Normalkah bila Bayi Sering Buang Air Besar? Ketahui Faktanya di Sini!
Warna, bentuk, dan bau kotoran bayi bisa jadi pertanda kondisi kesehatannya
30 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin bingung bila bayi sering buang air besar. Jangan panik, Ma ternyata frekuensi buang air besar pada bayi berbeda-beda bergantung dari usia dan tahap perkembangannya. Secara umum, frekuensi buang air besar pada bayi akan berkurang seiring ia bertambah usia.
Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya karena usus bayi yang sudah berkembang sempurna sehingga bisa menyerap nutrisi atau ASI lebih baik.
Fakta menariknya, ternyata Mama bisa melihat kondisi kesehatan bayi dari warna, jenis feses, hingga bau kotoran mereka. Oleh karena itu penting bagi Mama untuk selalu memerhatikan kotoran bayi setiap ia BAB khususnya pada 24 jam pertama setelah ia lahir.
Agar Mama lebih paham, berikut Popmama.comrangkum informasi lengkap mengenai makna dari kondisi feses bayi.
1. Frekuensi normal buang air besar pada bayi usia 0-6 bulan
Dilansir dari laman Firstcry bayi setidaknya akan mengalami frekuensi BAB setidaknya empat kali sehari dalam beberapa hari setelah kelahirannya. Bahkan ada beberapa kasus untuk bayi yang diberi ASI akan BAB setiap selesai menyusui.
Dalam sehari frekuensi buang air besar si kecil ini bisa hingga 12 kali. Jadi Mama nggak perlu khawatir kalau bayi sering buang besar di awal kehidupannya. Frekuensi bayi yang sering BAB ini bisa berlangsung dari 3-5 hari bahkan seminggu sejak ia lahir.
Kemudian, untuk bayi berumur 12 minggu seperti dilansir dari Todays Parent ia bisa mengeluarkan feses 1-8 kali sehari bergantung dari keadaan sistem pencernaan mereka. Beberapa bayi ASI sering kali tidak BAB bahkan hingga 7-10 hari lho. Hal ini normal jika bayi masih merasa nyaman. Sementara untuk bayi dengan susu formula ia bisa BAB hingga 2 kali sehari.
Ketika bayi berusia empat bulan dengan kondisi belum mengonsumsi makanan padat ia akan BAB sekitar dua kali sehari. Frekuensi BAB si Kecil akan berkurang seiring perkembangan usianya. Namun, jika si Kecil BAB tiga kali sehari juga masih normal kok.
Setelah bayi mendapatkan MPASI, Mama akan menghadapi perbedaan baik dari frekuensi maupun konsistensi feses si Kecil. Pada usia ini bayi mungkin lebih jarang BAB tapi waktu BAB-nya menjadi lebih teratur dari hari ke hari. Namun, jika bayi sering mengalami sembelit, diare, atau belum BAB lebih dari seminggu segera hubungi dokter ya.
Editors' Pick
2. Bentuk dan Jenis kotoran bayi yang normal
Fesef bayi bisa menjadi pertanda apakah si Kecil memiliki gangguan pencernaan atau tidak. Berikut bentuk fese bayi yang normal dikeluarkan.
Bayi baru lahir
Bayi baru lahir memiliki bentuk kotoran yang lembek seperti aspal atau disebut mekonium. Kondisi mekonium yang gelap ini terbentuk karena cairan ketuban, lendir, sel kulit mati, bilirubin, dan sel darah merah.
Bayi dengan ASI ekslusif
Untuk bayi yang mengonsumsi ASI ekslusif maka bentuk kotorannya akan seperti pasta, berbiji atau bahkan cairan. Jika Mama menemukan feses bayi sangat cair, jangan khawatir dulu karena hal itu bisa saja normal terjadi.
Bayi non ASI ekslusif
Bayi yang tidak mengonsumsi ASI secara ekslusif maka bentuk fesesnya akan mirip seperti orang dewasa yakni bisa padat, menggumpal, atau berbentuk lembek seperti tanah liat.