Pada bayi yang baru lahir, Mama mungkin melihat ubun-ubun bayi cekung. Fontanel atau ubun-ubun yang cekung terjadi ketika titik lunak pada tengkorak bayi menjadi lebih dalam dari biasanya.
Dikutip dari Medical News Today, salah satu penyebab utamanya adalah dehidrasi. Perlukah mama khawatir dengan hal ini? Tenang, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan sebelum memeriksakan bayi ke dokter.
Ketika tanda-tandanya mengarah pada hal yang berbahaya, kapan harus diperiksakan? Apa bedanya dengan ubun-ubun bayi cekung biasa dan bisa kembali normal?
Berikut Popmama.com rangkum penyebab ubun-ubun bayi cekung. Yuk, kita lihat bersama faktanya!
1. Mengapa ubun-ubun bayi bisa cekung?
Pexels/Carlos Santiago
Dikutip dari Medical News Today, tengkorak manusia terdiri dari beberapa tulang yang dihubungkan oleh jaringan fibrosa keras yang disebut jahitan. Jahitan ini memberikan tengkorak beberapa fleksibilitas, memungkinkan kepala untuk melewati jalan lahir.
Di mana beberapa jahitan bertemu, mereka membuat fontanel. Fontanel membuat tengkorak cukup fleksibel bagi otak untuk tumbuh. Ketika bayi lahir, ia akan memiliki beberapa fontanel di tengkorak, tetapi yang di belakang (posterior) dan atas (anterior) kepalanya adalah yang paling terkenal.
Fontanel anterior harus lebih melengkung sedikit ke dalam tetapi tetap relatif kuat. Hal ini tidak selalu terlihat, terutama di bawah rambut.
Bagi banyak bayi, hanya fontanel anterior yang lebih besar yang terbuka setelah lahir. Namun pada beberapa kasus fontanel posterior juga ikut terbuka dan mungkin terasa saat lahir tetapi segera menutup.
Seiring waktu, fleksibilitas ini menjadi kurang diperlukan, sehingga fontanel menutup dan jahitan mengeras. Kepala bayi pun akan 'kuat' secara permanen setelah proses ini dilewati.
2. Penyebab ubun-ubun bayi cekung, biasanya karena dehidrasi
Freepik/freepic.diller
Dehidrasi menjadi penyebab utama fontanel cekung. Ketika bayi tidak memiliki cukup cairan dalam tubuh mereka untuk mempertahankan fungsi normal, maka ubun-ubun bayi bisa terasa lebih cekung.
Dehidrasi ini bisa terjadi karena bayi mengalami tidak minum cukup cairan, muntah, diare, hingga demam. Dehidrasi pada bayi dapat berkisar dari ringan sampai berat. Kasus yang lebih parah akan memerlukan perhatian medis segera untuk menghindari komplikasi.
Adapun tanda dehidrasi pada bayi yang bisa menyebabkan ubun-ubun bayi cekung yakni:
Lidah dan bibir kering
Kulit kering dan dingin
Detak jantung dan pernapasan yang cepat
Jarang buang air kecil
Tidak ada air mata saat menangis
Mata lebih cekung
3. Pada beberapa kasus, ubun-ubun bayi cekung tanda ia kurang gizi
Freepik/javi_indy
Kasus ini bisa dinilai lebih jarang dibandingkan karena dehidrasi. Ubun-ubun bayi yang cekung bisa menjadi tanda kekurangan gizi. Malnutrisi dapat terjadi akibat defisit kalori atau kondisi yang mendasarinya, seperti sindrom malabsorpsi.
Bayi dengan kekurangan gizi hampir selalu menampilkan tanda-tanda lain, termasuk:
Menjadi kurus
Kulit kering dan tidak elastis
Rambut kering yang mudah rontok
Kelelahan atau kelesuan
Editors' Pick
4. Bisa juga menjadi tanda gangguan perkembangan bayi
Freepik/v.ivash
Selanjutnya ubun-ubun bayi cekung bisa dianggap sebagai ciri gangguan pada perkembangan bayi, salah satunya stunting. Kondisi ini ditandai dengan bayi atau anak-anak tidak memenuhi standar pertumbuhan yang diakui.
Bayi dengan gangguan perkembangan biasanya memiliki berat badan dan tinggi yang lebih rendah dibandingkan anak seusianya. Jika terus dibiarkan akan mengalami keterlambatan. Namun, ubun-ubun bayi cekung ini bukan ciri-ciri utama, ya.
5. Lalu bisa juga tanda megakolon toksik, pelebaran usus besar
Freepik/freepik
Dikutip dari Healthline, megakolon toksik adalah kondisi pelebaran atau pembesaran yang tidak normal pada usus besar. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri clostridium difficile atau radang usus, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan keluhan berupa demam, nyeri saat buang air besar, serta adanya darah saat buang air besar.
6. Ini juga bisa menjadi ciri-ciri diabetes insipidus
Freepik/jcomp
Ubun-ubun bayi cekung juga bisa disebabkan oleh diabetes insipidus, yakni gangguan garam dan metabolisme dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan bayi sering kali merasa haus dan buang air kecil.
Selain rasa haus yang ekstrem dan buang air kecil berat, gejala lainnya adalah bayi akan sering bangun di malam hari untuk buang air kecil atau mengompol ataupun karena merasa haus.
7. Kapan Mama harus bawa si Kecil periksa ke dokter?
Freepik/KamranAydinov
Seorang dokter akan memeriksa fontanel secara visual dan dengan lembut merasakan area tersebut untuk membantu menentukan struktur fontanel tidak normal. Struktur abnormal bisa menunjukkan masalah mendasar.
Selain itu, dokter biasanya akan memeriksa tanda-tanda dehidrasi atau kekurangan gizi. Ini bisa termasuk memantau detak jantung bayi dan pernapasan atau merasakan kulit untuk kekeringan dan mengurangi elastisitas.
Mama juga akan ditanyai mengenai kapan merasakan kalau ubun-ubun bayi cekung ini terjadi. Dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan bayi secara keseluruhan, seperti apakah mereka mengalami demam atau serangan muntah atau diare.
8. Tips mencegah agar ubun-ubun bayi tidak cekung
Freepik/pvproductions
Cara terbaik untuk mencegah ubun-ubun tidak cekung adalah mencegah penyebab paling umum yaitu dehidrasi. Beberapa tips untuk mencegah dehidrasi termasuk memberi bayi jumlah cairan yang cukup dan mencari bantuan medis jika ia sakit.
Mama juga harus meningkatkan jumlah cairan yang diberikan segera setelah bayi mengalami muntah atau diare.
Itulah tadi penyebab ubun-ubun bayi cekung dan kapan harus menghubungi dokter. Semoga informasi ini membantu Mama yang sedang bingung, ya!