Manfaat ASI untuk Bayi Prematur yang Perlu Mama Ketahui!
Bayi prematur membutuhkan ASI untuk pertumbuhan dan perkembangannya
22 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi disebut prematur jika ia lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Dr. Toto Wisnu Hendrarto dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan masalah utama dari kelahiran dininya ini adalah seluruh sistem organ tubuhnya belum matang sehingga umumnya setelah lahir, si bayi prematur akan dirawat di ruang intensif khusus bayi baru lahir atau neonatal intensive care unit (NICU).
Selama perawatan di NICU, bayi prematur distabilkan keadaan gawat daruratnya.
Untuk menjaga proses tumbuh kembangnya tetap berjalan, bayi juga dikondisikan sebagaimana ia ketika masih di dalam rahim sang Mama. Tim yang merawat bayi di antaranya dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain yang bekerja di bidang neonatal.
Bayi prematur kehilangan kesempatan mendapat dukungan nutrisi, oksigen, stimulasi, kekebalan, dan kehangatan dari Mama lebih lama.
Oleh karena itu, beberapa komponen ini harus terjaga dengan baik selama perawatan di NICU. Walaupun Mama harus terpisah dan tidak dapat memberikan dukungan hal tadi, namun Mama tetap dapat memberikan ASI untuk si Kecil.
Berikut beberapa fakta tentang pentingnya ASI untuk perkembangan bayi prematur yang Popmama.com rangkum, dikutip dari situs resmi IDAI.
Manfaat ASI untuk Bayi Prematur
ASI adalah nutrisi terbaik untuk semua bayi, terlebih bagi bayi prematur. ASI tidak hanya menjadi sumber nutrisi namun juga sumber faktor kekebalan tubuh dan pertumbuhan bagi bayi prematur.
Namun demikian, tidak semua bayi prematur dapat langsung menghisap ASI dari ibunya, terlebih jika bayi belum stabil.
Proses menyusui membutuhkan refleks menghisap, menelan, serta bernapas yang terkoordinasi dengan baik.
Bayi prematur yang lahir dengan usia kehamilan lebih dari 36 minggu, sudah memiliki refleks tersebut dengan baik.
Untuk bayi prematur yang lebih muda, selain koordinasi refleks menghisap-menelannya belum berkembang sempurna, kemampuan mencerna sistem saluran cernanya pun demikian.
Untuk itu, pihak medis biasanya punya alat pemberian ASI agar dapat diserap bayi secara optimal. Karena ASI sudah tidak diragukan lagi superioritasnya dalam segala hal.
Tidak hanya nilai nutrisinya, tetapi kandungan antibodi yang penting untuk mencegah dan melawan infeksi.
Editors' Pick
Berikan ASI Sejak Dini
Saat bayi prematur mulai stabil, sistem napas dan sirkulasi darahnya, maka berikan ASI sedini mungkin. Pada fase ini pemberian ASI belum untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya, melainkan untuk merangsang fungsi ususnya yang masih prematur.
ASI merupakan satu-satunya pilihan yang paling aman, karena nutrisi selain ASI akan meningkatkan risiko terjadinya gangguan usus yang disebut sebagai entero kolitis nekrotikans (EKN) yang amat fatal.
Pemberian ASI secara dini tidak memerlukan jumlah yang banyak, yakni dimulai dari 10 mL per kilogram berat badan per hari, kemudian ditingkatkan sesuai toleransinya sampai mencapai 25 mL per kilogram berat badan per hari.
Setelah mencapai volume tersebut, apabila toleransinya baik, baru ASI diberikan untuk kebutuhan nutrisi secara bertahap hingga mencapai volume sekitar 150 mL per kilogram berat badan.