Tragis! Akibat Gagal Sunat, Penis Bayi 1 Bulan Ini Harus Diamputasi!
Sekarang, bagaimana masa depan anak ini ya?
26 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mulai dari pemotongan tali pusar hingga pemberian nama, setiap orangtua pasti memiliki sejumlah keputusan penting yang harus diambil menyangkut prosedur medis serta aturan keagamaan atau budaya.
Salah satunya adalah prosesi sunat pada anak laki-laki. Banyak orangtua yang hingga kini masih bergulat dengan keputusannya untuk menyunat anak sejak dini atau menyunatnya saat dewasa.
Hal ini merupakan keputusan pribadi dari setiap keluarga. Beruntung jika proses sunat sang Anak berhasil tanpa adanya hambatan.
Namun jika tidak, kira-kira bagaimana perasaan Mama dan Papa sebagai orangtua?
Hal malang tersebut ternyata pernah terjadi pada seorang bayi asal Mesir. Sang Papa mengungkapkannya ke publik setelah penis anaknya harus diamputasi usai penyunatan yang gagal.
Mengetahui hal tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi pentingnya.
1. Kronologis kejadian
Dilansir dari The Jerusalem Post, Papa dari bayi malang yang bernama Ashraf Helmi mengatakan bahwa saat itu ia membawa anaknya ke Kairo untuk melakukan vaksinasi dan sunat bayi setelah diyakinkan oleh saudara iparnya dan kerabatnya untuk menyunat sang Anak yang masih berusia 1 bulan.
Saat itu bayi malang yang bernama Mohamed melakukan vaksinasi dan sunat di Rumah Sakit Manti Medical Centre oleh seorang perawat yang mengaku pada sang Papa bahwa ia adalah seorang dokter.
Media lokal mengatakan bahwa perempuan itu mengarang pernyataan tersebut hanya untuk mendapat bonus sekitar 50 pound Mesir atau sekitar 3 dolar.
"Dia melakukannya di ruang gawat darurat dan bukan ruang operasi," jelas sang Papa kepada pers setempat.
"Aku memastikan bahwa aku ada di sana karena saat itu aku mendengar bahwa operasi tersebut gagal," tambahnya.
Helmi pun semakin curiga ketika ia melihat sang Perawat mengencangkan kain kasa di penis sang Anak dengan amat kencang.
"Setelah selesai, ia kemudian mengencangkan kain kasa dengan sangat erat. Ketika saya mengatakan kepadanya bahwa itu sangat kasar untuk anak kecil, dia berkata, 'Saya tahu apa yang saya lakukan!'" ujarnya.
Kemudian, tak lama setelah itu, Helmi melihat penis putranya membengkak. Hal tersebutlah yang kemudian membuat Helmi melakukan kunjungan lanjutan di pusat medis yang sama.
Editors' Pick
2. Penis bayi mulai membengkak
Meski sudah dilakukan perawatan, namun tetap saja penis sang Bayi malang tersebut kian membesar. Hingga akhirnya beberapa hari setelah itu, Mohamed didiagnosa menderita infeksi hingga harus dilarikan ke rumah sakit lain.
Di sana, dokter terpaksa harus mengamputasi penisnya karena telah berubah menjadi gangren. Menurut medis, gangren adalah kondisi serius yang muncul ketika banyak jaringan tubuh mengalami nekrosis atau mati.
Kondisi ini terjadi setelah seseorang mengalami luka, infeksi, atau masalah kesehatan kronis yang memengaruhi sirkulasi darah.