Pahami Pola Buang Air Kecil dan Besar Bayi Baru Lahir di Sini!
Supaya Mama siap sedia mengganti popok si Kecil, yuk perhatikan kebiasaan BAK & BABnya!
13 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kegiatan si Kecil yang baru lahir selain tidur dan menyusu adalah buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB). Seringnya si Kecil merengek atau menangis saat tidak nyaman dengan popoknya yang basah.
Kalau sudah begini, Mama harus buru-buru ganti popok si Kecil supaya si Kecil kembali bersih dan nyaman. Namun, si Kecil sering sekali pipis dan BAB ya, Ma. Baru sebentar popoknya diganti, sudah basah lagi karena pipis atau BAB.
Supaya Mama siap sedia mengganti popok bayi yang basah karena BAK dan BAB, Mama bisa perhatikan pola BAK dan BAB bayi yang baru lahir. Berikut ini informasi penting tentang pola BAK dan BAB bayi yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama, dilansir dari Healthychildren.org.
Editors' Pick
Pola Buang Air Kecil
Si Kecil yang baru lahir biasanya buang air kecil 1-3 jam sekali atau 4-6 kali sehari. Ketika sedang sakit atau demam, atau ketika cuaca sangat panas, volume urine bayi biasanya menurun setengah, tapi hal ini masih normal kok, Ma.
Bayi yang sehat, urinenya akan berwarna kuning terang sampai gelap. Warna urine ini tergantung dari cukup tidaknya asupan cairan pada tubuh si Kecil. Semakin gelap urinenya, itu berarti si Kecil butuh lebih banyak asupan cairan.
Kadang Mama mungkin melihat noda merah muda pada popok dan menganggap kalau itu adalah darah. Warna merah muda ini sebenarnya adalah urine yang sangat pekat. Jika noda merah muda pada urine si Kecil berlanjut, segera konsultasi ke dokter ya, Ma.
Pola Buang Air Besar
Mulai dari hari pertama si Kecil dilahirkan sampai beberapa hari kemudian, ia akan mengalami BAB pertamanya atau sering disebut juga sebagai mekonium. Mekonium ini adalah zat hitam tebal atau hijau gelap yang mengisi usus si Kecil sebelum lahir. Begitu mekonium ini dikeluarkan, selanjutnya tinja si Kecil akan berubah menjadi kuning kehijauan.
Jika si Kecil menyusu ASI, tinjanya akan mirip seperti sawi muda yang mempunyai partikel seperti biji. Sampai si Kecil mulai mengonsumsi MPASI, tekstur tinjanya bisa berkisar dari yang sangat lunak hingga berair.
Jika bayi menyusu susu formula, tinjanya biasanya akan berwarna cokelat atau kuning. Tekstur tinja bayi yang minum susu formula akan lebih padat dibanding si Kecil yang minum ASI.
Jika tinja bayi keras, kemungkinan bayi kurang mendapatkan asupan cairan, atau malah ia kehilangan banyak cairan karena sakit, demam, atau panas. Begitu bayi mulai mengonsumsi makanan padat, tinja yang keras bisa jadi tanda bahwa ia sedang sembelit.