Cara Memilih Susu Formula untuk Bayi Menurut Dokter
Susu formula diberikan pada bayi dalam kondisi tertentu
28 Oktober 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Susu formula diberikan pada bayi dengan beberapa alasan, seperti saat bayi memiliki kondisi kesahatan tertentu atau ketika sang Mama tidak memungkinkan untuk memberikan ASI eksklusif. Di pasaran, susu formula tersedia dengan berbagai jenis, komposisi, dan manfaat.
Para orangtua harus memilih susu formula dengan tepat agar tidak berdampak buruk pada pertumbuhan, kesehatan pencernaan, dan perkembangan bayi secara menyeluruh.
Lalu, bagaimana cara memilih susu formula untuk bayi? Nah, kali ini Popmama.com akan memberikan jawaban dan informasi soal cara memilih susu formula untuk bayi menurut dokter.
Editors' Pick
Cara Memilih Susu Formula untuk Bayi Menurut Dokter
dr. Galih Linggar Astu Sp.A melalui unggahan di Instagram pribadinya (@dokter_galih) mengatakan bahwa tidak ada satu merek susu formula pun yang akan cocok untuk semua bayi. Mama diharapkan bisa memilih susu formula sesuai dengan kebutuhan si Kecil.
Bayi yang terlahir prematur, memiliki berat badan lahir rendah (BBLR), alergi susu sapi, galaktosemia, mengidap kemih beraroma sirup maple (Maple Syrup Urine Disease), dan fenilketonuria adalah bayi-bayi yang membutuhkan susu formula khusus. Para orangtua diharapkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli agar tidak salah dalam memberikan susu.
Berikan bayi susu formula yang sesuai dengan anjuran yang diberikan agar diketahui batasannya. Misal, bayi harus mengonsumsi susunya dalam jangka pendek atau bahkan dalam jangka panjang dan harus berhenti saat tidak diperlukan lagi.
Jika si Kecil diwajibkan untuk mengonsumsi susu formula sejak lahir hingga berusia satu tahun, berikan susu yang mengandung protein whey agar lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaannya yang masih dalam tahap perkembangan.
Selain itu, perhatikan juga tanggal produksi dan tanggal kedaluwarsa dari susu formula tersebut, periksa kembali kemasannya agar tidak ditemukan kerusakan atau robek, pilihlah susu yang sesuai dengan usia si Kecil.
Apakah Susu Formula sama dengan ASI?
Susu formula tetap tidak bisa menggantikan ASI, karena kandungan nutrisi yang ada pada ASI jauh lebih kaya dan lebih sehat dibandingkan dengan susu formula. Namun, bukan berarti susu formula tidak sehat untuk bayi karena memiliki keunggulan dan kegunaannya tersendiri.
Susu formula berperan sebagai alternatif lain dari ASI. Setelah persalinan, biasanya tubuh mama akan mengeluarkan ASI secara otomatis, tetapi karena ada masalah tertentu, sebagian Mama mungkin tidak bisa menghasilkan ASI.
Sebagian besar susu formula terbuat dari susu sapi yang ditambahkan dengan vitamin atau mineral lainnya. Namun, kini tersedia susu formula yang berbahan dasar kedelai atau beras khusus untuk bayi yang tidak bisa mentolerir protein susu sapi atau laktosa.
Perbedaan dari susu formula dengan ASI adalah tidak adanya kandungan antibodi pada susu formula. Antibodi berperan dalam memperkuat imunitas tubuh dan mencegah bayi dari serangan berbagai penyakit dan infeksi.
Para orangtua juga harus memperhatikan takaran saji susu formula pada bayi. Melansir Healthy Children, di minggu pertama setelah lahir, berikan bayi sekitar 30 – 60 ml susu formula setiap kali menyusu. Memasuki bulan pertama, takarannya pun bertambah menjadi 90 – 120 ml dalam satu kali menyusu dan berikan jeda 3 – 4 jam dalam sehari.
Semakin bertambahnya usia, takaran susu yang dibutuhkan bayi pun akan semakin bertambah dan Mama wajib memperhatikan pola konsumsinya agar bayi tidak kekurangan atau kelebihan susu.