Kapan Bayi Boleh Digendong Menghadap ke Depan?
Berbagai teknik menggendong bisa dilakukan, salah satunya adalah menggendong bayi menghadap ke depan
24 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menggendong bayi memang kegiatan yang sering dilakukan oleh setiap orangtua. Menggendong bayi bisa membantu menenangkan si Kecil sekaligus memperkuat ikatan batin antara Mama dan bayi. Bagi bayi prematur, menggendong adalah salah satu cara untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Berbagai teknik menggendong bisa Mama lakukan, salah satunya adalah menggendong bayi menghadap ke depan. Untuk diketahui, menggendong bayi menghadap ke depan bisa menstimulasi perkembangan otak bayi dan mempererat hubungan emosional si Kecil dan Mama.
Meski begitu, menggendong bayi menghadap ke depan tidak boleh dilakukan sembarangan karena bisa mengganggu struktur dan fungsi tubuhnya. Mama perlu mengenali terlebih dahulu kapan bayi siap digendong menghadap ke depan.
Berikut Popmama.com merangkum tanda-tanda bayi sudah siap digendong menghadap ke depan.
1. Memiliki otot leher yang kuat
Memasuki usia lima bulan, bayi akan mulai mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, menggendong bayi menghadap ke depan bisa membantu si Kecil mengenali lingkungan sekitarnya.
Namun, Mama harus pastikan si Kecil sudah memiliki otot leher yang kuat dan penglihatan yang baik. Otot leher yang kuat bisa membantu bayi mengangkat kepala dengan baik dan kepalanya tidak mudah terjatuh akibat guncangan saat digendong menghadap ke depan.
Bayi berusia 5-6 bulan umumnya sudah bisa mengangkat kepalanya dengan baik dan memiliki otot leher yang kuat.
Editors' Pick
2. Tinggi bayi sudah cukup
Kriteria selanjutnya adalah tinggi si Kecil sudah cukup untuk digendong menghadap ke depan. Apabila Mama menggendong bayi menggunakan baby carrier, pastikan dagu bayi sudah ada di atas gendongan sehingga dia bisa melihat lingkungan sekitarnya dengan baik.
Jika tinggi badan bayi belum cukup, menggendong menghadap ke depan dikhawatirkan bisa menghambat pernapasan si Kecil.