Benarkah Bayi Bisa Alergi ASI? Mama Wajib Tahu Penyebabnya!
Makanan yang Mama konsumsi bisa mempengaruhi ASI Mama dan juga si Kecil
13 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada umumnya ASI tidak bisa menyebabkan alergi pada bayi. Jika si Kecil mengalami gejala alergi seperti ruam kulit, muntah, dan diare, hal itu sebenarnya adalah reaksi alergi si Kecil terhadap makanan atau minuman yang Mama konsumsi. Mama bisa menghindari si Kecil dari alergi ASI dengan memperhatikan reaksi negatif yang si Kecil tunjukkan setelah Mama mengonsumsi makanan tertentu.
Supaya Mama lebih jelas tentang reaksi alergi ASI yang bisa timbul pada si Kecil, yuk simak info selengkapnya yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama.
Editors' Pick
1. Makanan apa yang harus Mama hindari?
Dilansir dari Hellomotherhood.com, salah satu sumber alergi yang melibatkan ASI adalah susu. Protein kasein dalam susu dan produk olahan susu lainnya memengaruhi 2-3% kondisi bayi dan dapat menyebabkan gas usus, sakit perut, ruam di sekitar mulut dan anus, hingga diare.
Kacang dan kedelai juga termasuk ke dalam makanan yang dapat menyebabkan timbulnya reaksi alergi ASI. Selain itu baiknya Mama juga menghindari minuman berkafein dan alkohol. Konsumsi lebih dari 2 cangkir kopi dalam sehari saat Mama masih menyusui dapat memengaruhi jam tidur si Kecil juga lho, Ma.
2. Bagaimana cara mencegah si Kecil agar tidak alergi ASI?
Agar si Kecil tidak menunjukkan reaksi alergi terhadap ASI yang Mama berikan, Mama harus menghindari mengonsumsi makanan yang bisa membuat si Kecil alergi. Selama masa menyusui, Mama sebenarnya boleh mengonsumsi apapun. Namun, jika si Kecil memberikan reaksi yang cenderung negatif setelah Mama mengonsumsi makanan tertentu, baiknya Mama tidak mengonsumsi makanan tersebut.
Dalam kasus alergi protein susu, Mama harus menghindari makanan olahan susu, seperti keju, yogurt, es krim, mentega, dan produk susu lainnya.
Beberapa bayi juga ada yang sensitif terhadap makanan pedas, kacang-kacangan, dan telur. Pastikan Mama selalu memerhatikan reaksi bayi setelah Mama mengonsumsi makanan tersebut.