Penyebab Bayi Batuk di Malam Hari dan Cara Mengatasinya
Jangan disepelekan, ini penyebab bayi batuk-batuk di malam hari
29 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama menyadari si Kecil sering terbangun di malam hari dan batuk sepanjang malam? Hal ini tentunya bisa membuat Mama merasa khawatir karena takut si Kecil jatuh sakit.
Nah, untuk mengobati bayi yang sering terbangun dan batuk-batuk di malam hari, Mama perlu mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah flu, penyakit gangguan pernapasan, hingga refluks.
Lebih lanjut, berikut Popmama.com rangkum informasi terkait penyebab bayi batuk di malam hari dan cara mengatasinya, dilansir dari Romper.
1. Bayi mengalami batuk-batuk di malam hari bisa berkaitan dengan kondisi pilek
Setiap orangtua pasti ingin anaknya mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas. Namun, bagaimana jika tidur si Kecil terganggu karena sering mengalami batuk-batuk.
Batuk di malam hari dapat menjadi pertanda beberapa masalah kesehatan. Menurut Dr. Natalie Thoni, Dokter Anak bersertifikat di Rumah Sakit Anak Orlando Health Arnold Palmer, batuk yang dialami bayi pada malam hari kemungkinan besar ada kaitannya dengan penyakit pilek yang dialaminya.
Produksi lendir yang berlebih saat pilek dapat merangsang reseptor saraf sehingga menyebabkan batuk. Dengan kata lain, batuk merupakan reaksi tubuh untuk membersihkan tenggorokan dan saluran atas dari lendir yang berlebihan saat pilek.
Selain itu, saat bayi tertidur dalam posisi telentang, sinus dapat mengering dan menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan bagian atas. Hal ini dapat menyebabkan bayi jadi mengalami batuk-batuk di tengah tidurnya.
2. Batuk di malam hari juga dapat disebabkan oleh kondisi penyakit saluran pernapasan
Penyebab lain batuk di malam hari yang dialami bayi adalah croup, yakni penyakit saluran pernapasan pada anak yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan pada saluran napas bagian atas, seperti laring, trakea, hingga bronkus.
Bayi yang mengalami croup biasanya memiliki suara batuk parau yang khas, seperti menggonggong. Gejala lainnya dapat berupa demam, suara serak, dan susah atau berisik saat bernapas.
Biasanya, kondisi croup akan cenderung lebih parah di malam hari. Kebanyakan kasus croup pada bayi akan sembuh dalam waktu 3 hingga 5 hari dengan mendapatkan perawatan di rumah.
Editors' Pick
3. Bayi juga bisa mengalami batuk di malam hari karena refluks
Salah satu penyebab yang paling umum dialami bayi yang terbatuk di malam hari adalah gastroesophageal reflux (GERD). Ini merupakan kondisi di mana asam lambung naik ke esofagus.
Kondisi GERD pada bayi juga bisa ditandai dengan gejala lain, seperti gumoh dan muntah-muntah, tidak nafsu makan, sering rewel saat makan, berat badan sulit naik, dan sering tersedak saat makan.
Namun, lain halnya jika bayi mengalami batuk-batuk yang disertai bersin. Kondisi ini kemungkinan besar menandakan bahwa si Kecil sedang mengalami flu atau penyakit pernapasan lainnya.
4. Bagaimana cara mengatasi bayi yang mengalami batuk-batuk di malam hari?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, batuk-batuk di malam hari yang dialami bayi bisa diobati jika penyebabnya telah diketahui. Namun, bagaimana jika Mama tidak tahu pasti apa yang menyebabkan si Kecil batuk-batuk di tengah tidurnya?
Jika batuk-batuk terjadi bersamaan dengan gejala lain, seperti hidung tersumbat, demam, dan pilek, maka Mama bisa membersihkan saluran hidungnya sebelum tidur. Mama bisa membersihkan hidung si Kecil dengan menggunakan cairan saline hidung atau alat penyedot lendir khusus bayi.
Namun, jika gejala yang dialami bayi lebih mengarah pada kondisi refluks, maka sebaiknya jangan memberi makan bayi dalam jumlah berlebihan. Selain itu, cobalah untuk memposisikan bayi tetap tegak selama 20-30 menit setelah menyusui.
Mama juga bisa meletakkan barang empuk di bawah bantal bayi, seperti handuk atau selimut yang dilipat. Dengan begitu, kepala bayi akan sedikit terangkat untuk membantu meringankan gejala refluks.
Satu lagi hal yang terpenting adalah jauhi obat-obatan yang dijual bebas tanpa resep dokter, apalagi jika Mama belum tahu penyebab pasti mengapa bayi mengalami batuk-batuk. Jika salah diagnosis dan memberikan sembarang obat, hal ini justru akan berakibat fatal pada kesehatan si Kecil.
5. Cara mencegah bayi batuk-batuk di malam hari
Jika Mama mencari solusi lain yang dapat menjaga pernapasan si Kecil, Mama mungkin bisa mempertimbangkan untuk menggunakan humidifier di ruangan bayi. Humidifier sangat berguna untuk membuat si Kecil bernapas lebih mudah, bahkan bisa menjaga kulitnya agar tidak kering.
Selain dari luar, Mama juga bisa menjaga kesehatan pernapasan si Kecil dengan memberinya cukup ASI. Pasalnya, ASI mengandung zat antibodi yang bisa membantu bayi melawan serangan bakteri maupun virus.
6. Kapan harus membawa bayi ke dokter?
Batuk-batuk yang dialami bayi tidak bisa dianggap sepele jika kondisinya sudah menyebabkan ia kesulitan untuk bernapas. Mama bisa mengetahui bahwa bayi sedang kesulitan bernapas apabila ia sering bernapas lebih cepat dari biasanya, tulang rusuknya mengembang, dan menggunakan otot lehernya untuk membantunya bernapas.
Selain itu, pipi bayi yang biasanya merah mulai berubah menjadi kebiruan, maka Mama sudah harus membawanya ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Demikianlah informasi terkait penyebab bayi batuk di malam hari dan cara mengatasinya. Jadi, salah satu cara terbaik untuk menyembuhkannya adalah dengan berkonsultasi kepada dokter agar diketahui penyebab mengapa si Kecil batuk-batuk di malam hari.
Semoga si Kecil selalu sehat, ya, Ma!
Baca juga:
- Ciri-Ciri Batuk yang Berbahaya pada Bayi, Ketahui Gejalanya!
- Cara Mengatasi Batuk pada Bayi, Jangan Buru-Buru Minum Obat!
- Begini Cara Mengatasi Batuk pada Bayi 4 Bulan dari Rumah