Menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Indonesia menjadi salah satu negara dengan beban stunting yang tinggi, yaitu sebesar 24,4%. Kondisi ini menjadi suatu tantangan dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Pasalnya, stunting bukan hanya berdampak pada tinggi badan, melainkan pada tingkat kecerdasan dan daya saing generasi penerus bangsa di masa depan. Sebagai upaya penanganan stunting, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Peraturan tersebut memuat target penurunan stunting di Indonesia mencapai 14% di tahun 2024 mendatang. Dalam langkah memberikan edukasi kepada masyarakat, iklan layanan masyarakat ‘Cegah Stunting Itu Penting’ hadir berisikan enam pesan kunci untuk pencegahan stunting.
Berikut Popmama.comtelah siapkan cara mencegah stunting yang bisa Mama terapkan sejak dini.
1. Minum tablet penambah darah setiap hari
Freepik/gpointstudio
Langkah pencegahan stunting pada anak bisa dimulai sejak Mama mengandung si Kecil. Ibu hamil yang menderita anemia bisa meningkatkan risiko persalinan prematur, kematian, berat badan lahir anak rendah, hingga stunting.
Menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan intervensi zat gizi yang penting dilakukan untuk mengurangi anemia pada ibu hamil dan masa nifas.
Jadi, para calon Mama disarankan untuk minum tablet penambah darah agar terhindar dari anemia dan melahirkan anak penderita stunting.
2. Ikut kelas ibu hamil agar janin sehat
Freepik/lookstudio
Stunting adalah masalah gizi kronis yang perlu dihindari. Permasalahan ini bisa berefek jangka panjang, seperti menurunnya kemampuan kognitif serta prestasi belajar anak, mempunyai kekebalan tubuh rendah, dan banyak lagi.
Mengikuti kelas ibu hamil merupakan salah satu upaya yang bisa digunakan untuk memperoleh informasi berkaitan dengan gizi dan kesehatan saat hamil demi mencegah stunting.
Editors' Pick
3. Berikan ASI dan MPASI untuk mencegah stunting
Freepik.com/valuavitaly
ASI Eksklusif merupakan asupan cairan yang diberikan selama enam bulan pertama sejak bayi dilahirkan ke dunia.
Para Mama harus mengetahui bahwa ASI bukan hanya sekadar susu ibu. Banyak manfaat untuk kesehatan bayi, seperti seperti imunogobulin atau antibodi, human milk oligosaccharides (HMO), sel darah putih, dan antimikroba lainnya.
Setelah bayi berusia enam bulan, pemberian ASI eksklusif yang diadampingi dengan MPASI (Makanan Pendamping ASI) dapat membantu mencegah stunting. Anak bisa diberikan protein hewani untuk memperbaiki tumbuh kembangnya.
4. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
Pexels/Polina Tankilevitch
Menjaga kebersihan merupakan salah satu hal yang patut diterapkan. Jangan menyepelekan kebersihan tangan yang digunakan saat anak mama makan. Karena tanpa disadari, hal sepele seperti itu bisa berdampak stunting pada anak.
“Aspek sanitasi akan ada kaitannya dengan kebersihan. Kalau nggak cuci tangan sebelum makan, itu bisa meningkatkan terjadinya infeksi berhubungan dengan stunting. Kalau terjadi infeksi, bisa memengaruhi pertumbuhan anak,” kata Dr. Sarah Angelique MS, Head of One Health & Scientific Danone Indonesia, dalam acara Peluncuran ILM ‘Cegah Stunting Itu Penting’, Senin (25/7/2022).
5. Pakai jamban sehat
Freepik/freepik
Selanjutnya, cara untuk mengantisipasi stunting adalah dengan pemakaian jamban sehat. Pentingnya memiliki jamban sehat di rumah ini agar anak memiliki sanitasi yang baik. Sebab, sanitasi yang tidak layak bisa jadi pemicu timbul serta menyebarnya bibit penyakit.
6. Rutin ajak anak ke posyandu tiap bulan
Freepik/freepik
Last but not least, langkah selanjutnya untuk menurunkan angka stunting dan mencegah stunting pada anak ialah membawa si Kecil ke posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembangnuya.
“Jadi selain pertumbuhan dan berat badan, pantau juga perkembangannya. pantau setiap bulan agar tahu anak berkembang atau tidak. Pendek belum tentu stunting, makanya perlu diperiksa ke tenaga yang lebih ahli,” jelas Muslicha, S.Sos, M. Si selaku Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Muda Pada Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak.
Nah, jadi itulah cara mencegah stunting yang bisa Mama terapkan mulai dari kehamilan hingga melahirkan si Kecil. Semoga bisa diterapkan untuk menurunkan jumlah anak penderita stunting di Indonesia, ya!