiotik alami yang menutrisi bakteri baik dalam usus bayi.
2. Sukrosa
Sukrosa merupakan jenis gula biasa yang juga dikenal sebagai gula meja. Sukrosa merupakan disakarida (salah satu jenis molekul gula) yang terdiri dari glukosa dan fruktosa.
Berbeda dari laktosa, sukrosa pada susu formula sebaiknya dihindari karena sangat manis dan memiliki skor 65 pada indeks glikemik.
Penggunaan sukrosa yang berlebihan berisiko menyebabkan beberapa masalah kesehatan pada bayi, termasuk menyebabkan karies gigi, mengganggu penyerapan nutrisi, asupan kalori berlebihan, hingga gangguan pencernaan.