Sepsis Neonatorum pada Bayi: Gejala, Penyebab & Pengobatannya
Menurut data WHO, sebanyak satu juta bayi di seluruh dunia meninggal akibat sepsis neonatorum
27 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari sekian banyaknya penyakit yang menyerang darah, sepsis neonatorum adalah salah satu yang harus diwaspadai karena bisa menyerang bayi baru lahir. Sepsis pada bayi patut diwaspadai karena bisa mengancam nyawanya.
Menurut data badan kesehatan dunia (WHO), sebanyak satu juta bayi di seluruh dunia meninggal akibat sepsis neonatorum setiap tahunnya.
Penyakit ini tidak hanya menyerang darah, namun juga bisa menyebar ke organ tubuh bayi lainnya.
Apa sebenarnya penyebab sepsis neonatorum?
Apa gejala yang harus diwaspadai?
Berikut rangkuman penjelasan Popmama.com mengenai sepsis neonatrum pada bayi baru lahir, dilansir dari sejumlah sumber.
Penyebab Sepsis Neonatorum
Sepsis neonatorum umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Infeksi tersebut bisa memicu respon peradangan dalam tubuh bayi hingga merusak sistem organ.
Infeksi bakteri pada tubuh si Kecil bisa terjadi saat persalinan atau setelah persalinan. Sepsis neonatorum yang terjadi saat persalinan disebabkan infeksi bakteri yang berasal dari tubuh mama yakni di antaranya Group B Stretococcus, E.coli, dan Staphylococcus. Infeksi ini terjadi sekitar 24 sampai 72 jam pasca persalinan.
Sementara itu, infeksi bakteri yang terjadi pasca persalinan biasanya terjadi dalam jangka waktu empat sampai 90 hari setelah si Kecil lahir. Bakteri yang masuk berasal dari lingkungan sekitar bayi seperti Staphylococcus aureus, Klebsiella, dan Pseudomonas. Selain disebabkan infeksi jamur, sepsis neunatorum juga bisa disebabkan infeksi jamur Candida.
Bakteri dan jamur itu umumnya berada di rumah sakit. Oleh karena itu, bayi yang menginap di rumah sakit setelah dilahirkan memiliki risiko lebih tinggi untuk terjangkit sepsis neonatorum. Bayi kerap dianjurkan menginap di rumah sakit karena lahir dalam keadaan prematur atau memiliki berat badan rendah.
Editors' Pick
Gejala Sepsis Neonatorum yang Dirasakan Bayi
Gejala sepsis cenderung tidak spesifik dan sering dikira gejala penyakit lain seperti perdarahan otak. Meskipun begitu, gejala bayi yang terjangkit sepsis umumnya sama yakni mengalami demam, muntah, menolak ASI, dan diare.
Demam yang dialami bayi akan berlangsung selama beberapa hari. Saat demam, suhu tubuh bayi akan menurun dan meningkat dalam waktu hampir bersamaan.
Gejala lainnya adalah bayi tampak kuning, kurang responsif ketika diajak berbicara, perut tampak membengkak, sering kejang, dan detak jantung menjadi cepat. Kemudian, bayi juga mengalami sesak napas dan kulit terlihat pucat.