12 Bayi Meninggal dalam Sehari di RS India, Dituding karena Lalai
Mirisnya, inkubator yang seharusnya ditempati satu bayi justru diisi empat sampai lima bayi
5 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebanyak 12 bayi dikabarkan meninggal dunia dalam sehari di sebuah rumah sakit yang terletak di negara bagian Maharashtra, India. Akibat kejadian tersebut, masyarakat dan politisi oposisi menuduh pemerintah daerah serta otoritas rumah sakit telah melakukan kelalaian yang sangat fatal.
Mengutip dari Reuters, belasan bayi dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (1/10/2023) waktu setempat. Kejadian itu termasuk di antaranya 24 kematian pada hari yang sama di Rumah Sakit Pemerintah Shankarrao Chavan, distrik Nanded, yang berjarak 600 kilometer dari Mumbai.
Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahas ulasan terkait 12 bayi meninggal dalam sehari di RS India.
1. Terdapat 4-5 bayi di dalam inkubator
Salah seorang warga setempat, Yogesh Solanki, bercerita bahwa bayi saudara laki-lakinya yang baru berumur satu hari dinyatakan meninggal dunia pada hari Minggu (1/10/2023) di rumah sakit.
Anak tersebut menjadi bayi kelima yang meninggal dunia. Mirisnya, Yogesh dan anggota keluarga lainnya menyaksikan secara langsung empat bayi lainnya meninggal dunia saat itu juga.
"Bayi saudara laki-laki saya yang berumur satu hari meninggal dunia pada hari Minggu di rumah sakit, dan dia menjadi bayi kelima yang meninggal dunia. Kami melihat empat bayi lainnya meninggal di depan kami," tutur Yogesh Solanki.
Lebih lanjut, Solanki bercerita bahwa unit neo-natal di rumah sakit yang menjadi tempat bayi dirawat sangat ramai pada hari Minggu. Saking ramainya, disebutkan ada empat sampai lima bayi di dalam satu inkubator. Padahal, seharusnya hanya menampung satu bayi saja.
Editors' Pick
2. Kepala rumah sakit belum beri tanggapan atas tuduhan kelalaian
Kepala Rumah Sakit Pemerintah Shankarrao Chavan, Shamrao Wakode, masih belum menanggapi terkait tuduhan kelalaian.
Namun, dalam pernyataannya kepada kantor berita ANI pada Selasa (3/10/2023), Wakode menuturkan bahwa 12 pasien berusia dewasa yang meninggal dunia di rumah sakit penyebabnya akibat berbagai penyakit, seperti diabetes, gagal hati, hingga gagal ginjal.
"Tidak ada kekurangan obat-obatan atau dokter. Perawatan yang tepat diberikan kepada para pasien, tapi tubuh mereka tidak merespons pengobatan, yang menyebabkan kematian," ucap Wakode.
3. Politisi oposisi menuduh pemerintah telah melakukan kelalaian
Akibat insiden ini, para politisi oposisi menuduh pemerintah Maharashtra yang dikuasai oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) telah melakukan kelalaian besar atas meninggalnya bayi-bayi di rumah sakit.
"Pemerintahan BJP menghabiskan ribuan Rupee untuk publisitasnya tetapi tidak ada uang untuk membeli obat-obatan bagi anak-anak?" tanya Rahul Gandhi selaku pemimpin Partai Kongres yang merupakan oposisi utama di India.
4. Pemeritah akan melakukan penyelidikan
Pada Selasa (3/10/2023), pemerintah Maharashtra angkat bicara dengan mengatakan pihaknya telah meluncurkan tim penyelidikan atas meninggalnya 24 pasien dalam sehari, yang terdiri dari bayi dan pasien dewasa di rumah sakit tersebut.
"Dua puluh empat adalah angka yang sangat besar. Mengapa begitu banyak kematian terjadi dalam satu hari? Kami akan menyelidiki apakah itu karena kurangnya obat-obatan, atau kekurangan staf, atau alasan lainnya," ucap Menteri Negara Bagian setempat, Girish Mahajan, kepada rekan media.
5. Insiden ini menjadi kematian massal kedua di Maharashtra
Tak bisa dipungkiri, kekacauan besar memang telah menghantam rumah sakit Shankarrao Chavan pada hari Selasa lalu. Para pasien banyak memadati koridor rumah sakit dengan tangisan anak yang memenuhi ruangan.
Kematian massal yang terjadi di RS tersebut merupakan kejadian kedua di Maharashtra dalam beberapa bulan terakhir. Pada Agustus lalu, 18 orang yang dirawat di RS pemerintah di wilayah Thane meninggal dalam kurun waktu 24 jam.
Demikian informasi seputar 12 bayi meninggal dalam sehari di RS India. Semoga dengan adanya penyelidikan yang dilakukan bisa menghindari terjadinya kejadian seperti ini lagi.
Baca juga:
- Bayi di Medan Tewas di Ember, Diduga Lupa Diangkat saat Dimandikan
- Manfaat Mainan Sortir Bentuk bagi Tumbuh Kembang Bayi
- 7 Rekomendasi Helm Pelindung Kepala Bayi, Punya Bantalan Empuk