Benarkah Bayi Menangis Tengah Malam karena Diganggu Makhluk Halus?
Jangan buru-buru percaya dengan mitos ya, Ma!
21 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangisan bayi tanpa henti di tengah malam tentu membuat orangtua khawatir. Apalagi jika ia menangis setiap malam, pasti Mama ingin mencari tahu penyebab dari tangisannya tersebut.
Ada sebuah mitos yang menyebut jika bayi yang sering menangis di tengah malam itu akibat diganggu makhluk halus, benarkah?
Masih banyak orangtua di Indonesia yang percaya pada hal-hal seperti itu. Padahal, bisa saja bayi menangis tanpa henti karena merasa tidak nyaman, salah satunya adalah karena popoknya sudah terlalu penuh.
Lalu, bayi yang rewel di malam hari juga bisa dikarenakan lapar hingga tidak nyaman di ruangan mereka tidur.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
Editors' Pick
1. Penyebab bayi sering menangis di malam hari
Ada beberapa hal yang menyebabkan bayi rewel dan menangis di tengah malam. Dikutip dari Healthline, berikut hal-hal yang bisa menyebabkan hal tersebut:
- Popok yang penuh dan membuat bayi tidak nyaman.
- Kelaparan, terutama ketika bayi melewati fase pertumbuhan yang intens (lonjakan pertumbuhan umum terjadi sekitar usia 2-3 minggu, 6 minggu, dan 3 bulan), mereka mungkin lapar di malam hari.
- Pola menyusu yang berubah. Banyak yang berasumsi bayi rewel karena tidak mendapatkan cukup makan, memang benar tapi itu tidak selalu terjadi. Perubahan komposisi ASI yang berubah di malam hari juga bisa membuat bayi rewel.
- Kembung. Jika bayi merasa kembung dan tampak tidak dapat mengeluarkannya dari sistem pencernaan mereka, bisa jadi mereka rewel.
- Kurang tidur siang karena aktivitas. Ada kesalahpahaman umum bahwa bayi yang terjaga lebih lama di siang hari akan membuat mereka tidur lebih lama. Padahal, jika si Kecil tidak tidur siang yang baik mereka akan sangat lelah. Sehingga mereka bisa rewel di malam hari
- Tidak nyaman di ruangan karena stimulasi cahaya/suara. Sistem saraf bayi yang kurang berkembang membuat mereka lebih sensitif terhadap cahaya terang, suara, dan perubahan lingkungan mereka. Misalnya, mereka gampang terbangun ketika melihat cahaya TV di ruangan gelap, atau mungkin volume yang lebih besar bisa membuat bayi menangis.
- Kolik.
2. Popok yang terlalu penuh sebabkan bayi rewel hingga ruam
Layaknya orang dewasa, bayi juga bisa merasa tidak nyaman ketika ada sesuatu yang salah. Namun, bayi hanya bisa bereaksi dengan menangis saja. Saat popok bayi basah atau penuh karena kotoran (urine atau tinja), maka bayi akan merasa tidak nyaman dan menyebabkannya menangis. Oleh karena itu, setiap bayi menangis ada baiknya periksa popoknya apakah basah atau tidak.
Selain membuat bayi rewel di malam hari, popok yang penuh juga bisa menyebabkan bayi terkena ruam kulit. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Sweety, 80 persen iritasi penyebab ruam popok disebabkan oleh kontak yang terlalu lama dengan popok lembap, sehingga timbul bakteri dan jamur.
Bakteri dan jamur ini akan menyebabkan masalah kulit seperti iritasi, infeksi, gatal-gatal, dan kemerahan. Hal tersebut membuat si Kecil menjadi tidak nyaman ketika beraktivitas dan menurunkan kualitas tidurnya.
“Ruam popok akan berakibat pada terganggunya aktivitas sehari-hari serta pola tidur si Kecil. Padahal pola tidur di 1.000 hari pertama si Kecil sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangannya," ujar Wenny Damayanti, Head of Marketing Baby Care – Kimberly Clark Softex dalam siaran persnya pada Rabu (14/4/2021).