5 Fakta Spina Bifida yang Dapat Ganggu Fisik & Intelektual Anak
Ketahui jenis, penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan spina bifida
31 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua pasti ingin anaknya dapat lahir dengan sehat dan tidak mengalami cacat.
Pasalnya anak yang sehat dapat tumbuh menjadi anak yang cerdas dan dapat membanggakan.
Namun, sayangnya terdapat gangguan yang mungkin dapat terjadi pada bayi sejak dari dalam kandungan, salah satunya adalah spina bifida.
Kondisi ini adalah cacat lahir yang ditandai dengan terbentuknya celah atau defek pada tulang belakang dan saraf tulang belakang bayi.
Mengingat bahaya spina bifida yang dapat mengancam fisik dan intelektual anak, berikut Popmama.com telah merangkum 5 fakta pentingnya dari laman Mayo Clinic.
1. Apa itu spina bifida?
Spina bifida adalah kelainan bawaan lahir yang ditandai terbentuknya celah atau defek pada tulang belakang dan sumsum tulang belakang bayi. Kelainan ini bisa muncul di bagian mana saja pada tulang belakang jika tabung saraf bayi tidak tertutup sempurna, sehingga menyebabkan kerusakan pada saraf tulang belakang dan saraf-saraf lain.
Pada kondisi normal, embrio membentuk tabung saraf yang berkembang menjadi tulang belakang dan sistem saraf.
Jika proses ini tidak berjalan lancar, beberapa ruas tulang belakang tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga menciptakan celah.
Bila celah mencapai sebagian jaringan kulit seperti pada kulit di bagian punggung bawah, cairan otak yang mengelilingi sumsum tulang belakang bisa mendorongnya sehingga terbentuk kantung yang bisa terlihat di punggung bawah bayi.
Ada beberapa jenis spina bifida yang mungkin saja dialami oleh anak.
Berikut tiga jenis spina bifida berdasarkan lokasi serta ukuran celah yang terbentuk:
- Spina Bifida Okulta
Jenis ini termasuk paling umum dan ringan karena hanya menyebabkan terbentuknya celah kecil di antara ruas tulang punggung dan tidak memengaruhi saraf.
Pengidap spina bifida jenis ini biasanya hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.
- Meningokel
Jenis ini termasuk langka karena menyebabkan kondisi yang lebih parah dibanding spina bifida okulta.
Pengidap spina bifida jenis ini ditandai dengan terbentuknya pembukaan yang cukup besar sehingga selaput pelindung sumsum tulang belakang mencuat keluar dari beberapa celah di tulang punggung dan membentuk kantung.
- Mielomeningokel
Jenis ini termasuk yang paling serius karena ditandai dengan terbentuknya kantung berisi selaput dan sumsum tulang belakang yang menonjol keluar pada daerah punggung.
Pada kasus yang berat, kantung ini tidak memiliki kulit sehingga si Kecil rentan mengalami infeksi yang bisa mengancam jiwa.
Editors' Pick
2. Penyebab spina bifida pada anak
Penyebab di balik spina bifida belum diketahui secara pasti, namun diduga ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kecacatan ini.
Di antaranya adalah:
- Kekurangan asam folat
Memiliki kadar asam folat yang cukup terutama sebelum dan selama masa kehamilan sangat penting untuk menurunkan risiko bayi lahir dengan spina bifida.
Sebaliknya, defisiensi asam folat merupakan faktor pemicu yang paling signifikan dalam kasus spina bifida serta jenis kecacatan tabung saraf lainnya.
- Faktor keturunan
Orangtua yang pernah memiliki anak dengan spina bifida mempunyai risiko lebih tinggi untuk kembali memiliki bayi dengan kelainan yang sama.
- Jenis kelamin
Kondisi ini lebih sering dialami oleh bayi perempuan.
- Obat-obatan tertentu
Saat Mama hamil, hindari obat-obatan yang mengandung asam valproat dan carbamazepine yang digunakan untuk epilepsi atau gangguan mental, seperti gangguan bipolar.
- Diabetes
Mama hamil yang mengidap diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan spina bifida.
- Obesitas
Obesitas pada masa sebelum kehamilan akan meningkatkan risiko Mama untuk memiliki bayi dengan kecacatan tabung saraf, termasuk spina bifida.