Perbedaan Lidah Normal dan Tongue Tie yang Harus Diketahui Orangtua

Ada banyak tipe tongue tie, jika kasusnya berat bisa memengaruhi menyusui hingga bicara

12 Januari 2023

Perbedaan Lidah Normal Tongue Tie Harus Diketahui Orangtua
Pexels/Loren Castillo

Kasus tongue tie menjadi salah satu yang harus diwaspadai orangtua. Kondisi bayi dengan tongue tie bisa membatasi jangkauan gerakan lidahnya. Tongue tie ini adalah kondisi hadir pada saat lahir.

Jaringan pendek kencang menghubungkan ujung lidah ke dasar mulut yang dapat memengaruhi anak makan dan berbicara, dan dapat mengganggu proses menyusuinya kelak.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab tongue tie. Namun pada beberapa kasus, bayi yang mengalami tongue tie juga memiliki orangtua dengan riwayat kondisi yang sama. Oleh sebab itu, ada dugaan tongue tie terkait dengan faktor genetik.

Ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan orangtua terkait kondisi ini. Gunakan indikator ini untuk memeriksa apakah bayi mama kemungkinan mengalami tongue tie.

Berikut Popmama.com rangkum perbedaan lidah normal dan tongue tie pada bayi yang harus diketahui orangtua.

1. Ciri-ciri lidah normal dan tongue tie pada bayi

1. Ciri-ciri lidah normal tongue tie bayi
Pexels/Digvijaysinh Rajput

Dikutip dari website dr. Steven Lin, ciri-ciri lidah yang normal memungkinkan sapuan jari orangtua halus tanpa gangguan jaringan di bawah lidah. Sementara bagi bayi yang memiliki tongue tie, ada beberapa ciri yang bisa dikenali.

Berikut ciri-ciri bayi memiliki tongue tie:

  • Sulit mengangkat atau menggerakkan lidahnya ini yang membuat lidah bayi tidak melekat dengan benar pada puting saat menyusu.
  • Bayi butuh waktu lama untuk menyusu, tetapi terlihat tetap lapar dan rewel meski baru saja menyusu.
  • Bayi mengeluarkan suara mengecap yang menyerupai suara ”ckck”, tiap kali menyusu.
  • Lidah bayi tampak memiliki lekukan di ujungnya, sehingga lidahnya terlihat seperti bentuk hati.

Oleh karenanya, orangtua bisa menguji apakah bayi memiliki tongue tie atau tidak dengan cara di atas yakni mengusap jari di bawah lidah mereka. Jika terdapat benjolan kecil di bawah lidah dapat mengindikasikan potensi tongue tie ini.

Adanya benjolan yang lebih besar biasanya berarti kemungkinan masalah dengan perlekatan dan menyusui pun lebih rawan. Jika orangtua menemukan jaringan kulit seperti selaput di bawah lidah, kemungkinan besar bayi kemungkinan memiliki tongue tie.

Editors' Pick

2. Tipe tongue tie pada bayi yang harus orangtua tahu

2. Tipe tongue tie bayi harus orangtua tahu
Pexels/Eman Genatilan

Sebelumnya Mama sudah mengetahui perbedaan lidah normal dan tongue tie pada bayi. Ternyata, tongue tie ini bisa dibedakan menjadi beberapa jenis. Ada beberapa tipe tongue tie berdasarkan ukuran frenulum dan tingkat keparahannya, yaitu:

  • Tipe 1, frenulum tipis dan elastis, serta menempel dari ujung lidah hingga ke tepian puncak gusi. Ini dapat menunjukkan ikatan lidah posterior atau submukosa. Mama bisa mengobservasi kebiasaan perlekatan dan menyusui si Kecil.
  • Tipe 2, frenulum masih elastis tetapi sudah lebih tebal dibandingkan tongue tie tipe 1. Frenulum menempel 2-4 mm di belakang ujung lidah hingga ke dekat tepian puncak gusi.
  • Tipe 3, frenulum tebal dan kaku, serta menempel dari bagian tengah lidah hingga ke dasar mulut. Mama bisa melihat bayi kemungkinan lebih sering menyusui dan tidak kenyang meski perlekatan dengan payudaranya lama.
  • Tipe 4, frenulum terletak di belakang, dekat pangkal lidah, sehingga tidak terlihat dengan jelas. Tongue tie tipe ini biasanya baru dapat diketahui melalui pemeriksaan dokter, yaitu saat meraba bagian frenulum. Bayi dengan jenis tongue tie ini mungkin tidak dapat menjulurkan lidahnya keluar dari mulut.

3. Kapan periksa ke dokter soal kemungkinan tongue tie pada bayi?

3. Kapan periksa ke dokter soal kemungkinan tongue tie bayi
Pexels/Nikita Nikitin

Kapan sebaiknya memeriksakan kondisi bayi yang kemungkinan memiliki tongue tie? Tentunya jika bayi menunjukkan tanda-tanda di atas dan tanda-tanda lain.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri bayi yang harus segera diperiksa ke dokter karena kemungkinan tongue tie:

  • Nyeri pada puting payudara saat dan setelah menyusui.
  • Puting payudara pecah-pecah dan terasa perih.
  • Peradangan pada payudara (mastitis).
  • Produksi ASI sedikit.

Tongue tie memang bisa menyebabkan masalah dalam menyusui, tetapi bukan satu-satunya faktor. Oleh sebab itu, pemeriksaan oleh dokter diperlukan agar bayi mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

4. Cara mengobati tongue tie dan diagnosisnya oleh dokter

4. Cara mengobati tongue tie diagnosis oleh dokter
Pexels/Antoni Shkraba

Pengobatan tongue tie tergantung pada tingkat keparahannya. Misalnya, jika bayi yang memiliki tongue tie masih bisa makan dengan baik, dokter akan menunggu dan memantau perkembangan kondisinya.

Pasalnya frenulum lidah bisa merenggang seiring waktu sehingga tongue tie teratasi dengan sendirinya.

Sementara pada tongue tie yang menyebabkan bayi sulit makan atau menyusui, dokter akan melakukan prosedur bedah yang jenisnya disesuaikan dengan tingkat keparahan pada bayi. Prosedur bedah tersebut antara lain:

  • Frenotomi, memotong bagian frenulum dengan satu sayatan untuk tongue tie ringan.
  • Frenektomi, seluruh frenulum lidah dipotong dengan pisau bedah steril.
  • Frenuloplasti, saat frenulum terlalu tebal akan dipotong dengan alat khusus lalu menjahit bekasnya.

5. Masalah tongue tie, bisa sebabkan sulit bicara?

5. Masalah tongue tie, bisa sebabkan sulit bicara
Pexels/Antoni Shkraba

Ada perbedaan pendapat tentang kasus tongue tie yang bisa memengaruhi perkembangan bicara pada anak-anak. Misalnya, saat berbicara konsonan t, d, l, n, dan r membutuhkan jangkauan lidah untuk mencapai langit-langit.

Namun pada beberapa anak tongue tie tidak selalu menyebabkan masalah bicara. Namun, jika penyebabnya tongue tie, masalah bicara ini bisa diatasi tanpa frenektomi atau perawatan tongue tie. Perkembangan bicara setiap anak adalah unik, dan semua aspek fungsi mulut dipertimbangkan.

Adapun masalah atau komplikasi tongue tie pada bayi bisa dilihat dari kemampuan menyusunya. Bayi dengan tongue tie bisa kesulitan saat menyusu. Alih-alih mengisap, bayi malah mengunyah puting payudara sehingga menimbulkan nyeri pada payudara sang mama.

Kesulitan melakukan aktivitas tertentu dengan mulut juga bisa disebabkan oleh tongue tie. Bayi yang memiliki tongue tie kesulitan melakukan gerakan sederhana yang mengandalkan lidah misalnya menjilat bibir.

Itulah tadi perbedaan lidah normal dan tongue tie pada bayi yang perlu orangtua tahu. Yuk, kenali ciri-cirinya sedini mungkin untuk bisa ditangani dengan baik oleh dokter.

Baca juga:

The Latest