Ini Alasan Mengapa Skrining Telinga Bayi Baru Lahir Penting Dilakukan
Skrining ini untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pendengaran pada bayi sejak awal kelahiran
22 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada beberapa jenis pemeriksaan atau skrining yang perlu dilakukan pada bayi baru lahir, Ma. Salah satunya adalah skrining pendengaran bayi baru lahir.
Ya, Ma, skrining pendengaran bayi baru lahir perlu dilakukan karena kemampuan si Kecil mempelajari berbagai hal bergantung pada kemampuannya dalam mendengar.
Oleh karena itu, jika ada kelainan pendengaran diketahui sejak awal, maka dokter anak akan bisa mengatasi masalahnya.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini Popmama.com telah merangkum mengenai skrining pendengaran bayi baru lahir untuk Mama. Yuk, disimak!
Editors' Pick
Mengapa Skrining Pendengaran Bayi Baru Lahir Penting Dilakukan?
Penting untuk melakukan skrining pendengaran bayi baru lahir, Ma. Skrining ini untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pendengaran pada bayi sejak awal kelahiran.
Sehingga, jika ditemukan gangguan atau kelainan pada saat pemeriksaan, maka kelainan tersebut dapat ditangani sedini mungkin.
Di beberapa rumah sakit di Indonesia, skrining ini sudah termasuk skrining yang rutin, mengingat gangguan pendengaran pada bayi dan anak sulit diketahui sejak awal.
Kemudian adanya periode kritis perkembangan pendengaran dan berbicara, yang dimulai dalam enam bulan pertama kehidupan dan terus berlanjut sampai usia dua tahun.
Selain itu, menurut Dr. Jenni K. Dahliana, Sp.A pada laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mendeteksi gangguan pendengaran seawal mungkin dapat mencegah masalah kemampuan berbahasa anak di kemudian hari.
"Bayi yang mempunyai gangguan pendengaran bawaan yang segera diintervensi sebelum usia 6 bulan, pada usia 3 tahun akan mempunyai kemampuan berbahasa normal dibandingkan bayi yang baru diintervensi setelah berusia 6 bulan," kata dr Jenni.
Hal-Hal yang Mungkin Jadi Penyebab Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru Lahir
Ma, perlu diketahui bahwa ada beberapa faktor risiko yang diidentifikasi kemungkinan mengakibatkan gangguan pendengaran pada bayi baru lahir.
Dr. Jenni mengatakan, beberapa faktor risiko tersebut adalah sebagai berikut:
- Riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran,
- Kelainan bawaan bentuk telinga dan kelainan tulang tengkorak-muka,
- Infeksi janin ketika dalam kandungan (infeksi toksoplasmosis, rubella,sitomegalovirus, herpes),
- Sindrom tertentu seperti sindrom Down,
- Berat lahir kurang dari 1500 gram,
- Nilai Apgar yang rendah,
- Perawatan di NICU,
- Penggunaan obat-obatan tertentu yang bersifat toksik terhadap saraf pendengaran.