5 Cara Membantu si Kecil Mengasah Kecerdasan Emosionalnya
Yuk latih kecerdasan emosional si Kecil dengan cara ini, Ma
3 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Si Kecil yang sudah bisa berjalan dan bicara mungkin mengalami kemajuan besar pada tahun pertama kehidupannya. Namun, ada beberapa perkembangan utama yang memengaruhi kemampuan seumur hidup si Kecil untuk belajar mengatasi frustasi dan memercayai orang lain. Kemampuan ini berhubungan dengan kecerdasan emosional yang sebenarnya bisa diasah sejak dini.
Tahun pertama adalah salah satu periode penting dan berpengaruh dalam kehidupan si Kecil. Dalam tahun pertamanya, si Kecil punya lebih banyak neuron di otaknya sehingga apa yang ia pelajari sejak dini bisa berpengaruh besar pada proses tumbuh kembang ke depannya.
Popmama.commerangkum cara yang bisa Mama terapkan untuk membantu mengasah kecerdasan emosional si Kecil, dilansir dari Parents.com.
1. Belajar mengendalikan diri
Saat si Kecil menangis karena pipis atau lapar kemudian Mama segera menanggapi kebutuhannya, si Kecil jadi tahu bahwa dari waktu ke waktu ia dapat mengatasi stres dan situasi sulit.
Bayi yang diasuh dengan penuh kasih dan responsif tidak hanya memiliki keunggulan dalam mengembangkan kontrol diri. Mereka juga lebih bisa menjelajahi dunia di sekitar mereka. Dengan begini si Kecil tidak perlu menghabiskan energinya karena khawatir apakah Mama akan datang ketika ia menangis.
Si Kecil bisa lebih fokus pada kegiatan yang sangat penting untuk pertumbuhannya, seperti mencoba untuk berguling, meletakkan berbagai benda di mulutnya, dan memerhatikan perbedaan benda dalam tekstur, bentuk, dan ukuran.
Jangan khawatir untuk memanjakan si Kecil, semakin banyak perhatian yang ia dapatkan saat masih bayi malah bisa membuatnya semakin mandiri. Mama bisa meluangkan waktu sedikit lebih lama untuk merespon tangisannya saat ia semakin besar sebagai latihan untuk menenangkan diri.
Editors' Pick
2. Memberi perhatian
Menurut Jill Stamm, PhD, pendiri New Direction Institute untuk Pengembangan Otak Bayi dan penulis buku Bright From the Start, pengalaman pertama si Kecil memerhatikan sesuatu, membentuk cara otaknya untuk fokus pada objek dan orang di sekitarnya.
Setiap kali Mama bercanda dengan mainan yang diarahkan ke wajahnya atau saat si Kecil memerhatikan wajah mama sambil tersenyum, hal-hal tersebut membuat jalur tertentu di otaknya menyala untuk fokus pada apa yang ada di hadapannya. Jadi, semakin Mama mengarahkan si Kecil untuk melihat berbagai hal, semakin kuat jalur tersebut.
"Bayi yang tidak mendapatkan pengalaman awal ini memiliki waktu yang jauh lebih sulit untuk memerhatikan, dan dibutuhkan lebih banyak energi bagi mereka untuk fokus," kata Stamm.
Pastikan Mama fokus pada si Kecil saat bermain dengannya, karena itu juga membantunya untuk fokus pada apa yang mama sampaikan. Mama bisa memosisikan si Kecil agar bisa melihat sesuatu yang bisa ia dengar, seperti membiarkan si Kecil menoleh saat ada bunyi lonceng.
3. Mengembangkan Bahasa
Saat mendengarkan Mama bicara dengan beragam intonasi suara dan kata-kata, si Kecil sebenarnya sedang belajar memproses bahasa. Ia sedang mencari tahu kapan satu kata berakhir dan yang lain dimulai. Jika Mama bicara terlalu cepat, si Kecil tidak akan melihat mama. Namun, saat Mama bicara perlahan dengan nada yang agak tinggi, mata si Kecil akan terkunci pada Mama.
Untuk melatih perkembangan bahasa si Kecil, Mama bisa menunjuk benda sambil menyebutkan nama benda tersebut. Dibanding belajar bahasa melalui video, si Kecil akan lebih bisa berkembang ketika berkomunikasi dengan Mama dan Papa. Ini karena video tidak bisa diatur untuk bicara perlahan sesuai dengan kecepatan menangkap bahasa si Kecil.
4. Belajar sebab-akibat
Saat keterampilan motorik si Kecil berkembang, ia bisa memukul benda dan merekam suara yang dikeluarkan benda tersebut. Mama bisa melakukan eksperimen bersama si Kecil dengan cara melempar dua buah benda berbeda ke lantai, seperti sendok dan boneka.
Biarkan si Kecil melempar kedua benda tersebut ke lantai secara bergantian. Si Kecil kemungkinan berpikir seperti, “Kalau aku lempar sendok lima kali dari kursi tinggi ini, apa itu akan membuat suara yang sama persis setiap saat? Apa yang terjadi kalau aku lempar bonekanya?” Eksperimen seperti ini menghasilkan penemuan-penemuan menarik tentang dunia di sekelilingnya. Sendok membuat suara ketika ia menjatuhkannya, sedangkan boneka tidak.
5. Membuat kotak mainan si Kecil
Bermain adalah cara si Kecil untuk belajar tentang dunia di sekelilingnya. Mama bisa siapkan beragam mainan dalam satu kotak untuk si Kecil yang isinya adalah mainan yang bisa membantu meningkatkan tumbuh kembangnya.
Buku. Saat membaca buku untuknya, si Kecil bukan hanya belajar bahasa, melainkan juga beragam intonasi suara mama dan juga gambar yang ada di dalam buku tersebut.
Mainan dengan beragam tekstur, seperti blok lunak atau boneka dengan banyak tekstur menarik untuk perkembangan perabanya.
Mainan yang berwarna-warni dan juga hitam-putih untuk melatih penglihatannya. Mainan hitam-putih tidak membosankan untuk bayi, dan warna-warni yang kontras bisa menarik perhatiannya.
Mainan untuk pendengarannya, seperti kerincingan dan mainan lain yang mempunyai suara berbeda-beda.
Mainan imitasi, seperti masak-masakan, handphone imitasi, dan lainnya untuk membantu mengikuti apa yang dilakukan orang dewasa.
Itulah beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk membantu mengasah kecerdasan emosional si Kecil lewat bermain. Semoga infonya bermanfaat ya, Ma
Baca juga:
- 9 Ide Bermain untuk Mempererat Ikatan dengan Bayi Baru Lahir
- 5 Cara Stimulasi Kemampuan Berbicara Bayi lewat Permainan Sederhana
- 5 Ide Permainan untuk Bayi 0-3 Bulan, Kita Coba Yuk, Ma!