Musik Klasik Membuat Bayi Lebih Pintar, Mitos atau Fakta?
Musik klasik juga dipercaya mampu meningkatkan kualitas tidur bayi
19 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin sering mendengar jika musik dapat memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang bayi.
Pasalnya, rangsangan dari alunan musik sangat berkontribusi dalam perkembangan kognitif dan sensorik si Kecil.
Namun, beberapa orang percaya bahwa musik tertentu dapat membuat bayi lebih pintar.
Memperdengarkan musik klasik pada bayi terlebih sejak dalam kandungan bisa membuat si Kecil lebih pintar dan hal ini sering disebut dengan “Mozart Effect”.
Wolfgang Amadeus Mozart merupakan seorang komposer dunia yang menciptakan banyak musik klasik. Musik klasik tersebut disinyalir mampu meningkatkan kemampuan otak jika didengarkan secara berkala.
Tapi apakah benar hanya musik klasik yang bisa membantu perkembangan otak bayi jadi lebih pesat? Berikut Popmama.comrangkumkan jawabannya. Mari disimak ya Ma!
Awal Mula Musik Klasik Dipercaya Membuat Bayi Lebih Cerdas
Dilansir dari Scientific America, sebuah studi pertama yang dilakukan di Universitas California meneliti musik dari Mozart.
Penelitian telah menunjukkan bahwa siswa yang mendengarkan sonata dari Mozart selama beberapa menit sebelum mengikuti tes tampil lebih baik daripada siswa yang mendengarkan musisi lain atau tidak pernah mendengarkan musik sama sekali.
Namun, efek pada siswa bersifat sementara (hanya berlangsung 15 menit) dan kontroversial.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik menawarkan banyak manfaat dan dapat meringankan masalah kesehatan fisik dan mental.
Nah, gagasan inilah yang membentuk gagasan lain bahwa bayi menjadi lebih pintar saat mendengarkan musik klasik.
Tak lama setelah itu, penelitian tersebut menjadi populer, Gubernur Georgia memerintahkan agar semua bayi yang baru lahir di rumah sakit diberikan CD musik klasik yang berisi sonata dari Mozart dan beberapa musik klasik dari komposer lainnya.
Apakah Efek Mozart Itu Benar Adanya?
Tetapi, perdebatan berkaitan "ajaibnya" kekuatan dari musik pun terus diperbincangkan. Seorang musisi klasik, Don Campbell menyatakan jika musik memiliki kualitas pengorganisasian yang luar biasa di otak.
Di sisi lain, pada tahun 1999, psikolog Christopher Chabris menguji kembali 16 penelitian yang berkaitan dengan efek Mozart. Hingga menemukan hasil bahwa efek musik hanya mempengaruhi satu setengah poin IQ.
Charbris menjelaskan jika efek mozart bisa mendatangkan bahaya. Hal ini dikarenakan jika peran orangtua tidak dijalankan dengan maksimal. Misalnya orangtua lebih bergantung pada musik ketimbang interaksi lain yang mungkin bermanfaat bagi anak-anak.
Contohnya bermain bersama si kecil dan mengajak mereka berkontribusi dalam aktivitas sosial. Hal ini merupakan bentuk aktivitas yang terbukti mampu meningkatkan kecerdasan anak.
Meski belum ada klaim kuat yang menyebut musik klasik dapat meningkatkan kemampuan kognitif, namun, musik yang ritmis memiliki pengaruh berlapis-lapis pada individu, seperti mengatur suasana hati. Si Kecil akan lebih tenang dengan mudah.