Bayi gampang banget terserang flu. Sampai umur 1 tahun, ia mungkin bisa mengalami lebih dari delapan kali sakit. Apalagi di saat cuaca yang tidak menetu seperti belakangan ini. Mengapa begitu ya?
Bayi gampang banget flu karena sistem imun tubuh mereka belum siap menggempur kuman.
Asal Mama tahu, ada lebih dari 100 jenis virus yang bisa menyebabkan flu. Virus menyebar lewat udara. Ketika seseorang batuk atau bersin, mungkin sekali percikan liurnya yang mengandung virus terbang dan terhirup oleh bayi, apalagi mereka masih suka memasukan benda-benda ke mulut.
Bayi yang dititipkan di daycare atau lingkungan rumah dengan banyak orang, akan lebih mudah mengalami flu.
Editors' Pick
Gejala
Pixabay/photo-graphe
Mengutip artikel di situs webMD, bayi akan menjadi flu setelah 1-3 hari terinfeksi virus. Gejala flu pada bayi:
- Hidung gatal dan mampat,
- beringus, awalnya ingus akan berwarna bening kemudian berubah menjadi kuning atau hijau,
- bersin,
- batuk,
- rewel,
- terlihat lelah,
- nafsu makan menurun,
- susah tidur,
- demam,
- diare,
- muntah.
Note: Biasanya flu akan berlangsung 7-10 hari.
Perawatan dan Pengobatan
30seconds.com
Flu tidak bisa diobati dengan antibiotik. Antibiotik membunuh bakteri sementara flu berasal dari virus. Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food Drugs Administration-FDA), melarang orangtua memberikan obat batuk dan flu yang bisa dibeli bebas di apotik. Alasannya, obat bebas tersebut tidak efektif untuk anak di bawah usia 4 tahun dan malah akan memberikan efek buruk.
Tetapi tentu saja, Mama perlu meredakan demam Si Kecil. Jika Si Kecil telah berusia 6 bulan ke atas, gunakan obat pereda demam yang mengandung asetaminofen atau ibuprofen. Jangan pernah memberikan Si Kecil obat demam yang mengandung aspirin untuk menghindari risiko sindrom Reye.
Mama bisa membantu si Kecil meredakan demamnya dengan:
- Memberikan cukup banyak cairan. Untuk bayi di bawah 6 bulan, berilah ASI sesering mungkin. Jika si Kecil sudah di atas 6 bulan, ia bisa minum air putih atau jus buah. Cairan mencegah dehidrasi dan membuat mulut serta hidungnya tetap lembap sehingga lebih nyaman.
- Semprotkan cairan garam dan keluarkan lendirnya. Jika si Kecil kesulitan bernapas, semprotkan cairan garam (bisa dibeli di apotik) ke masing-masing lobang hidung. Cairan garam membuat ingus cair dan mudah dikeluarkan. Mama bisa membuat cairan garam sendiri dengan memakai air matang. Resepnya: Campurkan ¼ sendok teh garam non iodium dan 1/8 sendok teh baking soda dengan satu gelas air matang. Aduk rata hingga semua larut.
- Lembapkan ruangan. Udara kering akan menyiksa si Kecil. Gunakan alat pelembap udara (humidifier) untuk meringankan gejala flu si Kecil. Jika tidak punya alat itu, gunakan uap dari air panas.
Pencegahan
ehsboltnewspaper.com
Flu hampir tidak mungkin bisa dicegah, apalagi ketika cuaca sedang tidak jelas seperti saat ini. Tetapi Mama bisa mengurangi risiko bayi terkena virus flu dengan cara:
- Menjauhkan si Kecil dari orang yang sedang terkena flu,
- tidak membawa si Kecil pergi ke tempat-tempat remain,
- mencuci tangan sebelum memegang bayi,
- mencuci mainan-mainan si Kecil,
- melarang orang lain memakai peralatan makan dan handuk si Kecil,
- meminta orang yang mengasuh si Kecil untuk menggunakan masker dan menutup mulut bersin dengan siku atau membuang ingus dengan tisu,
- menjauhkan si Kecil dari asap rokok.
Tanda untuk Segera Ke Dokter
www.theconversation.com
Bayi di bawah usia 3 bulan harus dibawa ke dokter jika menunjukkan gejala flu karena mungkin saja ia terkena pneumonia atau radang telinga, atau penyakit lain yang lebih serius yang gejalanya mirip flu. Jika si Kecil telah berusia di atas 3 bulan, Mama perlu mebawanya ke dokter jika:
- Demam lebih dari 39ºC,
- sesak napas,
- tidak mau makan dan minum,
- menunjukkan gejala dehidrasi, misalnya tidak pipis selama beberapa jam,