Demi Masa Depan, Ini Cara Mendisiplinkan Anak Sejak Dini

Apakah mungkin di usia baru lahir, si Kecil sudah bisa diajarkan disiplin?

25 Agustus 2019

Demi Masa Depan, Ini Cara Mendisiplinkan Anak Sejak Dini
maxpixel.freegreatpicture

Melihat si Kecil bertumbuh dengan karakter dan etika yang baik tentu merupakan impian setiap orangtua. Itu kenapa, Mama terus berupaya memberikan pola asuh terbaik yang bisa mewujudkan hal itu. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa Mama harus seksama melihat apakah langkah-langkah yang Mama lakukan dalam mendisiplinkan si Kecil sudah baik dan sesuai atau belum.

Hal ini menjadi perhatian Kathryn Perrotti Leavitt yang bekerja sebagai jurnalis untuk American Baby Magazine. Dalam tulisannya, ia menceritakan kesulitannya dalam mendisiplinkan anak laki-lakinya yang berusia 1 tahun meskipun langkah-langkah yang diterapkan sudah dianggap baik. Dari situ, ia pun menyimpulkan bahwa mengetahui waktu yang tepat untuk memulai, merupakan penyebab kesulitan tersebut.

Untuk itu, Kathryn Perrotti Leavit menyarankan waktu terbaik yang efektif untuk memulai proses pendisiplinan bagi anak. Dengan ini, si Kecil dijamin akan mudah menjalani proses yang diberikan Mama tanpa harus mengalami gangguan psikologis di usianya. Hasilnya, ia pun akan tumbuh menjadi pribadi yang disiplin.

Kapan Disiplin Harus Dimulai?

Kapan Disiplin Harus Dimulai
tesco-baby.com

Menurut pandangan para ahli yang fokus pada tumbuh kembang anak, menetapkan batasan, membangun sikap dan etika yang positif, serta meredupkan kebiasaan-kebiasaan jelek haruslah dimulai sejak usia dini. 

Hal in diakui sendiri oleh seorang Associate Professor of Child Development and Family Studies di Universitas Purdue di Indiana bernama Judith Myers-Walls, PhD. Dalam keterangannya, ia menyebut, bahwa “Bayi tetap membutuhkan proses belajar mengenai apa yang tidak boleh dilakukan dan  hal-hal yang memang bisa bahkan harus ia lakukan.”

Menurutnya, hal ini merupakan sesuatu yang dapat dimengerti oleh bayi karena sebuah studi membuktikan bahwa bayi berumur 7 bulan telah memiliki kemampuan untuk belajar mengontrol bagian tubuhnya. Dari situ, ia pun sudah mulai mengerti konsep sebab dan akibat.

5 Langkah untuk Memulai Disiplin Sejak Bayi

5 Langkah Memulai Disiplin Sejak Bayi
pixabay/pinkpig0416

Mama bisa memulai disiplin untuk bayi mama dengan melakukan langkah berikut ini:

1. Mulai sejak usia 4 bulan

Tentu, hal ini akan berjalan dengan sangat efektif jika Mama membiasakannya sejak bayi terhitung sebelum berusia 7 bulan. Kathryn Perrotti Leavit, malah menyarankan proses pendisiplinan sejak bayi berumur 4 bulan. Pasalnya, ia menilai bayi di umur tersebut sudah dapat menemukan kesenangannya untuk memain-mainkan tangannya.

Selain itu, kami pun menyimpulkan bahwa usia bayi sebelum 7 bulan seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk proses pembiasaan sikap yang baik bagi Si Kecil atau  pendisiplinan. Alasannya, sebagaimana telah disebutkan di atas, bayi sudah mencapai kemampuan mengontrol dan memilih pada usia 7 bulan. Oleh karena itu, ada baiknya jika Mama sudah mulai melakukannya sebelum proses pembentukan kemampuan tersebut terjadi.

2. Gunakan metode pembelajaran soal baik dan buruk

Metode ini terkait dengan pola sebab akibat yang disebut damage controlmethod. Metode ini meliputi distracting (membantu bayi untuk berpindah dari aktivitas buruk ke aktivitas yang baik) dan ignoring (tidak memberi respon pada aktivitas buruk).

3. Alihkan perhatian bayi dari kegiatan yang merugikan

Misalnya, Mama dapat memindahkan tangan si Kecil yang sedang menarik-narik rambut Mama ke hal lain yang sesuai dan menyenangkan baginya, seperti mengangsurkan mainannya.

4. Berikan penghargaan jika bayi bisa disiplin

Jika bayi bisa mengikuti instruksi baik dari mama, misalnya tidak memasukan tangannya ke mulut, Mama disarankan untuk memberi kecupan sebagai pertanda reward dari perpindahan yang Mama lakukan untuk menandakan bahwa aktivitas tidak baik. Penghargaan bisa juga diberikan dengan menyapa si Bayi dengan lembut, mengatakan bahwa ia anak baik, anak pintar, atau sekedar kata-kata," Nah, begitu dong, anak mama yang baik."

5. Mengabaikan atau tidak memberi respon apapun (ignoring)

Karena diabaikan, si Kecil akan menangkap maksud Mama dan terbiasa untuk memilih melakukan aktivitas yang menghasikan kecupan sebagai respon, ketimbang diacuhkan.

Tentu, saat mencapai kemampuan tersebut, mama harus memerhatikan bahwa bayi masih memiliki keterbatasan, seperti mereka belum lancar berkomunikasi, ingatan dan konsentrasi mereka yang terbatas, dan daya pikir yang masih rendah. Karena itu, para Mama disarankan untuk menunjukkan kesabaran yang tinggi serta kasih sayang yang sangat dibutuhkan bayi saat melakukan proses pendisiplinan.

So, show the love while taking care of your baby!

Baca juga:

The Latest