10 Cara Paling Jitu untuk Mengatasi Bayi Cegukan
Mama pasti kasihan melihat si Kecil cegukan. Bagaimana mengatasinya ya?
21 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi seringkali mengalami cegukan. Kadang, cegukan berlangsung cukup lama dan meskipun bayi terlihat tidak terganggu, Mama mungkin merasa kasihan. Cegukan ditandai dengan kontraksinya otot diafragma sehingga menimbulkan ketegangan di bagian dada bayi. Jika parah, cegukan bisa menyebabkan bunyi seperti tercekik.
Bagaimana cara mengatasinya? Popmama.com memberikan langkahnya.
1. Memeluknya
Cegukan mungkin terjadi karena bayi merasa tidak nyaman. Mama bisa memberikan pelukan untuk menenangkan bayi dan menghangatkan tubuhnya. Biasanya, cegukan atau rasa sakit segera mereda dengan pelukan ajaib ini.
2. Hentikan ASI-nya
Jika bayi mulai cegukan saat menyusu, hentikan sementara kegiatan itu. Tunggu sekitar 10 menit atau sampai cegukan hilang. Memaksakan pemberian ASI atau susu saat si Kecil cegukan, berpotensi menyebakannya tersedak.
3. Beri makan secara bertahap
Menyusui dengan jeda atau makan dalam porsi kecil tetapi sering (untuk bayi yang sudah mulai makan makanan pendamping ASI), bisa mengurangi frekuensi cegukan. Makan dalam porsi kecil akan mengurangi masuknya udara ke saluran cerna yang bisa memicu kecegukan.
4. Perbaiki posisi bayi
Saat cegukan, bayi mungkin muntah. Perbaiki posisi bayi jangan biarkan ia tidur terlentang atau duduk dengan posisi perut tertekuk. Menegakan tubuh bayi akan membantu udara mengalir lebih lancar dan mengatasi kecegukan yang terjadi.
Editors' Pick
5. Buat ia sendawa
Cegukan bisa terjadi karena udara terperangkap di rongga diafragma. Untuk membantu udara keluar, buat bayi sendawa. Gendong bayi dengan posisi perut di bahu Mama kemudian tepuk lembut punggungnya hingga ia sendawa. Sendawakan beberapa kali selama proses menyusui bila bayi mama sering kecegukan.
6. Perhatikan perlekatan saat menyusu
Posisi mulut bayi yang tidak benar di puting mama atau botol susunya akan membuat udara menyelinap masuk ke perut bayi dan membuatnya kecegukan.
Perhatikan posisi perlekatan dengan cara mendengarkan baik-baik suara menelan yang dikeluarkan bayi. Jika saat menyusui yang terdengar bunyi mengecap, artinya perlekatan belum sempurna.
7. Perhatikan botol dan dot
Jika bayi menyusu dengan dot, perhatikan posisi botolnya. Kemiringan 45 derajat adalah yang terbaik sebab akan membuat susu mengalir lancar, tidak tercampur udara.
Ukuran lobang di dot juga memengaruhi kemampuan bayi menghisap susu. Lobang terlalu sempit atau lebar akan membuat udara masuk dan membuat rongga perut terisi udara.
8. Lihat jadwal laparnya
Bayi yang terlalu lapar akan rewel. Saat rewel, ia akan “memakan” banyak udara sehingga kembung. Jadi, pastikan bayi mama makan sebelum ia kelaparan dan terlanjur banyak makan angin.
9. Buat jadwal cegukan
Wajarnya bayi cegukan hingga ia menginjak usia setahun. Frekuensi cegukannya pun tidak setiap saat. Namun, jika bayi mama terlalu sering cegukan, coba catat jadwal dan aktivitasnya. Catatan ini mungkin menolong Mama membuat laporan ke dokter, jika diperlukan.
10. Bawa ke dokter
Cegukan yang kerap dan disertai gejala lain, misalnya kembung, muntah, atau rewel mungkin pertanda bayi mengalami masalah serius. Bawa ke dokter untuk analisa lebih lanjut. Biasanya, penyakit yang gejalanya cegukan terkait dengan pencernaan, misalnya GERD.
Jangan panik lagi ya, Ma!