Miris, BKKBN Prediksi 7 Juta Bayi Alami Stunting pada 2024
Apa yang harus dilakukan agar bayi tidak mengalami stunting?
26 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Angka bayi stunting di Indonesia masih relatif tinggi. Bahkan angka bayi stunting diprediksi meningkat pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
United Nation Children’s Fund (UNICEF) pernah menyebut bahwa lebih dari dua juta anak di dunia menderita gizi buruk. Lalu, tercatat lebih dari tujuh juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan kronis pada anak akibat kekurangan nutrisi. Sebagai contoh anak berusia 2-5 tahun yang memiliki tinggi badan 120 cm seharusnya memiliki berat badan 23-25 kg. Namun, apabila mereka mengalami stunting, maka berat badan hanya 19-20 kg.
Baru-baru ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) memprediksi tujuh juta bayi di Indonesia mengalami stunting pada tahun 2024. Apa penyebab stunting pada anak-anak di Indonesia? Berikut penjelasan seputar fenomena stunting di Indonesia yang dirangkum Popmama.com.
1. 20 juta bayi lahir pada tahun 2024
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, akan ada 20 juta bayi yang lahir pada tahun 2024. Sebanyak tujuh juta bayi yang lahir itu diprediksi mengalami stunting. Informasi tersebut disampaikan Hasto seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Senin (25/1/2021).
“Saya menyampaikan di dalam rapat terbatas (dengan Presiden) bahwa empat tahun ke depan, ada sekitar 20 juta bayi baru yang akan lahir kurang lebih,” kata Hasto.
Menurut Hasto, perkiraan angka bayi stunting pada tahun 2024 itu diambil dari data angka stunting pada tahun 2019 yakni 27,6 persen.
"Kalau di angka existing sekarang 27 persen, maka akan ada hampir sepertiga atau sekitar tujuh juta yang stunting," ujar Hasto.
Editors' Pick
2. Target turunkan angka stunting hingga 14 persen
Hasto mengaku pihaknya memiliki tugas yang berat untuk mengendalikan angka stunting di Indonesia. Presiden Joko Widodo bahkan menginstruksikan BKKBN untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada 2024 mendatang.
Artinya, angka bayi stunting di Indonesia harus turun menjadi 3,4 juta pada tahun 2024.
"Tetapi di tahun 2024, kami harus menekan angka 7,2 juta itu menjadi hanya 3,4 juta sekian. Itu tugas cukup menantang, sehingga kami harus memetakan itu," kata Hasto.
Berdasarkan target yang ditetapkan Presiden Jokowi, maka BKKBN harus menurunkan angka stunting sebesar 2,7 per tahun. Angka tersebut cukup besar dibanding angka penurunan stunting dalam lima tahun terakhir yang masih berada di kisaran 1,6 persen per tahun.
"Target dari Bapak Presiden 14 persen, maka kami harus menaikkan percepatan itu menjadi 2,7 persen per tahun," ucap Hasto.