Kipas Angin atau AC, Mana yang Lebih Baik untuk Bayi Baru Lahir?
Memilih alat pendingin ruangan tentu tidak mudah
7 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cuaca panas bisa membuat bayi rewel sehingga membuat si Kecil sering terbangun dan tidak nyaman saat tidur. Bukan hanya itu, cuaca panas membuat si Kecil berkeringat yang bisa memicu munculnya ruam. Untuk mengatasinya, banyak mama memutuskan menggunakan alat pendingin ruangan.
Namun, memilih alat pendingin ruangan tentu tidak mudah. Mama perlu memilih antara kipas angin atau AC untuk mendinginkan ruangan. Jadi, mana yang lebih baik untuk bayi yang baru lahir, kipas angin atau AC?
Yuk, simak rangkuman penjelasan seputar pendingin ruangan dari Popmama.com.
Pilih Kipas Angin atau AC?
Sebagian besar peneliti setuju bahwa menggunakan alat pendingin ruangan lebih baik dibanding membiarkan bayi yang baru lahir berada di ruangan yang panas dan lembap. Seperti diketahui, bayi yang baru lahir masih belum mampu menyesuaikan suhu tubuhnya dengan lingkungan.
Itulah sebabnya, mereka rentan mengalami ruam dan dehidrasi ketika berada di ruangan yang panas.
Mengenai kipas angin atau AC, sebenarnya tidak ada masalah antara keduanya. Mama bebas menggunakan AC atau kipas angin untuk mendinginkan ruangan dengan memerhatikan pengaturan suhunya.
Editors' Pick
Pengaturan Suhu untuk AC
Dilansir dari Livestrong, suhu AC ideal untuk bayi yang baru lahir adalah 18 sampai 20 derajat Celcius. Dengan suhu tersebut, ruangan akan cukup dingin dan nyaman untuk bayi yang baru lahir sehingga mereka bisa tidur dengan nyenyak.
Selama penggunaan AC, Mama sebaiknya memeriksa suhu tubuh si Kecil secara berkala di bagian kaki, tangan, dan leher guna memastikan temperatur AC sudah sesuai. Apabila suhunya terlalu rendah dan membuat bayi kedinginan, maka segera naikkan temperatur AC.
Hindari juga menempatkan si Kecil tepat di bawah tiupan AC karena hal itu bisa membuat bayi kedinginan.