Moderna Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Bayi dan Anak
Sudah siapkah Mama memberikan vaksin Covid-19 pada buah hati?
18 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, perusahaan farmasi Moderna mulai melakukan penelitian yang menguji vaksin Covid-19 untuk anak di bawah 12 tahun, termasuk juga untuk bayi berusia enam bulan.
Dilansir dari Times of India, penelitian yang dilakukan Moderna ini diharapkan akan bisa mendaftarkan 6.750 anak sehat di Amerika Serikat dan Kanada. Studi lain yang terpisah, Moderna juga menguji vaksin pada 3.000 anak berusia 12 hingga 17 tahun sehingga bisa memungkinkan diberikan pada musim panas mendatang setelah mendapat izin layak pakai.
“Ada permintaan besar untuk mencari tahu tentang memvaksinasi anak-anak dan apa fungsinya,” kata Dr. David Wohl, direktur medis klinik vaksin di University of North Carolina, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya khusus untuk Mama.
1. Tingginya permintaan orangtua untuk melindungi anaknya
Masih mewabahnya virus Covid-19 diberbagai negara tentu membuat orangtua juga ingin melindungi buah hati mereka. Salah satunya dengan ikut memberikan anak-anak mereka vaksin yang akan membantu memberikan perlindungan terhadap imun tubuhnya.
Hal ini pun membuat American Academy of Pediatrics telah menyerukan perluasan uji coba vaksin untuk diikutsertakan pada anak-anak, termasuk bayi.
Meski banyaknya permintaan tersebut, adanya efek samping seperti demam, nyeri lengan, kelelahan dan nyeri pada persendian serta otot disebutkan akan lebih intens pada anak-anak daripada pada orang dewasa.
Untuk itu, sejumlah dokter pun meminta para orangtua untuk mengetahui apakah yang mereka harapkan setelah anak-anak mereka mendapatkan vaksinasi.
Editors' Pick
2. Pengelompokan vaksinasi untuk anak
Dalam studi Moderna juga disebutkan, setiap anak akan menerima dua suntikan dengan jarak yaitu 28 hari setelah suntikan pertama. Pemberian vaksin ini nantinya dikelompokkan dalam dua bagian, yang mana pertama untuk anak usia dua tahun hingga kurang dari 12 tahun dapat menerima dua dosis masing-masing 50 atau 100 mikrogram.
Sementara untuk mereka di bawah usia dua tahun, nantinya juga akan menerima dua suntikan dengan dosis 25, 50 atau 100 mikrogram, yang mana satu dosis dewasa adalah 100 mikrogram.
Nantinya dalam setiap kelompok, anak pertama yang diujicoba akan menerima dosis terendah lalu dipantau reaksinya sebelum peserta selanjutnya akan diberikan dosis yang lebih tinggi dari sebelumnya.