Kapan Bayi Bisa Berceloteh? Ini Jawabannya!
Apa saja ya penyebab bayi belum bisa mengoceh di usia 4 bulan? Temukan jawabannya di sini!
16 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jauh sebelum bayi bisa belajar mengucapkan kata-kata sederhana, komunikasi yang hanya dia andalkan yaitu melalui tangisan atau mimik wajah untuk menyampaikan sesuatu pada Mama.
Pada bulan-bulan awal kelahiran, tangisan bayi digunakan dalam mengekspresikan apapun yang diinginkan atau dirasakannya.
Setelah masa itu terlewati, mulailah terlihat tingkah si kecil yang semakin menggemaskan dengan ocehannya.
Tapi tahukah Mama? Usia berbicara setiap anak berbeda, Mama perlu tahu kapan normalnya bayi bisa mengoceh. Temukan jawabannya di Popmama.com!
Apa yang Bisa Dikategorikan Ocehan Bayi?
Mengoceh atau babbling adalah kombinasi dari suara konsonan dan vokal, suara suku kata tunggal seperti “pa” atau “ba”, serta suara yang lebih kompleks dan dirangkai seperti “a-ga,” “a-da” atau “ba-da” atau ocehan panjang misalnya “ba-ba-ba-ba.”
Seiring waktu, ocehan bayi berkembang menjadi suara kata dan akhirnya bayi bisa membentuk kata-kata dasar lewat ucapan yang keluar dari mulutnya.
Namun, bersabarlah dulu ya Ma, otak bayi memang membutuhkan waktu beberapa bulan untuk mengasosiasikan suara seperti kata "ma-ma" dengan arti sebenarnya.
Meskipun Mama bukanlah orang pertama yang percaya bahwa bayi berusia 3 bulan yang mengoceh bakal tahu persis arti kata apa yang dia bicarakan.
Editors' Pick
Tahap Perkembangan Mengoceh pada Bayi
Melansir What to Expect, normalnya, sebagian besar bayi mulai mengoceh pada bulan ke-4, walau si kecil masih akan terus mengembangkan repertoar suaranya selama beberapa bulan berikutnya.
Meski waktu perkembangan bayi berceloteh mungkin berbeda namun normalnya seperti ini:
1. Usia 0 sampai 3 bulan
Bayi memang belum bisa mengucapkan kata di rentang usia ini. Tangisan adalah satu-satunya bentuk komunikasi si kecil.
Namun, ternyata bayi dapat mulai belajar memproses dalam membedakan kata-kata di sekitarnnya.
2. Usia 4 sampai 6 bulan
Dalam rentang usai ini bayi mulai mengoceh dengan suku kata sederhana serta meniru suara apa yang didengarkannya.
Di usia 6 bulan bayi bisa merangkai bunyi konsonan dan vokal bersama-sama dan mulai berceloteh seperti "ah" dan “uh".
3. Usia 7 sampai 12 bulan
Sekitar umur 7 bulan hingga 12 bulan bayi sudah mampu membuat banyak suara yang berbeda (seperti "da-da-da”). Memasuki bulan ke tujuh, celotehan bayi akan mulai terdengar masuk akal.
Walaupun terdengar kurang jelas, ini merupakan waktunya bayi untuk megeksplorasi kegunaan lidah, langit-langit mulut, dan pita suaranya sendiri.
Nada dan pola suara yang keluar dari mulutnya terbentuk karena bayi mulai mempelajari cara berbicara orang-orang di sekitarnya.
Bayi juga sudah mampu mengerti namanya sendiri, kemampuannya semakin baik dan bayi mulai belajar mengkaitkan kata. Misalnya “papa”, “mama”, atau seperti "dada-da”
4. Usia 13 sampai 18 bulan
Kosakata bayi semakin banyak di usia ini, bayi semakin pintar dalam menggunakan kata-kata yang diingatnya.
Bayi sudah mengerti betapa pentingnya mengutarakan apa yang diinginkannya melalui bahasa. Meskipun beberapa kata masih terdengar cukup sulit dimengerti oleh orang dewasa.
5. Usia 19 sampai 24 bulan
Saat memasuki usia 2 tahun, si kecil semakin mahir berbicara, kemampuannya dalam menerima kata baru juga banyak. Tak hanya itu, di usia ini mereka akan bisa bernyanyi mengikuti suara alunan musik yang sering Mama putar.
Namun, perlu Mama ingat ketika usia ini, si Kecil sangat mudah meniru kata-kata atau pembicaraan yang ia dengar dari orang sekitarnya. Maka dari itu, jangan sampai lupa untuk menjaga pembicaraan ketika bersama si Kecil.