Patricia Gouw belum lama ini membagikan video berisi rekaman putri pertamanya yang kini berusia lima bulan, Zoe Harper Bartoli, mengalami kepala peyang. Model yang akrab disapa Patgo itu membawa putrinya untuk berkonsultasi dengan dokter.
Kondisi kepala Zoe yang peyang sudah disadari Patricia Gouw sejak putrinya baru lahir. Bahkan, Patricia pernah mencoba mengubah posisi kepala agar tidak hanya satu sisi, namun tidak ada perubahan secara signifikan.
Untuk pembahasan selengkapnya, berikut Popmama.comsiap membahas mengenai Patricia Gouw berikan helm khusus untuk kepala Zoe yang peyang.
1. Zoe mengenakan helm dalam kegiatan sehari-hari
Instagram.com/patriciagouw
Melalui Instagram Story-nya, Patricia Gouw memperlihatkan momen Zoe mengenakan helm dalam kegiatan sehari-hari, termasuk ketika sang bayi tertidur. Sampai saat ini, Zoe masih beradaptasi dengan helm yang dikenakannya.
Patricia akui produk buatan lokal yang dikenakan Zoe memiliki finishing yang tidak rapi. Meski begitu, Patricia berharap fungsi dari helm tetap bisa mengatasi kepala Zoe yang peyang.
“Masih adjusting the helm all the time. But look at this cuteyyy gurl. Jujur ini buatan Indo kok finishing-nya nggak rapih ya. Cuman yang penting fungsinya lah ya say,” cerita Patricia Gouw melalui akun Instagram pribadinya, @patriciagouw.
Editors' Pick
2. Ekspresi menggemaskan Zoe saat memakai helm
Instagram.com/patriciagouw
Tak bisa dipungkiri, keberadaan helm pada kepala Zoe justru membuat sang bayi tampak semakin menggemaskan. Apalagi, beberapa kali Zoe memperlihatkan ekspresi yang begitu imut.
Saking gemasnya, Patricia menyebut putri kecilnya itu seperti Thanos. Dalam mengatasi kepala Zoe yang peyang, Patricia rutin membawa bayinya ini untuk berkonsultasi ke dokter.
“Mukanya Zoe juga kayak marah terus. Tapi gemas macam Thanos. Nanti mau bawa cek lagi helmnya ke dokternya lagi,” tulis Patricia Gouw.
3. Penyebab kepala bayi peyang
Pexels/Pexels
Melansir dari laman Nemours Kids Health, penyebab paling umum dari kepala peyang adalah masalah pada posisi tidur bayi. Bayi berbaring telentang selama berjam-jam setiap hari, sehingga menyebabkan kepala datar di satu sisi.
Hal ini terjadi tidak hanya saat mereka tidur, tetapi juga karena berada di kursi mobil bayi, gendongan, kereta dorong, ayunan, dan kursi goyang. Selain itu, bayi prematur lebih mungkin untuk memiliki kepala peyang.
Pasalnya, ketika lahir, tengkorak bayi prematur lebih lunak dibanding bayi yang cukup bulan. Bayi juga banyak menghabiskan banyak waktu telentang tanpa digerakkan atau digendong karena kebutuhan medis.
Kepala peyang juga sering kali disebabkan oleh otot leher yang tegang. sehingga bayi sulit menoleh. Kondisi leher ini disebut tortikolis. Karena sulit untuk memutar kepala, bayi cenderung menjaga posisi kepala mereka tetap sama saat berbaring.
Tak sampai disitu, kondisi kepala peyang pun juga bisa terjadi karena masalah pada saat lahir melewati jalan lahir atau pervaginam. Jalur lahir yang sempit dapat membuat kepala bayi yang masih lunak pun kejepit, sehingga membuat kepalanya lebih datar di salah satu sisi.
Meski kepala bayi peyang umumnya tidak berbahaya, namun kondisi ini dapat membuat penampilan kepala dan wajah tidak simetris.
4. Cara memperbaiki kepala bayi yang peyang
Freepik/Freepik
Kepala bayi yang peyang (plagiocephaly) dapat diperbaiki dengan beberapa cara, terutama melalui perubahan posisi tidur dan stimulasi gerakan.
Bayi sebaiknya ditempatkan dalam posisi tidur telentang, tetapi dengan variasi arah kepala ke kanan dan kiri secara bergantian untuk mengurangi tekanan pada satu sisi.
Selain itu, tummy time atau membaringkan bayi dalam posisi tengkurap saat terjaga dapat membantu memperkuat otot leher dan mencegah tekanan berlebih pada kepala.
Menggendong bayi lebih sering juga dapat mengurangi waktu kepala bersandar pada permukaan yang keras. Jika kondisi peyang cukup parah, segera konsultasi dengan dokter untuk mempertimbangkan penggunaan helm terapi seperti yang dilakukan Patricia Gouw pada anaknya.
5. Seberapa efektif helm untuk mengatasi kepala bayi peyang?
Johns Hopkins Medicine
Helm terapi atau cranial orthosis cukup efektif dalam membantu memperbaiki bentuk kepala bayi yang peyang, terutama jika digunakan pada usia yang tepat, yaitu antara 4 hingga 12 bulan.
Usia tersebut dianggap ideal karena tulang tengkorak bayi masih lunak dan mudah dibentuk. Helm bekerja dengan cara memberikan tekanan ringan pada bagian kepala yang menonjol serta memberikan ruang bagi bagian yang rata untuk tumbuh secara lebih proporsional.
Efektivitas helm terapi bergantung pada tingkat keparahan plagiocephaly, usia bayi saat memulai terapi, serta konsistensi pemakaian (biasanya disarankan 23 jam per hari selama beberapa bulan).
Studi telah menunjukkan bahwa helm dapat mempercepat perbaikan bentuk kepala, tetapi dalam banyak kasus, perubahan posisi tidur, dan stimulasi gerakan juga dapat memberikan hasil yang cukup baik tanpa perlu helm.
Oleh karena itu, penggunaan helm lebih disarankan untuk kasus yang sedang hingga berat.
Demikian ulasan mengenai Patricia Gouw berikan helm khusus untuk kepala Zoe yang peyang. Semoga bisa menjadi ilmu baru bagi Mama semua, ya.