Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Kepala Bayi Peyang
Jangan pernah sepelekan masalah ini ya, Ma!
16 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peyang pada kepala bayi bisa disebabkan banyak hal, Ma. Bisa terjadi ketika si Kecil masih di dalam kandungan ataupun masalah-masalah di tahun pertama kehidupannya.
Biasanya peyang paling mungkin terjadi ketika bayi lahir secara alami, sedangkan pada bayi yang lahir secara caesar cenderung memiliki kepala yang bulat. Pasalnya, bayi yang lahir normal sering kali mendapat tekanan ketika proses persalinan. Sebaliknya, dalam operasi caesar tekanan di kepala bayi jarang terjadi.
Kepala bayi yang masih lunak memang rentan terhadap tekanan, Ma. Apalagi terdapat beberapa titik lunak yang disebut fontanel, seperti di bagian atas dan di belakang kepala, yang harus dijaga. Bagian fontanel itu memungkinkan kepala bayi melalui jalan lahir saat proses persalinan.
Secara perlahan bagian anterior fontanel ini akan semakin mengecil saat kepala bayi tumbuh serta tulang tengkorak mulai menyatu dan mengeras. Proses ini bisa terjadi di usia 12 hingga 18 bulan dan akan tertutup sempurna ketika si Kecil berusia tiga tahun, Ma.
Karena itulah, faktor-faktor penyebab kepala peyang pada bayi memang wajib Mama ketahui dan kalaupun terlihat tanda-tanda tersebut pada si Kecil, Mama sudah punya langkah awal untuk mengantisipasinya. Berikut ini Popmama.com rangkum penyebab kepala bayi peyang dan cara mengatasi kepala bayi peyang, Ma.
1. Tidur telentang
Posisi tidur si Kecil yang telentang selama berjam-jam bisa menyebabkan kepala bagian belakang jadi datar, Ma.
Apalagi pada bayi yang terlahir prematur, ia lebih rentan mengalami kepala belakang datar atau peyang lantaran tulang tengkoraknya lebih lunak ketimbang bayi yang lahir pada usia normal.
2. Masalah di rahim
Selain penyebab tersering karena faktor pasca-melahirkan, kepala peyang pada bayi juga bisa disebabkan oleh masalah pada rahim, Ma.
Ini bisa terjadi karena adanya tekanan terhadap kepala bayi ketika masih di dalam kandungan dan kurangnya pasokan air ketuban yang berperan penting melindungi si Kecil.
3. Kelainan tulang tengkorak
Kelainan tulang tengkorak atau dalam istilah medis disebut craniosynostosis terjadi ketika lempeng tulang tengkorak menyatu terlalu dini, Ma.
Akibatnya, bentuk kepala bayi tidak proporsional. Jika dibiarkan dalam jangka panjang bisa menimbulkan gangguan penglihatan, sakit kepala, dan bahkan gangguan psikologis.
Editors' Pick
4. Ketegangan otot leher
Otot leher yang terlalu tegang juga bisa membuat kepala bayi peyang, Ma.
Masalah ini bisa terjadi saat gerakan otot leher pada bayi sangat terbatas ketika hendak memutar kepala, sehingga salah satu sisi kepala bayi terlalu sering mengalami penekanan ketika berbaring.
Lalu, bagaimana mengatasi kepala peyang pada bayi? Ini tipsnya!
1. Mengubah posisi tidur
Cara mengatasi kepala peyang pada bayi, salah satunya Mama bisa mengatur posisi miring kepala bayi ke arah kanan atau kiri ketika sedang tidur.
Namun lebih baik lagi, Mama bisa melatih otot leher si Kecil agar kuat. Caranya, ketika bayi sedang terjaga, ubahlah posisinya dari telentang menjadi tengkurap. Selain membantu kemampuan motoriknya, tengkurap juga berfungsi menguatkan otot lehernya.
Ketika otot leher bayi kuat, ia akan dengan mudah menggerakkan kepalanya sehingga tidak selalu berada di posisi yang sama saat tidur berjam-jam.
2. Mengubah posisi mainan dan tempat tidur
Si Kecil tentunya sangat tertarik melihat benda-benda yang berwarna mencolok yang ada di sekitarnya. Nah, jika posisi tempat tidur dan benda-benda tersebut tidak pernah diubah, maka kecenderungan kepala bayi di posisi yang sama bisa menyebabkan kepala peyang, Ma.
Salah satu cara agar kepala bayi tidak peyang dengan mengatasi penekanan pada salah satu bagian kepala, Mama bisa mengubah posisi tempat tidur atau mainan si Kecil ke arah yang berbeda-beda.
3. Cara menggendong
Cara menggendong bayi yang bervariasi juga bisa mencegah kepala si Kecil peyang, Ma. Gunakanlah cara menggendong dengan posisi bayi tegak, baik dengan mendekapnya ataupun posisi miring, agar mengurangi tekanan pada bagian belakang kepalanya.
4. Helm dan ikat kepala khusus
Jika cara-cara di atas tidak berhasil, Mama bisa menggunakan helm atau ikat kepala khusus untuk mengembalikan bentuk kepala bayi agar kembali normal.
Helm khusus ini bisa memperbaiki tulang tengkorak bayi sehingga pertumbuhannya merata di bagian-bagian yang lain. Alat ini bisa digunakan ketika bayi berusia 5-6 bulan dan dipakai selama 23 jam per hari dalam jangka waktu beberapa bulan.
Perlu Mama ketahui bahwa penggunaan helm khusus di usia satu tahun atau lebih tidak akan efektif. Pasalnya, tulang tengkorak si Kecil sudah menyatu dan pertumbuhannya tidak secepat di bawah satu tahun.
Meskipun kepala peyang pada bayi tidak secara langsung berhubungan dengan kondisi kesehatan si Kecil, jangan sekali-kali Mama mengabaikannya ya, Ma.
Kalaupun Mama belum yakin apakah ia benar-benar mengalami peyang atau tidak, segera konsultasikanlah ke dokter anak agar mendapatkan informasi yang lebih jelas.
Itulah tadi informasi mengenai penyebab dan cara mengatasi kepala bayi peyang, semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Kemampuan Mengontrol Leher dan Kepala Bayi Selama 6 Bulan Pertama
- Inilah Alasan Mengapa Penting Mengukur Lingkar Kepala Bayi, Yuk Simak!
- Ini 4 Hal Penyebab Kepala Bayi Berkedut-kedut. Berbahayakah?