Berapa Kali Mama Harus Mengganti Popok dan Pakaian Bayi?
Menjaga kebersihan benda-benda di sekitar bayi adalah prioritas utama
4 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjaga kebersihan benda-benda yang kerap digunakan bayi adalah prioritas utama mama. Ketika benda-benda di sekitar bayi tetap bersih, maka risiko si Kecil terinfeksi bakteri dan kuman juga menurun.
Selain menjamin kebersihan botol susu, peralatan mandi, atau mainan bayi, Mama juga perlu menjaga kebersihan pakaian dan popok si Kecil. Untuk menjaga kebersihan pakaian dan popok bayi, Mama harus menggantinya secara berkala.
Sebab, popok memiliki fungsi untuk menampung urine atau feses bayi. Apabila tidak segera diganti, maka bayi akan merasa tidak nyaman dan rewel. Begitu juga dengan pakaian yang berfungsi untuk melindungi kulit bayi dan menyerap keringat.
Bila Mama tidak rajin mengganti pakaian bayi, maka si Kecil bisa terserang iritasi akibat gesekan kulit, keringat, dan pakaian.
Lantas, seberapa sering sebaiknya Mama mengganti popok dan pakaian bayi? Berikut penjelasannya yang dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber.
1. Frekuensi buang air besar dan buang air kecil
Sebelum membahas lebih lanjut tentang seberapa sering Mama harus mengganti popok dan pakaian bayi, Mama sebaiknya mengetahui terlebih dahulu frekuensi buang air besar dan buang air kecil seorang bayi.
Namun, perlu diingat bahwa frekuensi buang air besar dan buang air kecil setiap bayi tentu tidak sama. Hal ini dipengaruhi oleh asupan makanan dan minuman harian seorang bayi.
Dilansir dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi baru lahir hingga usia dua bulan, rata-rata buang air besar sebanyak 10 kali dalam sehari. Sementara itu, bayi biasanya buang air kecil 20 kali sehari di bulan-bulan pertama pasca dilahirkan.
Seiring bertambahnya usia, frekuensi buang air besar akan berkurang hingga menjadi lebih teratur yakni 2 kali sehari. Sedangkan frekuensi buang air kecil bergantung pada seberapa banyak cairan atau ASI yang dikonsumsi bayi.
Editors' Pick
2. Mengganti popok dua kali sehari
Hingga kini, belum ada aturan mutlak tentang seberapa sering Mama harus mengganti popok bayi, baik popok sekali pakai maupun popok kain. IDAI menyarankan untuk mengganti popok sesering mungkin yakni minimal 2-3 jam sekali terutama pada bayi yang baru lahir.
Mama juga perlu mengganti popok bayi apabila urine yang tertampung sudah terlalu banyak atau setiap kali bayi buang air besar. Rutin mengganti popok dapat membuat pantat bayi tetap bersih dan kering sehingga terhindar dari iritasi.
3. Risiko tidak sering mengganti popok bayi
Mengganti popok bayi memang melelahkan. Pasalnya, bayi biasanya rewel ketika popoknya harus diganti. Namun, membiarkan bayi terus menggunakan popok kotor dalam waktu lama bisa menyebabkan sejumlah risiko kesehatan seperti ruam popok di sekitar pantat, iritasi, kulit kemerahan, hingga infeksi akibat jamur dan bakteri.
Ketika mengganti popok bayi, pastikan tangan mama sudah bersih. Kemudian, bersihkan pantat bayi menggunakan tisu basah atau kapas yang sudah dibasahi. Segera pisahkan popok yang kotor ke dalam kantong plastik.
4. Mengganti pakaian saat sudah kotor dan sebelum tidur
Untuk pakaian bayi, Mama harus mengganti pakaian si Kecil ketika sudah kotor yakni minimal 2 kali dalam sehari. Mama bisa mengganti pakaian bayi lebih dari dua kali apabila si Kecil aktif bergerak sehingga membuat bayi lebih banyak mengeluarkan keringat.
Kemudian, Mama dianjurkan mengganti pakaian bayi sebelum tidur meski pakaiannya tampak bersih. Meski tidak ada hubungan langsung dengan kesehatan bayi, mengganti pakaian sebelum tidur dipercaya bisa membuat si Kecil tidur lebih nyenyak.
Sebab, tidur dengan pakaian yang sudah dipakai bermain bisa menyebabkan gatal pada kulit si Kecil. Rutin mengganti pakaian sebelum tidur juga bisa dijadikan petunjuk bagi bayi bahwa sudah masuk waktu tidur.
Itulah frekuensi mengganti popok bayi dalam sehari. Agar Mama tidak kewalahan saat mengganti popok dan pakaian bayi, mintalah bantuan Papa untuk menggantinya. Terpenting adalah Mama tetap menjaga kebersihan pakaian dan popok bayi agar si Kecil terhindar dari ruam atau iritasi kulit.
Baca juga:
- 7 Rekomendasi Merek Popok untuk Anak Usia 1 Tahun
- Apakah Bedak Bayi Aman Digunakan saat Mengganti Popok?
- 6 Hal yang Harus Dilakukan jika Ruam Popok Bayi tak Kunjung Hilang