Pengaruh Bulan Kelahiran terhadap Kesehatan Bayi
Mama berisiko 10 persen melahirkan bayi secara prematur pada musim dingin
17 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perlu Mama tahu jika kondisi mama selama masa kehamilan hingga bulan kelahiran bayi ternyata ikut berpengaruh pada kesehatan si Kecil di kemudian hari.
Kesehatan bayi bukan hanya dipengaruhi kondisi mama, tapi juga dipengaruhi oleh kapan bayi dilahirkan. Mama tentu tidak dapat memprediksi kapan si Kecil lahir atau memutuskan bulan kehamilan.
Namun, Mama mungkin bisa mulai merencanakan waktu pembuahan saat program hamil.
Berikut Popmama.com merangkum hasil penelitian tentang pengaruh bulan kelahiran terhadap kondisi kesehatan bayi di kemudian hari. Siapa tahu saja hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan mama dan pasangan untuk merencanakan kehamilan.
1. Bayi yang lahir di musim dingin lebih berisiko terjadi secara prematur
Sebuah penelitian menyebutkan Mama berisiko 10 persen melahirkan bayi secara prematur pada musim dingin karena berkaitan dengan musim influenza pada bulan Januari dan Februari. Pasalnya, Mama yang terinfeksi virus influenza bisa melahirkan lebih cepat dari perkiraan.
Sedangkan studi yang dilakukan Sreeram Ramagopalan dari Universitas Oxford menemukan bahwa bayi yang lahir pada musim dingin jarang mengalami rabun jauh saat dewasa. Alasannya, bayi yang lahir di musim dingin menjalani siang hari lebih pendek dibanding bayi yang lahir pada musim panas. Sehingga mereka jarang membutuhkan kacamata saat beranjak dewasa.
Editors' Pick
2. Bayi yang lahir musim semi rentan terpapar penyakit
Bayi yang lahir pada musim semi rentan terpapar penyakit seperti sklerosis ganda karena selama masa kehamilan mereka jarang terpapar sinar matahari. Akibatnya tubuh mama tidak memproduksi vitamin D secara baik. Kekurangan vitamin D juga bisa membuat si Kecil menderita penyakit autoimun saat beranjak dewasa.