Penyakit kuning atau jaundice merupakan salah satu jenis penyakit yang rentan terjadi pada bayi baru lahir. Penyakit yang membuat kulit dan area mata menguning ini disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Penyakit ini sebenarnya berisiko bukan pada bayi saja, tetapi juga anak-anak hingga orang dewasa.
Pada banyak kasus, bayi baru lahir lebih rentan terjangkit penyakit ini sebab organ hatinya belum berkembang dengan baik sehingga menghambat proses zat bilirubin atau zat kuning yang terbentuk selama pemecahan sel darah merah.
Hal ini juga yang menyebabkan kadar bilirubin dalam tubuh bayi baru lahir biasanya lebih tinggi di beberapa minggu pertama. Meski kerap dianggap tidak berbahaya, penyakit kuning dapat berakibat serius jika tidak ditangani dengan cepat.
Penyakit kuning ternyata juga memiliki beberapa tipe atau jenis yang berbeda berdasarkan durasi dan penyebab lainnya.
Nah, berikut ini Popmama.com telah merangkum tipe penyakit kuning pada bayi yang dapat Mama pahami dan waspadai. Simak penjelasan berikut, Ma!
1. Physiologic jaundice
Pinterest/Innovation Toronto
Penyakit kuning yang pertama merupakan jenis yang paling umum terjadi pada bayi. Jangan khawatir, penyakit kuning fisiologis ini tidak memiliki efek samping yang serius, Ma.
Penyakit ini biasanya dimulai sejak bayi berumur 2-3 hari dan berlangsung selama lebih dari 2 minggu.
Kadar bilirubinnya biasanya mencapai puncak antara hari ke-5 dan ke-7 setelah si Kecil lahir, kemudian akan menghilang setelah umurnya dua minggu.
2. Pathological jaundice
Pinterest/Indiaparenting.com
Penyakit kuning patologis dapat terjadi dalam 24 jam pertama setelah kelahiran bayi. Puncak kadar bilirubinnya lebih tinggi dari jumlah normal dan berlangsung selama lebih dari dua minggu.
Bayi yang mengalami penyakit kuning ini ditandai dengan perubahan urine si Kecil yang berwarna gelap.
Editors' Pick
3. Breastfeeding jaundice
Freepik/pvproductions
Penyakit kuning jenis ini dapat terjadi pada bayi yang mendapatkan ASI. Kadar bilirubinnya mencapai puncak mulai dari 5 hingga 15 hari setelah si Kecil lahir.
Meski dialami oleh bayi menyusui, penyakit ini timbul bukan karena ASI, Ma. Penyakit kuning ini muncul akibat si Kecil tidak menyusu dengan benar atau ASI pada Mama terlambat keluar sehingga si Kecil mengalami dehidrasi.
Penyakit kuning ini umumnya terjadi dalam waktu 24-71 jam setelah bayi lahir dan dapat berlangsung hingga tiga minggu.
4. Nuclear jaundice
Unsplash/Jonathan Borba
Penyakit kuning jenis ini merupakan penyakit yang paling langka terjadi pada bayi. Penyakit kuning ini terjadi apabila zat bilirubin melebihi jumlah batas normal sehingga hati tidak dapat menyerap dengan baik.
Akibatnya, bilirubin ini dapat mengalir ke dalam otak sehingga menyebabkan lesi otak.
5. Hemolytic jaundice
Pexels/Karolina Grabowska
Penyakit kuning hemolitik ini disebabkan oleh golongan darah yang berbeda pada Mama dan bayinya. Biasanya Mama yang memiliki golongan darah O atau rhesus negatif kemudian melahirkan anak dengan golongan darah A atau B akan berisiko jumlah bilirubinnya tinggi sehingga rentan terkena penyakit kuning.
Gejala Penyakit Kuning pada Bayi
Freepik/Vimaliss
Meski terdapat jenis penyakit kuning yang berbeda-beda, gejala yang terjadi pada bayi yang terindikasi penyakit kuning sebenarnya mirip bahkan hampir sama.
Ada beberapa gejala yang menandakan si Kecil mengidap penyakit kuning dan harus segera ditangani. Berikut beberapa gejala yang dapat Mama pahami:
Suhu tubuhnya meningkat dan demam,
Banyak tidur dan terlihat lemas,
Frekuensi buang air kecilnya berkurang,
Warna urine nya gelap,
Kotoran si Kecil berwarna pucat,
Tubuhnya menjadi warna kuning bahkan sedikit oranye,
Telapak tangan dan kaki juga berubah kekuningan.
Kondisi Bayi yang Berisiko Terkena Penyakit Kuning
Freepik/kwangmoop
Penyakit kuning ini memiliki risiko lebih besar terjangkit pada bayi yang memiliki riwayat kesehatan atau kondisi lain. Penyakit kuning ini dapat berisiko lebih besar pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 38 minggu atau disebut lahir prematur.
Penyakit kuning tersebut disebabkan oleh organ tubuh pada bayi prematur belum berkembanga secara sempurna. Organ hati yang berfungsi menyerap zat bilirubin dalam darahnya tidak bisa berfungsi dengan maksimal.
Hati ini seharusnya mengubah zat bilirubin untuk dikeluarkan melalui kotoran atau feses. Namun karena hatinya tidak berfungsi dengan baik, bilirubinnya berlebihan atau dan proses pembuangannya kurang baik sehingga dapat berisiko terkena penyakit kuning.
Demikian berbagai tipe penyakit kuning pada bayi yang dapat diderita sejak baru lahir. Untuk mencegah terjadinya penyakit ini, Mama dapat memaksimalkan asupan nutrisi selama kehamilan agar kehamilan berjalan lancar hingga persalinan serta kondisi bayi juga dapat lahir dengan sehat.