Tingkatkan Harapan Hidup, Ini Manfaat Skin to Skin untuk Bayi Prematur
Lakukan skin to skin sesering mungkin pada bayi prematur
11 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Persalinan prematur memang menjadi momok karena kondisi bayi yang belum sempurna saat dilahirkan. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, maka berbagai perawatan intensif dilakukan demi meningkatkan harapan hidup bayi. Namun baru-baru ini, para ahli mulai merekomendasikan skin to skin untuk bayi-bayi prematur yang lahir dalam kondisi lemah.
Sentuhan mama dipercaya dapat memberikan kekuatan bagi mereka untuk berusaha bertahan hidup, walaupun kondisinya sangat lemah karena berat badan rendah atau organ yang belum benar-benar sempurna. Benarkah cara ini dapat memberikan keajaiban untuk para bocah mungil tersebut? Simak ulasan Popmama.com berikut ini mengenai manfaat skin to skin untuk bayi prematur.
1. Risiko yang mengancam bayi prematur
Bayi dikatakan lahir prematur jika lahir lebih cepat dari perkiraan, atau kurang dari minggu ke-37 kehamilan. Padahal, sebelum usia tersebut, janin masih membutuhkan waktu untuk menyempurnakan organ-organ tubuh. Walaupun tak selalu terjadi, namun bayi prematur umumnya memiliki berat badan rendah dan kondisi fisik yang kurang sempurna.
Hal ini membuat mereka rentan mengalami berbagai gangguan kesehatan sehingga harus menjalani perawatan khusus dan intensif. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang mengancam bayi yang lahir lebih cepat dari perkiraan.
- Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 23 minggu memiliki kemungkinan sangat kecil untuk bertahan hidup karena organ yang masih belum berfungsi dengan baik.
- Di bawah usia kehamilan 25 minggu, bayi akan berisiko mengalami gangguan saraf dan kesulitan belajar.
- Lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu membuat bayi terancam mengalami komplikasi dan gangguan pernapasan.
- Di atas 28 minggu, harapan hidup bayi memang lebih tinggi, namun harus mendapatkan perawatan intensif agar dapat bertahan hidup.
Selain kondisi kelahiran yang butuh penanganan khusus, bayi prematur juga berisiko mengalami berbagai komplikasi lain, misalnya risiko penyakit kuning, lumpuh otak, penurunan kecerdasan dan fungsi organ, bahkan hingga memicu kematian mendadak (SIDS). Meski demikian, baru-baru ini sejumlah peneliti mengungkapkan bahwa skin to skin bisa meningkatkan kemungkinan bayi prematur tetap hidup walaupun dalam kondisi sangat lemah.
Editors' Pick
2. Apa itu skin to skin contact?
Sebagaimana namanya, skin to skin contact adalah membiarkan kulit mama dan bayi saling bersentuhan tanpa terhalang pakaian. Saat bayi baru saja lahir ke dunia, biasanya tim medis akan memandu Mama untuk melakukannya dengan cara meletakkan bayi di atas dada. Pada momen ini, selain untuk memberikan kesempatan pada Mama memeluk si kecil, skin to skin juga mendorong untuk melakukan IMD (inisiasi menyusui dini).
Setelahnya, Mama bisa melakukannya kapan saja. Mama baru mungkin perlu sedikit pembiasaan karena kondisi bayi yang masih rapuh dan belum bisa menyangga kepalanya sendiri. Karenanya, Mama perlu mengatur posisi sebaik mungkin agar Mama dan bayi sama-sama merasa nyaman. Skin to skin bisa dilakukan sambil berdiri atau duduk bersandar. Hal yang paling penting adalah Mama tetap bisa rileks sehingga si Kecil pun ikut merasa nyaman dalam pelukan. Jangan lupa memegangnya dalam posisi yang aman, terutama di bagian leher dan kepala bayi.
3. Manfaat skin to skin untuk bayi prematur
Dilansir dari US News, skin to skin yang berkelanjutan pada bayi bisa mengurangi risiko kematian pada bayi prematur. Hal ini sesuai dengan penelitian di Swedia yang melibatkan 3.200 bayi yang lahir dengan rentang berat badan 2,2 hingga 3,9 kilogram di Ghana, India, Malawi, Nigeria, danTanzania. Negara-negara tersebut memiliki tingkat kematian yang tinggi, mencapai 20-30 persen, pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah.
Dalam penelitian tersebut, sejumlah bayi mendapat penanganan standar, sementara sebagian menjalani skin to skin yang sangat intens selama perawatan di rumah sakit. Hasilnya, angka kematian pada bayi yang intens mendapat pelukan dari sang Mama berhasil mengalami penurunan cukup signifikan. Pengamatan dilakukan selama 28 hari dan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi prematur dan lahir dengan berat badan rendah mulai menunjukkan kondisi yang stabil dengan cepat. Berat badan mereka naik dengan drastis dibandingkan anak-anak yang dipisahkan dari ibunya dan lebih banyak menjalani perawatan di NICU. Studi juga mengungkapkan bahwa metode ini telah menyelamatkan ribuan anak setiap tahunnya.
Selain itu, melakukan skin to skin secara teratur juga memberikan manfaat lain, antara lain meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru bayi, membuat suhu tubuh stabil sehingga menurunkan demam, serta membangun kedekatan emosional. Bayi juga akan lebih tenang saat berada dalam pelukan mama.
4. Cara melakukan skin to skin dengan benar
Sebagaimana disinggung di atas, cara paling benar melakukan skin to skin adalah membiarkan kulit bayi bertemu kulit mama. Usahakan agar letak bayi sejajar, perut bertemu perut dan dada bertemu dada. Biarkan bayi bersandar di pelukan mama seolah sedang mendengarkan detak jantung mama. Untuk keamanan, Mama bisa memegang bagian kepala dan leher bayi agar tidak terkulai. Lakukan selama beberapa menit. Hal ini akan membantu pelepasan oksitosin pada si Kecil.
Itulah sekilas ulasan Popmama.com tentang manfaat skin to skin untuk bayi prematur. Sentuhan mama ternyata mengandung keajaiban yang akan membuat bayi merasakkan kehangatan dan ketenangan. Mama bisa melakukannya secara rutin hingga beberapa bulan untuk membuat buah hati tumbuh dengan baik. Ingat, pelukan mama adalah tempat paling nyaman baginya.
Baca Juga:
- Melahirkan Prematur, Dokter Muda di Surabaya Meninggal karena Covid-19
- 5 Hal Penting yang Harus Disiapkan sebelum Persalinan Prematur
- Istri Dion Wiyoko Melahirkan Anak Pertama secara Prematur