Penting! Ketahui Keterlambatan Perkembangan Bayi Sejak Dini
Keterlambatan perkembangan yang terjadi selama terus menerus bisa bahaya bagi si Kecil
9 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masing-masing bayi memiliki kecepatan tumbuh kembang yang berbeda. Keterlambatan perkembangan yang biasa terjadi mungkin masih normal dialami oleh beberapa bayi. Namun, keterlambatan yang terjadi secara terus menerus dan berdampak pada tumbuh kembang bayi secara menyeluruh bisa menyebabkan masalah perkembangannya.
Keterlambatan bayi dalam berbahasa, berpikir, dan keterampilan motorik disebut juga sebagai keterlambatan perkembangan. Keterlambatan ini bisa dipengaruhi oleh beragam faktor, seperti keturunan, masalah kehamilan, dan kelahiran prematur.
Popmama.comsudah merangkum beberapa keterlambatan perkembangan yang bisa terjadi pada bayi yang perlu Mama ketahui seperti dilansir dari Healthline.com
1. Keterlambatan keterampilan motorik kasar dan halus
Perkembangan motorik halus pada bayi contohnya adalah kemampuannya untuk memegang mainan atau menggenggam krayon. Sedangkan perkembangan motorik kasar membutuhkan kemampuan yang lebih besar, seperti melompat, naik tangga, atau melempar bola.
Berdasarkan usianya, bayi tiga bulan sudah mampu mengangkat kepalanya, duduk dengan masih dibantu pada usia enam bulan, dan berjalan dengan baik pada usia dua tahun. Bayi yang menunjukkan tanda-tanda berikut kemungkinan mengalami keterlambatan keterampilan motorik kasar atau halus:
- Lemas dan lesu,
- tangan dan kaki kaku,
- gerakan tangan dan kaki terbatas,
- tidak bisa duduk tanpa bantuan pada usia sembilan bulan,
- tidak bisa berdiri pada usia 1 tahun,
- gerakan asimetris dan tidak seimbang,
- adanya gerakan yang tidak terkendali.
Editors' Pick
2. Keterlambatan bicara dan bahasa
Keterlambatan bicara dan bahasa tidaklah sama. Berbicara butuh koordinasi otot pada saluran vokal, lidah, bibir, dan rahang untuk menghasilkan suara. Keterlambatan bicara terjadi ketika bayi tidak bisa mengucapkan kata-kata sebanyak yang seharusnya mereka bisa pada usianya.
Keterlambatan bahasa terjadi ketika bayi mengalami kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain atau tidak bisa mengungkapkan pikiran mereka sendiri. Keterampilan berbahasa juga termasuk berbicara, memberi isyarat, dan menulis.
Mungkin sulit untuk membedakan anatara keterlambatan bicara dan bahasa pada bayi. Seorang anak bisa mengerti apa yang disampaikan dan bisa mengungkapkan keinginan mereka, tetapi tidak bisa bicara sebanyak mungkin. Ini kemungkinan ia mengalami keterlambatan bicara.
Pendengaran yang buruk bisa menyebabkan keterlambatan bicara dan bahasa, jadi biasanya dokter akan melakukan tes skrining pendengaran pada bayi.
3. Gangguan spektrum autisme (GSA)
Gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang membuat bayi tidak bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
GSA biasanya juga menyebabkan keterlambatan berbahasa dan cacat mental. Kadang gejala gangguan ini tampak jelas sejak dini, tapi pada beberapa kasus gejalanya baru terlihat saat seorang anak berumur dua atau tiga tahun.
Tanda dan gejala DSA bervariasi, tetapi biasanya mencakup keterlambatan bicara dan keterampilan berbahasa, serta kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Beberapa gejala yang termasuk dalam GSA antara lain sebagai berikut:
- Tidak bisa merespon ketika namanya dipanggil,
- tidak suka dipeluk atau bermain dengan orang lain,
- kurangnya ekspresi wajah,
- ketidakmampuan atau kesulitan dalam berbicara, melakukan percakapan, atau mengingat kata dan kalimat,
- gerakannya berulang-ulang,
- bermasalah dengan koordinasi tubuh.
Saat ini belum ada obat untuk GSA, tapi deteksi dini dan juga pendidikan khusus bisa membantu si Kecil dengan GSA untuk tumbuh dan berkembang lebih baik.
Penyebab dan Risiko Keterlambatan Perkembangan
Sebagian besar ketidakmampuan untuk berkembang pada bayi terjadi sebelum lahir, tapi beberapa bisa terjadi setelah dilahirkan karena infeksi, cedera, atau faktor lainnya.
Penyebab keterlambatan perkembangan kadang sulit untuk diketahui dan banyak faktor yang berkontribusi menjadi penyebabnya. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan keterlambatan perkembangan antara lain bersifat genetik, seperti Down syndrome, tapi infeksi atau masalah lain selama hamil dan persalinan, serta kelahiran prematur juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan.
Keterlambatan perkembangan bisa jadi gejala dari kondisi medis lain, termasuk:
- Gejala spektrum Autisme.
- Cerebral palsy.
- Landau Kleffner syndrome.
- Miopati, termasuk distrofi otot.
- Kelainan genetik, seperti Down syndrome dan sindrom X yang rapuh.
Jika si Kecil Mengalami Keterlambatan Perkembangan
Penanganan untuk keterlambatan perkembangan ada beragam sesuai dengan keterlambatan perkembangan yang dialami oleh si Kecil. Beberapa perawatan, termasuk terapi fisik, bisa dilakukan untuk penanganan keterlambatan keterampilan motorik, dan terapi perilaku serta pendidikan untuk penanganan anak dengan gangguan sindrom autisme serta keterlambatan lainnya.
Masing-masing bayi memang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kecepatannya masing-masing. Namun, jika Mama merasa bahwa si Kecil mengalami keterlambatan perkembangan, segera diskusikan dengan dokter. Lebih cepat si Kecil terdeteksi keterlambatan perkembangannya, semakin baik ia akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.
Itulah beberapa keterlambatan perkembangan bayi yang perlu Mama ketahui. Semoga tumbuh kembang si Kecil bisa berjalan dengan baik ya, Ma.
Baca juga:
- Penting! Ketahui Tahap Perkembangan Kemampuan Bicara si Kecil
- 5 Ide Kegiatan Sederhana untuk Stimulasi Perkembangan Bayi 0 – 6 Bulan
- 8 Mainan Terbaik untuk Perkembangan Sensorik dan Motorik Newborn