Apa Risikonya jika Memberikan Air Tajin sebagai Pengganti ASI?
Kenali risikonya terlebih dahulu sebelum memutuskan memberikan air tajin pada si Kecil
9 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penggunaan air tajin sebagai pengganti ASI sudah bukan hal yang asing lagi di Indonesia.
Bagi beberapa kalangan, air tajin bahkan dianggap lebih baik daripada susu formula untuk menggantikan ASI.
Walaupun pemberian air tajin sudah dilakukan turun-temurun, apakah kebiasaan ini aman untuk si Kecil, Ma? Terlebih lagi, apakah penggunaan air tajin sebagai pengganti ASI aman?
Agar tak ragu lagi, temukan jawabannya dari Popmama.com berikut ini, Ma!
Apakah air tajin bisa menggantikan ASI?
Air tajin merupakan pati atau cairan kental berwarna putih yang terdapat pada permukaan nasi saat proses memasak berlangsung.
Cairan ini mengandung berbagai nutrisi, seperti karbohidrat, vitamin B, vitamin E, protein, serat, magnesium, mangan, dan seng.
Dikarenakan kandungan yang terdapat pada air tajin tersebut membuat tidak sedikit orangtua yang percaya kalau air tajin dapat menggantikan peran ASI. Padahal, hal ini tidak dibenarkan dan tidak dianjurkan, Ma.
Pasalnya, berdasarkan rekomendasi WHO, selama enam bulan pertama kehidupannya bayi sebaiknya hanya diberikan ASI (ASI eksklusif).
Itu berarti, bayi sebaiknya tidak boleh diberikan makanan dan minuman apapun selain ASI.
Selain itu, meski air tajin mengandung banyak nutrisi, kandungan gizi pada air tajin tidak sebaik ASI maupun susu formula sehingga tetap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil.
Daripada penggunaan air tajin, ada baiknya Mama memberikan susu formula untuk si Kecil jika kondisi Mama sedang tidak memungkinkan untuk menyusui maupun memberikan ASI. Namun, hal ini pun sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau konselor laktasi, ya, Ma.
Lalu, adakah risiko yang akan terjadi bila bayi terus diberikan air tajin sebagai pengganti ASI? Ini penjelasannya, Ma:
1. Sulit dicerna bayi
Air rebusan beras atau air tajin memang mengandung banyak nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Sayangnya, nutrisi tersebut cenderung lebih sulit dicerna oleh si Kecil.
Sistem pencernaan bayi yang berusia kurang dari enam bulan masih belum sempurna. Hal itu yang kemudian membuat ia belum bisa menyerap makanan dan minuman selain ASI dengan baik.