Wajib Diberikan, Ini 5 Fakta tentang Imunisasi DPT untuk Bayi
Salah satu jenis imunisasi yang wajib diberikan kepada bayi adalah imunisasi DPT
10 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi baru lahir wajib mendapatkan imunisasi untuk melindungi tubuhnya dari serangan penyakit yang berpotensi membahayakan kesehatannya. Imunisasi umumnya diberikan secara berkala yang disesuaikan dengan usia si Kecil. Ada beberapa jenis imunisasi yang wajib diberikan sebelum si Kecil berusia satu tahun.
Salah satu jenis imunisasi yang wajib diberikan kepada bayi adalah imunisasi DPT. Imunisasi tersebut bertujuan untuk meminimalkan risiko bayi terserang difteri, pertusis, dan tetanus. Apa saja fakta lainnya dari imunisasi DPT yang perlu Mama ketahui?
Simak lima fakta tentang imunisasi DPT untuk bayi yang dirangkum Popmama.com.
1. Tujuan imunisasi DPT
Imunisasi DPT adalah vaksin yang diberikan kepada bayi untuk melindungi si Kecil dari penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Ketiga penyakit itu disebabkan oleh jenis bakteri yang sama, sehingga bisa dicegah dalam satu vaksin saja.
Bakteri penyebab penyakit difteri, pertusis, dan tetanus bisa masuk ke tubuh si Kecil dengan cara berbeda, misalnya melalui percikan air liur saat batuk atau bersin atau luka pada kulit.
Ketiga penyakit itu juga tergolong penyakit yang membahayakan kesehatan bayi. Oleh karena itu, pemerintah memasukkan imunisasi DPT sebagai salah satu imunisasi dasar lengkap yang wajib didapat oleh bayi.
Editors' Pick
2. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi DPT
Seperti telah dijelaskan secara singkat di atas, imunisasi DPT bertujuan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Penyakit difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptheriae. Penyakit ini menyerang selaput lendir di hidung dan tenggorokan.
Meski tidak selalu menimbulkan gejala, penyakit difteri tetap perlu diwaspadai. Sebab, bakteri penyebab difteri bisa menghasilkan racun yang menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh bayi.
Selanjutnya, penyakit pertusis atau biasa dikenal dengan nama batuk rejan disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Bakteri tersebut mudah menular melalui saluran pernapasan yang mengakibatkan peradangan dan muncul lendir di tenggorokan.
Terakhir, penyakit tetanus yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri tersebut banyak ditemukan di tanah dan kotoran hewan, lalu bisa masuk ke tubuh si Kecil melalui luka pada kulit. Bakteri tetanus bisa menyebabkan kaku atau kejang pada otot rahang, leher, dada, dan perut.