Kerak Kepala Bayi, Dibersihkan atau Dibiarkan?

Boleh dibersihkan tapi tidak boleh sembarangan

16 Desember 2022

Kerak Kepala Bayi, Dibersihkan atau Dibiarkan
Freepik.com

Kerak kepala, salah satu gangguan kulit atau bisa disebut dermatitis seboroik. Ini merupakan masalah umum yang dialami bayi. Biasanya hal ini muncul di bagian kulit kepala bayi dan dapat muncul di bagian tubuh lainnya seperti wajah, punggung, ketiak, kelopak mata, alis, dan lipatan tubuh lainnya.

Biasanya kerak kepala bayi disebabkan oleh penumpukan kulit mati atau kelenjar minyak yang berlebihan. Kerak kepala bayi bukan sebuah infeksi dan akan hilang dengan sendirinya. Lantas, apa yang harus orangtua lakukan dengan kerak kepala bayi, dibersihkan atau dibiarkan?

BerikutPopmama.com telah merangkum jawabannya untuk Mama. Yuk, cari tahu bersama, Ma!

Editors' Pick

Kerak Kepala Bayi merupakah Hal yang Normal

Kerak Kepala Bayi merupakah Hal Normal
Freepik/yanalya

Mama tidak perlu khawatir dengan kerak kepala bayi. Sebab, tidak membahayakan kesehatan si Kecil. Kerak kepala bayi biasanya muncul beberapa minggu setelah kelahiran dan tingkat keparahannya terjadi saat bayi berusia enam minggu.

Meskipun tidak berbahaya, kerak kepala bayi yang parah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri, dan gatal. Selain itu, sebagian orang merasa terganggu ketika melihat kerak seperti sisik di kepala bayi.

Biasanya kerak kepala bayi menimbulkan beberapa gejala seperti bercak merah, kepala bersisik berwarna putih atau kuning, bercak kulit yang tebal, dan berkerak.

Kerak Kepala Bayi, Dibiarkan atau Dibersihkan?

Kerak Kepala Bayi, Dibiarkan atau Dibersihkan
Freepik/Freepik

Kerak kepala bayi bisa menggangu kenyamanan si Kecil. Oleh sebab itu, Mama boleh membersihkan kerak kepala bayi. Jika dibiarkan dikhawatirkan dapat memperparah kerak kepala bayi.

Untuk mengurangi kerak kepala, Mama bisa membersihkan kepala bayi dengan cara keramas. Gunakan sampo khusus dermatitis seboroik pada bayi. Setelah itu, gunakan air hangat untuk membilasnya.

Hindari penggunaan produk yang mengandung pewangi dan detergen. Sebab, bisa memperparah kondisi kulit bayi. Apabila keramas dilakukan secara rutin, kerak kepala dapat hilang dalam kurun waktu beberapa minggu saja, Ma.

Kerak Kepala Bayi yang Harus Diwaspadai

Kerak Kepala Bayi Harus Diwaspadai
Pexels/Lisa Fotios

Umumnya, gejala dermatitis seboroik yang ringan pada bayi tidak akan menggangu si Kecil. Namun, dalam kasus yang parah dapat mengganggu kenyamanan si Kecil.

Berikut beberapa gejala kerak kepala bayi yang harus diwaspadai, seperti:

  • Kerak kepala bayi muncul nanah.
  • Kulit bayi yang berkerak mengeluarkan cairan yang berbau.
  • Timbul rasa gatal yang berlebih pada kulit kepala, biasanya bayi akan menggaruk bagian yang gatal.
  • Timbulnya sisik berwarna kuning dan putih.
  • Timbulnya ruam kemerahan atau bintik merah pada kulit bayi yang terdampak.

Nah, itu tadi pembahasan mengenai kerak kepala bayi. Jika sudah dibersihkan, namun kerak kepala bayi tidak kunjung reda, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat. Semoga informasi ini membantu, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest