Kernikterus pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Salah satu penyakit langka dan perlu diwaspadai
17 April 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama pernah mendengar tentang penyakit kernikterus pada bayi? Penyakit ini sangat langka dan jarang ditemui pada bayi. Kernikterus bisa menyebabkan kerusakan otak pada bayi karena memiliki penyakit kuning yang tidak cepat ditangani.
Dengan adanya kerusakan jaringan otak, maka akan memperhambat juga tumbuh kembang bayi. Hal tersebut terjadi ketika adanya kadar bilirubin yang sangat tinggi dalam darah bayi.
Selain kerusakan otak, penyakit kernikterus juga memengaruhi kerusakan tubuh lainnya seperti permasalahan pada gigi bayi, gangguan penglihatan dan pendengaran, bahkan sampai keterbelakangan mental.
Berikut Popmama.com rangkum tenytang kernikterus pada bayi, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya. Yuk, simak!
Apa Itu Kernikterus?
Penyakit kernikterus merupakan kerusakan otak yang terjadi pada bayi dengan penyakit kuning yang parah. Kernikterus juga menyebabkan komplikasi serius bahkan sampai bisa mengancam jiwa bayi. Ketika bayi terlambat mendapatkan perawatan akibat penyakit kuning, maka si Kecil bisa mengalami kernikterus ini.
Penyakit ini tidak terjadi pada bayi saja, tetapi orang dewasa juga bisa mengalaminya. Pada orang dewasa, penyakit ini disebabkan karena adanya kelainan genetik yang dapat berpengaruh atas proses pengolahan bilirubin.
Apa Saja Penyebab Kernikterus pada Bayi?
Kernikterus terjadi ketika kadar bilirubin tinggi sampai menyebar ke otak dan merusak sistem jaringan otak bayi permanen. Perlu Mama ketahui ada dua jenis bilirubin di dalam tubuh, yaitu:
- Bilirubin konjugasi yang berfungsi sebagai kadar bilirubin yang larut di dalam air dapat keluar dari tubuh melalui usus.
- Bilirubin tak terkonjugasi yang berfungsi sebagai bilirubin bergerak dari aliran darah ke hati. Tetapi, bilirubin ini tidak larut dalam air sehingga bisa menumpuk di jaringan tubuh.
Nah, pada penyakit ini bilirubin yang dimaksud adalah bilirubin tak terkonjugasi karena ia menumpuk di dalam jaringan tubuh.
Namun, bukan berarti semua penyakit kuning akan berujung menjadi kernikterus. Perlu diketahui beberapa penyebab penyakit kuning yang semakin berkembang menjadi kernikterus seperti:
- Kekurangan oksigen (hipoksia).
- Kelainan sel darah merah, salah satunya adalah talasemia.
- Memiliki hepatitis.
- Kekurangan enzim
- Mengalami infeksi yang terjadi selama di dalam kandungan atau saat lahir seperti rubella.
- Cephaloematoma atau perdarahan di bawah kulit kepala pada bayi yang baru lahir.