Mama biasanya dihadapkan pada sejumlah anjuran dan pantangan dalam merawat bayi, terutama bayi yang baru lahir. Beberapa pantangan biasanya hanya mitos yang beredar di masyarakat, bahkan tak pernah terbukti kebenarannya.
Bagi Mama yang baru memiliki anak pertama, tentu saja merasa bingung untuk percaya mitos tersebut atau tidak. Terlebih lagi Mama takut mitos tersebut memengaruhi tumbuh kembang si Kecil. Contoh mitos yang beredar di masyarakat adalah bayi yang baru lahir tidak diperbolehkan dibawa ke luar rumah karena takut diganggu oleh makhluk halus.
Padahal, apabila dijelaskan secara medis, bayi yang baru lahir masih belum memiliki sistem imunitas yang kuat. Oleh karena itu, bayi mudah sakit apabila dibawa ke luar rumah.
Untuk mengurangi kecemasan mama dalam merawat si Kecil, Popmama.com telah merangkum tujuh mitos perawatan bayi dan faktanya.
1. Bayi baru lahir bisa tidur sepanjang malam
Freepik/chernikovatv
Beberapa mama percaya bahwa bayi yang baru lahir bisa tidur sepanjang malam. Kebiasaan tersebut berulang kali terjadi hingga bayi berusia enam bulan.
Faktanya adalah pola tidur bayi baru lahir sangat bervariasi. Penelitian kesehatan menunjukkan hanya setengah dari bayi baru lahir yang tidur sepanjang malam. Sebagian bayi lainnya bisa tidur di siang hari dan bangun saat malam hari.
2. Cara membuat bayi merasa nyaman adalah membungkusnya dengan selimut
Freepik/yanadjana
Ketika bayi terbangun di malam hari, itu bisa menjadi tanda bayi merasa tidak nyaman. Mama kerap dianjurkan untuk membungkus bayi dengan selimut agar si Kecil bisa tertidur kembali.
Faktanya adalah membungkus bayi dengan selimut bisa memberikan sensasi hangat seperti kondisi di dalam rahim. Namun, cara tersebut bukan menjadi penentu bayi merasa nyaman. Sebab, bayi bisa merasa nyaman ketika berada di dekat orang yang dicintainya. Mama bisa membantu menenangkan bayi dengan menepuk-nepuk tubuhnya atau menggendongnya.
Editors' Pick
3. Bayi menyusu ketika dia lapar
Freepik/alexandrgrant
Selama enam bulan pertama, bayi harus mengonsumsi ASI eksklusif. Namun, Mama tidak pernah mengetahui jadwal bayi untuk menyusu. Banyak orang percaya bahwa bayi hanya ingin menyusu ketika dia merasa lapar.
Faktanya adalah bayi bisa menyusu kapan saja karena menyusu bisa memuaskan rasa lapar dan memberikan sensasi nyaman. Itulah sebabnya, si Kecil terkadang mengisap payudara walaupun dia telah merasa kenyang. Gerakan mengisap itu bisa membuat bayi merasa tenang.
4. Bayi harus diberi kopi ketika kejang
Pixabay/pinkpig0416
Memberi bayi kopi ketika si Kecil kejang adalah salah satu mitos yang tidak perlu dipercaya. Pasalnya, bayi tidak membutuhkan asupan kafein. Kebiasaan memberikan kafein kepada bayi justru bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Yang terpenting adalah Mama memberikan ASI eksklusif untuk menunjang tumbuh kembangnya. Apabila bayi mengalami kejang, segera bawa ke dokter daripada memberikan obat-obatan yang bisa membahayakan kesehatannya.
5. Bedong kaki bayi agar kakinya lurus
Freepik/freepic.diller
Mitos membedong kaki bayi agar kakinya lurus banyak beredar di masyarakat. Mereka percaya bahwa membedong bayi bisa mencegah kaki bayi berbentuk huruf O.
Faktanya adalah membedong tidak ada hubungannya dengan membentuk kaki si Kecil. Membedong hanya bertujuan untuk menghangatkan tubuh bayi dan membuat si Kecil merasa nyaman. Apabila Mama tetap ingin membedong bayi, jangan membedong terlalu kuat agar si Kecil tidak mengalami sesak napas.
6. Bayi sering menangis karena melihat hantu
Freepik/A3pfamily
Mitos selanjutnya adalah bayi kerap menangis karena melihat makhluk halus. Bayi biasanya menangis pada malam hari sehingga dihubungkan dengan hal-hal mistis.
Faktanya, bayi baru lahir bisa mengalami fase purple crying. Pada fase tersebut, bayi akan menangis terus menerus tanpa sebab. Kebiasaan itu merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dengan Mama, misalnya dia ingin popoknya diganti atau merasa lapar dan ingin menyusu.
7. Rambut bayi dicukur agar tumbuh lebat
Pexels/Alex Smith
Terakhir, masih banyak orangtua percaya bahwa rambut bayi yang dicukur bisa membuat rambutnya tumbuh lebat ketika dewasa. Faktanya, secara medis, rambut lebat atau tipis ditentukan oleh genetik orangtua.
Itulah sebabnya, tidak ada hubungan antara membotaki bayi dengan rambut lebat. Terlalu sering mencukur rambut bayi justru bisa menyebabkan kepala si Kecil iritasi karena terkena pisau cukur.
Itulah tujuh mitos seputar perawatan bayi yang masih banyak dipercaya. Jadi, mitos manakah yang paling sering Mama dengar?