Apakah Berat Badan Bayi Akan Memengaruhi Kecerdasannya di Masa Depan?
Benarkah? Simak penjelasan medisnya!
6 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berat bayi adalah salah satu hal pertama yang dicatat setelah lahir. Berat bayi saat lahir diperlukan untuk mengetahui perkembangan fisiknya di masa depan.
Namun ternyata tak hanya itu, kini sebuah studi baru menunjukkan bahwa berat lahir juga dapat menentukan kecerdasannya di masa depan.
Dilansir dari reuters.com, hasil penelitian longitudinal baru yang berasal dari Denmark mengklaim bahwa berat bayi yang berada di bawah rata-rata dikaitkan dengan IQ yang rendah saat ia dewasa nanti.
Trine Flensborg-Madsen, ketua penelitian dari Universitas Kopenhagen, mengatakan bahwa mereka menemukan hubungan antara berat badan bayi dan kecerdasannya saat dewasa.
Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis data dari sekitar 4.700 bayi di Kopenhagen antara tahun 1959 dan 1961.
Mereka melihat dari catatan kelahiran dan skor tes IQ yang dilakukan oleh beberapa orang ketika mereka berusia 19, 28, dan 50 tahun.
Mereka mengkategorikan berat bayi berdasarkan beberapa kelompok, yakni:
- Berat di bawah 2,5 kg.
- Antara 2,5 kg dan 3 kg.
- Berat 3 kg hingga 3,5 kg.
- Antara 3,5 kg dan 4 kg.
- Berat lebih dari 4 kg.
Perlu Penelitian Lanjutan
Penelitian tersebut belumlah dianggap sempurna dan terpercaya. Pasalnya, diperlukan lebih banyak penelitian lagi untuk memastikan temuan tersebut.
Selain itu, penelitian tersebut juga tidak memperhitungkan banyak faktor lain yang mungkin mempengaruhi kecerdasan anak, seperti:
- Lingkungan rumah mereka,
- tingkat stres mama saat mengandung,
- seberapa pintar orangtua mereka.
Semua ini ternyata juga dapat mempengaruhi skor IQ bayi di masa depan.
Menurut Dr. Susan Shenkin, seorang ilmuwan dari Universitas Edinburgh yang bukan bagian dari tim peneliti mengatakan bahwa orangtua tidak perlu terlalu khawatir tentang penemuan ini.
"Otak berkembang pesat sebelum kelahiran tiba, karena itu berat badan lahir yang lebih rendah mungkin mencerminkan lingkungan yang buruk untuk pertumbuhan otak," ujar Shenkin.
"Kami masih belum bisa mengatakan apakah berat badan bayi yang rendah dapat menyebabkan kemampuan kognitifnya buruk," tambahnya.
Meskipun penelitian tersebut belum bisa dipastikan secara medis, namun ada baiknya jika Mama tetap menjaga berat badan bayi agar kesehatannya dapat terjaga.
Untuk itu, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa cara yang dapat dilakukan:
Editors' Pick
1. Berikan ASI yang cukup
Hal pertama yang harus Mama lakukan jika ingin bayi cepat gemuk adalah memberikan ASI. Seperti yang sudah diketahui, ASI merupakan sumber makanan alami yang sangat baik untuk kesehatan bayi.
Berikut ini tips dalam menyusui bayi baru lahir:
- Pastikan Mama menyusui sesuai jadwal atau saat bayi merasa lapar. Lebih baik lagi jika Mama menyusui bayi langsung dari payudara, kecuali bayi lahir prematur atau bayi berbibir sumbing yang mengalami kesulitan saat minum ASI langsung dari payudara.
- Bila Mama mengalami kesulitan dalam menyusui bayi, cobalah berkonsultasi pada ahli laktasi yang akan memberi panduan cara menyusui bayi dengan tepat.
- Ketika bayi masih bingung minum ASI langsung dari payudara, Mama bisa memompa ASI dan menyimpannya dalam botol yang sudah disteril.
- Jangan biarkan bayi menangis karena lapar.
- Jika Mama mengalami mastitis atau infeksi puting, segera obati agar tidak membuat bayi menolak menyusu yang berakibat berat badannya menurun.
Tak hanya itu, trik lain untuk menyusui bayi adalah dengan memberikannya ASI pada malam hari.
Menyusui anak pada siang hari tentu saja banyak distraksinya, misalnya karena ia ingin mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya atau karena ada mainan baru yang ingin dicoba.
Agar kebutuhan nutrisi anak tetap terpenuhi, Mama bisa membangunkan anak di malam hari untuk menyusu sekitar 15-20 menit lalu biarkan ia melanjutkan tidurnya.
Menyusu di tengah malam tak hanya menjadi cara menaikkan berat badan bayi, tetapi sekaligus membuatnya nyenyak tidur hingga pagi hari.
2. Perhatikan waktu tidurnya
Umumnya, aktivitas yang dilakukan oleh bayi baru lahir hanyalah makan dan tidur. Dua hal ini dapat meningkatkan berat badan bayi mama dengan sempurna.
Berikut ini tips yang dapat Mama praktekkan:
- Ikuti pola tidur bayi 16 jam sehari. Namun, Mama harus menjaga agar bayi minum susu pada waktu yang sesuai. Jangan biarkan bayi kelaparan.
- Sediakan tempat yang nyaman untuk bayi tidur.
- Pastikan tempat tidur bayi memiliki fitur yang aman untuk menghindari bahaya.
3. Tenangkan bayi segera ketika ia menangis
Bayi yang terlalu sering menangis atau merengek cenderung sulit naik berat badan karena menjadi petunjuk bahwa ia lapar dan kurang tidur.
Oleh sebab itu, jika bayi merengek dan menangis, segera tenangkan bayi dengan mempraktekkan cara berikut ini:
- Saat bayi terus-menerus menangis meski sudah disusui maupun diganti popoknya, kondisikan ia seperti saat masih dalam rahim dengan membedongnya. Ini akan membantu bayi lebih tenang sehingga berhenti menangis.
- Jika bayi masih terus menangis, peluk bayi mama ke dada dan usap lembut tubuhnya. Cara ini akan membuat bayi tenang dengan lebih mudah. Bisa juga putarkan lagu yang lembut atau nyanyikan lagu agar ia terbuai.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai berat badan bayi yang dapat memengaruhi kecerdasannya di masa depan.
Meski belum terbukti kebenarannya, namun ada baiknya jika Mama berjaga-jaga untuk tetap mengoptimalkan berat badan si Kecil agar tetap sehat dan normal.
Baca juga: Berat Badan Lahir Rendah Penyebab Utama Kematian Bayi di Jawa Timur
Baca juga: Ini Dampak Negatif Bila Berat Badan Bayi Kurang dari Normal
Baca juga: Waspada Risiko Gangguan Kesehatan pada Bayi dengan Berat Lahir Rendah