Sering Bikin Bingung, Mengapa Bayi Suka Berteriak Kencang?
Suara teriakan atau jeritan bayi dapat menarik perhatian orang lain di tempat umum
28 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki usia lima sampai enam bulan, bayi mulai suka berteriak atau menjerit kencang. Kebiasaan itu bisa terjadi di mana saja, baik di rumah atau ketika Mama mengajak si Kecil bepergian. Tentu saja, suara teriakan atau jeritan bayi itu menarik perhatian orang lain sehingga Mama akan berusaha menenangkan si Kecil.
Meski begitu, ada kalanya bayi tidak dapat ditenangkan bahkan berteriak semakin kencang. Bayi bisa berteriak hingga suaranya habis, serak, lalu dia akan berhenti dengan sendirinya. Ada pula yang memilih untuk terus berteriak walaupun suaranya sudah habis.
Lantas, apa penyebab bayi suka berteriak kencang? Popmama.com telah merangkum penjelasannya untuk Mama.
1. Bayi suka mendengar suaranya sendiri
Perlu Mama ketahui bawah teriakan bayi merupakan salah satu tanda perkembangan si Kecil. Sebelum mulai berbicara, bayi akan berceloteh, berteriak, hingga menjerit.
Saat berteriak, bayi suka mendengar suaranya sendiri. Oleh karena itu, si Kecil akan mengulang teriakannya berulang kali agar dia terus mendengar suaranya. Bayi bahkan bisa mengulang teriakannya lebih keras lagi sampai dia bosan sendiri.
Editors' Pick
2. Bentuk komunikasi
Dokter Anak di Roseville Riverside Medical Offices di Amerika Serikat, Melissa Arca mengatakan, teriakan bayi merupakan sesuatu yang normal sehingga Mama tidak perlu khawatir. Teriakan bayi bukan tanda masalah medis. Teriakan tersebut merupakan bentuk komunikasi antara bayi dengan bayi lainnya atau orang yang si Kecil kenal.
“Saya tahu bahwa sulit untuk mendengar teriakannya. Tapi percaya atau tidak, dia sedang berbicara denganmu. Anggap saja teriakan itu pertanda baik bahwa dia yang berusia lima bulan sudah bisa dan mau mengekspresikan dirinya,” kata Melissa.