Apa Itu Weight Faltering? Kondisi yang Harus Diwaspadai Orangtua

Mama mungkin masih asing dengan masalah weight faltering. Ternyata, bisa bahaya buat bayi, lho!

9 Desember 2024

Apa Itu Weight Faltering Kondisi Harus Diwaspadai Orangtua
Freepik

Mengapa Mama perlu rutin memantau tumbuh kembang anak di bawah usia dua tahun secara rutin? Ya! Betul sekali! Karena hingga usia dua tahun, anak mengalami masa tumbuh kembang paling optimal di sepanjang kehidupannya. Tumbuh kembang optimal ini bisa menjadi dasar bagi masa depannya yang gemilang. 

Untuk memantau tumbuh kembang anak, Mama bisa memakai grafik tumbuh kembang anak dari WHO. Ingat lho, grafik untuk anak laki-laki dan perempuan itu berbeda.

Di dalam grafik tumbuh kembang itu, Mama akan menemukan garis-garis batas atas, normal, dan bawah. Artinya, setelah anak diukur berat dan tinggi badannya, Mama bisa memasukan angkanya di dalam grafik. Jika ada di garis di atas normal, artinya tumbuh kembang anak berlebih.

Di garis normal anak tumbuh kembangnya normal, dan di bawah normal artinya tumbuh kembang anak sangat terhambat. Salah satu hambatan tumbuh kembang itulah yang disebut sebagai kondisi weight faltering.

Untuk lebih jelas mengenai hal itu, Popmama.com menuliskan hasil diskusi mengenai weight faltering bersama dr. Klara Yuliarti, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gizi Anak RSCM dan RS Bunda, Jakarta.

1. Apa itu weight faltering?

1. Apa itu weight faltering
freepik/freepik

Weight faltering, dikenal juga sebagai faltering growth atau failure to thrive, adalah kondisi di mana berat badan anak berada di bawah standar usia. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan berat badan anak tidak memadai, atau bahkan stagnan selama tiga bulan berturut-turut, atau mengalami penurunan selama periode yang sama. Biasanya, kondisi ini terdeteksi jika berat badan anak berada di bawah batas garis ke-5 pada kurva pertumbuhan standar.  

Masalah ini paling sering muncul pada 15 bulan pertama kehidupan anak, khususnya pada usia 3-4 bulan, yang merupakan periode penting bagi kenaikan berat badan, baik pada bayi dengan ASI eksklusif maupun non-eksklusif. Menurut dr. Klara, ada banyak hal yang menjadi penyebabnya.

“Penyebabnya bisa bermacam-macam. Pada anak yang mengonsumsi ASI, masalah bisa terjadi jika gizi ibu buruk sehingga kualitas ASI nya kurang memadai untuk memenuhi kebutuhan gizi anak,” kata dr. Klara.

2. Dampak weight faltering pada bayi

2. Dampak weight faltering bayi
Freepik
Sensitif banget dari kaki sampai kepala

Weight faltering adalah masalah serius yang memerlukan perhatian segera. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi berat badan kurang (underweight), wasting (kondisi tubuh kurus akibat kurang gizi), hingga risiko stunting.  

Kondisi ini juga dapat menghambat pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan kemampuan psikomotor anak. Anak yang mengalami weight faltering cenderung lebih rentan terhadap infeksi akibat terganggunya sistem imun. Jika terus berlanjut, dampaknya mencakup gangguan pertumbuhan fisik dan mental si Kecil dalam jangka panjang. 

 

3. Ciri-ciri weight waltering pada bayi

3. Ciri-ciri weight waltering bayi
freepik

Tanda utama weight faltering pada bayi meliputi:  

  • Berat badan anak yang menurun atau tidak bertambah sesuai usia.  
  • Pertumbuhan tinggi badan yang terhambat.  
  • Lingkar kepala yang lebih kecil dari rata-rata.  
  • Keterlambatan pencapaian milestone perkembangan, seperti duduk, berdiri, atau berjalan.  
  • Gangguan perkembangan keterampilan sosial.  

Jika orangtua mencurigai adanya gangguan pertumbuhan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk evaluasi dan penanganan

4. Penyebab weight faltering yang perlu orangtua ketahui

4. Penyebab weight faltering perlu orangtua ketahui
Freepik

Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya weight faltering, di antaranya:

  1. Kesulitan penyerapan nutrisi yang bisa terjadi pada bayi di bawah usia 8 minggu. Kesulitan penyerapan bisa muncul karena perlekatan saat menyusui yang kurang baik, puting ibu yang bermasalah, atau kemampuan menyedot ASI yang kurang pada anak, misalnya karena mengalami tongue tie
  2. Kurangnya asupan nutrisi karena anak tidak lagi diberi ASI setelah 6 bulan. Padahal, menurut dr. Klara, ASI sebaiknya diberikan hingga anak berusia 2 tahun karena saat MPASI, anak masih memerlukan asupan gizi dari ASI. “ASI itu makanan terbaik untuk anak hingga usia 2 tahun. Anak sangat tidak mungkin terpenuhi kebutuhan gizinya jika hanya mendapat MPASI karena MPASI adalah masa dimana anak belajar makan makanan padat dan yang namanya ia belajar, ia belum tentu bisa makan sesuai kebutuhan tubuhnya. Jika kondisi ini dibiarkan, anak akan mengalami kurang gizi,” kata dr. Klara. 
  3. Kebiasaan makan yang buruk misalnya picky eater, nafsu makan rendah, atau menolak jenis makanan tertentu juga menjadi penyebab anak kekurangan asupan gizi.  
  4. Anak memiliki kondisi penyakit misalnya gangguan pada sistem pencernaan, seperti penyakit gastrointestinal, dapat menghambat penyerapan nutrisi, sehingga kebutuhan kalori anak tidak terpenuhi.

5. Cara mencegah dan mengatasi weight faltering

5. Cara mencegah mengatasi weight faltering
Pixaby/lillolillolillo

Langkah utama dalam menangani weight faltering adalah mengenali penyebabnya dan mengambil tindakan segera. Pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin, misalnya melalui Posyandu, dapat membantu deteksi dini kondisi ini.  

Berikut cara pencegahan yang bisa orangtua lakukan:

  • Pastikan kecukupan nutrisi selama kehamilan dan menyusui.  
  • Lakukan inisiasi menyusui dini (IMD).  
  • Berikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan MPASI berkualitas sesuai usia.  
  • Pantau pertumbuhan anak secara berkala.  
  • Terapkan pola makan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.  
  • Jaga kebersihan dan gaya hidup sehat.  

Itu tadi penjelasan soal weight faltering yang perlu orangtua waspadai. Dengan perhatian dan keterlibatan orangtua yang aktif, masalah weight faltering dapat dicegah atau diatasi sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Yuk, kita pantau tumbuh kembang dan asupan gizi si Kecil!

Baca juga:

The Latest