Atasi dengan Tepat, Ini 7 Penyebab Ruam pada Pipi Bayi
Apakah Mama khawatir jika muncul ruam atau bintik merah pada pipi bayi?
6 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama khawatir jika muncul ruam atau bintik merah pada pipi bayi? Beberapa orang menganggap ruam tersebut disebabkan tetesan ASI yang mengenai pipi si Kecil. Padahal, ASI merupakan sumber nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang bayi.
Nutrisi dalam ASI justru membantu meningkatkan kekebalan tubuh si Kecil dari infeksi kuman dan bakteri, serta meminimalisir risiko alergi.
Ruam pada pipi bayi seringkali membuat bayi merasa tidak nyaman karena sensasi gatal yang ditimbulkan. Tentu kondisi tersebut akan menyebabkan bayi menjadi rewel. Agar bisa menanganinya dengan tepat, berikut Popmama.com rangkum tujuh penyebab ruam pada pipi bayi.
1. Jerawat bayi
Penyebab paling umum ruam pada pipi bayi adalah jerawat. Jerawat bayi biasanya muncul sekitar 2-4 minggu setelah kelahiran. Seperti jerawat pada orang dewasa, jerawat bayi ditandai dengan benjolan kecil berwarna merah atau putih. Penyebab pasti munculnya jerawat bayi memang belum diketahui, namun jerawat dapat hilang dengan sendirinya setelah 3-4 minggu.
2. Eksim
Eksim atau eczema adalah kondisi kulit dengan gejala ruam kering, merah, dan menimbulkan rasa gatal. Penyakit ini umumnya menyerang bayi berusia enam bulan. Eksim umumnya disebabkan iritasi atau alergi saat bersentuhan dengan benda-benda tertentu seperti bulu hewan, deterjen, dan pembersih ruangan.
Untuk mengobati eksim, Mama hanya perlu memandikan bayi menggunakan air hangat dan sabun yang tidak mengandung alkohol, gunakan deterjen bebas pewangi untuk mencuci pakaian si Kecil, dan oleskan salep khusus minimal dua kali sehari.
Editors' Pick
3. Cacar air
Cacar air memang bisa menyerang siapa saja mulai dari bayi hingga orang dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditandai dengan muncul bintik merah pada pipi dan bagian tubuh si Kecil lainnya. Bintik merah tersebut mirip gigitan nyamuk.
Namun, dalam beberapa jam, bintik merah tersebut dapat membentuk lentik berisi cairan. Bayi akan mengalami gatal di sekujur tubuhnya ketika terserang cacar air. Penyakit ini menular melalui cairan atau bersentuhan langsung dengan penderita cacar air.
Biasanya cacar air akan mengering setelah tujuh hari. Apabila cacar air tak kunjung sembuh, maka segera bawa si Kecil ke dokter. Tenang ya, Ma, karena cacar air dapat dicegah dengan pemberian vaksin cacar air.
4. Biang keringat
Cuaca panas yang membuat bayi sering berkeringat bisa menjadi salah satu penyebab ruam pada pipi bayi. Biang keringat biasanya ditandai dengan pembengkakan ringan yang disertai rasa gatal pada bagian pipi. Oleh karena itu, Mama bisa memindahkan si Kecil ke ruangan yang lebih sejuk dan mengompres ruam pada pipi menggunakan air dingin untuk mengurangi rasa gatal.
5. Meningitis
Meningitis adalah penyebab ruam yang perlu diwaspadai. Meningitis adalah radang pada selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
Gejala meningitis umumnya muncul bintik-bintik merah. Selain muncul bintik merah, bayi biasanya lebih sering rewel, tidak responsif, muntah, kulit pucat, dan tidak nafsu makan atau menyusu.
Untuk mengetahui apakah bintik merah pada pipi bayi tergolong meningitis atau bukan, coba letakkan gelas kaca pada bintik merah dan lihat perubahannya. Apabila bintik merah tidak memudar, maka itu salah satu tanda meningitis. Mama harus segera membawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
6. Bintik Mongolia
Bintik mongolia adalah jenis tanda lahir yang sudah muncul sejak si Kecil lahir. Ukuran bintik-bintik itu umumnya bervariasi dan berwarna abu-abu kebiruan. Bintik mongolia biasanya tidak berbahaya dan akan memudar seiring bertambahnya usia si Kecil. Jika kondisi tersebut membuat bayi rewel, maka Mama bisa membawanya ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
7. Fifth Disease
Fifth Disease atau dikenal dengan penyakit kelima yang ditandai dengan demam dan muncul bintik merah atau ruam di sekitar pipi. Seiring berjalannya waktu, ruam akan semakin memerah hingga bisa meluas ke daerah sekitar mulut, telapak tangan, bahkan telapak kaki. Pada umumnya penyakit yang disebabkan virus ini dapat sembuh dengan sendirinya setelah satu hingga tiga minggu.
Ruam pada pipi bayi ada yang dapat sembuh dengan sendirinya, ada pula yang membutuhkan obat dari dokter. Apabila pemberian obat tidak dapat menyembuhkan ruam, Mama bisa segera memeriksakan si Kecil ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari ruam pada pipi si Kecil di antaranya mandikan bayi dengan teratur minimal dua kali sehari menggunakan sabun khusus bayi, hindari menggosok ruam dengan kasar, dan jagalah kebersihan benda-benda di sekitar bayi.
Itulah informasi mengenai penyebab ruam pada pipi bayi bayi dan cara mencegahnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga :
- Mengatasi Erythema Toxicum, Ruam pada Bayi yang Baru Lahir
- Awas! 4 Hal ini Menyebabkan Ruam Leher pada Bayi, Ma
- 5 Hal yang Bisa Mama Lakukan Jika Si Kecil Alami Ruam Popok