Viral Video Ibu Bawa Bayi 6 Bulan Naik Gunung di Jawa Tengah
Banyak pro dan kontra dari komentar warganet, sang Ibu menjelaskan maksudnya
5 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Viral video TikTok seorang ibu membawa bayinya yang baru berusia 6 bulan naik gunung di Jawa Tengah. Ibu tersebut bernama Nia Vennya, yang juga pemiliki akun @niavennya yang videonya membawa sang Bayi hiking sudah ditonton lebih dari 2 juta di TikTok.
Meski begitu, pro dan kontra disampaikan para warganet di kolom komentar karena tindakannya. Banyak yang membela, tetapi banyak pula yang menyebut kalau terlalu berbahaga membawa bayi masih berumur 6 bulan naik gunung.
"Duit bisa dicari, kapan lagi ajak bayi 6 bulan naik gunung untuk pertama kali," ujang sang Ibu sebagai caption videonya.
Berikut Popmama.com rangkum viral video ibu bawa bayi 6 bulan naik gunung di Jawa Tengah.
1. Sang ibu mengaku kalau bayinya sudah terbiasa dengan udara dingin
Karena ada beberapa komentar kontra yang diterimanya, sang Ibu pun menjelaskan di kolom komentar. Dari keterangan Nia, ia mengaku kalau anaknya sudah terbiasa dengan udara dingin karena kebetulan tinggal dekat dengan lereng gunung.
Selain itu, sang Anak juga tidak diajak menginap di Gunung Andong yang ia dan keluarganya naiki itu. Sebelumnya, bayinya itu juga sudah dibiasakan bermain dan beraktivitas di alam melalui camping ceria.
"Keluarga kami tinggal di dekat lereng gunung sumbing, dan kalau kalian lihat video saya ke bawah (sebelumnya). Saya sudah sering ajak anak saya camping ceria awalnya, dan ini pertama kalinya kita mendaki adalah Gunung Andong dan kita tidak menginap naik pagi (subuh) turun jam 9 pagi," tutur Nia menjelaskan.
Sebagai informasi, Nia dan keluarga mendaki Gunung Andong dengan ketinggian 1726 MDPL. Pengakuan Nia yang dikutip dari berbagai sumber mengatakan hanya memakan waktu 1 jam untuk sampai ke puncak gunung tersebut.
Sebelum memutuskan untuk mendaki gunung, ia dan suami sudah sering membawa anak untuk adventure dan roadtrip. Hal itu bisa dilihat pada sosial media Nia.
Anaknya yang bernama Beline itu diakui Nia termasuk bayi yang tahan dingin tetapi tidak kuat panas. Pasalnya lingkungan tempat tinggal Nia dan keluarganya memang berada di tempat yang dingin dan dekat dengan lereng gunung.
Editors' Pick
2. Soal masalah gendongan, sang Ibu juga mengklarifikasi
Tak hanya soal Nia mengajak anaknya naik Gunung Andong yang dikomentari, warganet juga fokus ke cara menggendongnya. Menurut sang Mama, gendongannya itu sudah sesuai dengan standar M shape yang ia ikuti dari salah satu akun.
"Anak ternyata tidak rewel, untuk masalah gendongan, itu sudah M Shape saya ikuti dari @PapipGendong maaf kalau masih salah," tuturnya.
3. Umur berapa sebaiknya mengajak bayi naik gunung?
Dikutip dari Baby Center, orangtua bisa mengajak bayi hiking ini tergantung pada berapa usia anak dan cara membawanya. Apakah digendong, didorong atau dibiarkan berjalan sendiri.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dicermati mengenai pendakian yang sesuai untuk berbagai usia:
- Bayi baru lahir hingga 1 bulan maka sebaiknya menahan diri untuk mendaki. Bayi usia ini terlalu muda untuk terkena sinar matahari, kemungkinan cuaca buruk dan medan kasar ketika pendakian.
- Bayi berusia 1-5 bulan, ini lamanya pendakian yang dapat dilakukan tergantung pada ketahanan tubuh bayi. Menggendong bayi di depan adalah ide terbaik untuk bayi usia ini karena masih membutuhkan dukungan kepala dan leher. Untuk mengantisipasi bayi rewel maka waktu bisa dipilih kurang lebih dari 1 jam.
- Bayi berusia 6-14 bulan, kuncinya adalah pembawa ransel yang bagus. Jika bayi nyaman dan cukup istirahat maka semua bisa berjalan lancar. Perhatikan keadaan cuacanya dan pastikan mengemas persediaan yang cukup (makanan ringan, minuman, dan popok).
4. Tips membawa bayi mendaki gunung, jangan sampai ada terlewat!
Sebagian besar gunung dan hutan memiliki beberapa bahaya yang bisa mengenai anak. Mulai dari cuaca yang berubah, kutu, nyamuk dan ular, dan tentu saja, matahari.
Namun, dengan persiapan yang baik seluruh orangtua bisa menghindari risiko terburuk membawa bayi naik gunung. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipersiapkan mengutip dari Baby Center:
- Bawalah ASI atau susu formula di dalam tas jinjing yang dapat dilipat.
- Perlengkapan dasar tidak boleh tertinggal dari selimut atau seprai untuk tempatnya berbaring, jangan lupakan juga tas pertolongan pertama yang ringan. Ponsel yang terisi penuh jika terjadi keadaan darurat, hingga GPS hutan.
- Pakaian berbahan dasar katun untuk bayi. Pakaikan si Kecil celana dan t-shirt katun berlengan panjang serta topi bertepi lebar. Pakaian ini akan membuat mereka tetap sejuk, nyaman, dan terlindung dari sinar matahari dan kutu. Bawalah t-shirt cadangan dan lapisan ekstra jika cuaca lebih dingin.
- Siapkan pengusir serangga dan tabir surya. Pengusir serangga tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 2 bulan, jadi yang terbaik adalah menjaga bayi tetap tertutup pakaian dan topi. Jika bayi lebih dari 2 bulan, tabir surya dan pengusir serangga dapat berguna.
- Saat memilih pengusir serangga, cari produk yang dirancang untuk anak-anak. Hindari apa pun yang mengandung tabir surya dan pengusir serangga, atau memiliki lebih dari 30 persen DEET kimia. (Periksa label untuk memastikannya).
- Jaga agar bayi yang kurang dari 6 bulan dari sinar matahari langsung sebanyak mungkin. Jika matahari tidak dapat dihindari, maka tabir surya dalam jumlah kecil untuk bayi di bawah 6 bulan bisa dipakai (konsultasikan dengan dokter).
Itulah tadi informasi soal viral video bawa bayi 6 bulan naik gunung di Jawa Tengah.
Ada tips dan sejumlah hal yang perlu disiapkan untuk mengajak bayi hiking atau mendaki. Semoga bisa menjadi informasi tambahan untuk Mama dan Papa, ya!
Baca juga:
- Apakah Bayi Boleh Minum ASI Perah atau Susu Formula Dingin?
- Mulai Musim Hujan, Ini 5 Cara Agar Bayi Tidak Kedinginan dan Sakit
- Waspadai Alergi Dingin pada Bayi. Ini Cara Mencegahnya, Ma!