Awas! Ini 6 Jenis Penyakit Kulit pada Bayi yang Sering Dijumpai
Apakah si Kecil pernah mengalami salah satunya, Ma?
17 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama?
Meskipun bayi memiliki kulit yang lembut dan halus, namun ternyata kulit bayi juga amat sensitif, lho. Itulah sebabnya kulit bayi sangat rentan sekali terhadap berbagai macam ruam.
Walau penyakit kulit pada bayi umumnya tidak membahayakan dan mudah ditangani di rumah, namun jika dibiarkan, ruam yang terlihat sepele bisa saja menjadi masalah kulit yang mengkhawatirkan para orangtua dan tak jarang membutuhkan pengobatan medis.
Lantas, apa saja jenis penyakit kulit pada bayi yang sering dijumpai?
Berikut Popmama.com telah merangkum tujuh jenis penyakit kulit pada bayi yang sering dijumpai:
1. Jerawat bayi
Penyakit kulit yang menyerang wajah ini rupanya tidak hanya terjadi pada remaja. Bayi pun juga bisa memiliki jerawat. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon yang masuk ke dalam aliran darah bayi melalui plasenta.
Jerawat yang timbul biasanya berbintik-bintik kemerahan. Namun jerawat yang menyerang kulit bayi tidaklah separah jerawat yang menyerang remaja yang sedang puber. Jerawat tersebut bisa hilang dengan sendirinya secara alami.
Untuk pertolongan pertama, cobalah cara berikut:
- Cuci wajah bayi dengan air bersih.
- Berikan pelembap khusus untuk mengatasi jerawat pada bayi. Hindari obat jerawat yang digunakan untuk anak-anak atau orang dewasa.
- Selain itu, jangan mencoba untuk mengeluarkan atau memecahkan jerawat bayi, karena ini akan memperburuk kondisinya.
- Jika jerawat terus bertambah atau tidak hilang setelah tiga bulan, segera kunjungi dokter, untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
2. Eksim
Eksim biasanya terjadi pada kulit orang dewasa dengan tanda rasa gatal berlebih pada kulit dibarengi dengan kulit memerah, bersisik serta pecah-pecah, hingga timbul gelembung-gelembung kecil yang mengandung air atau nanah.
Namun, eksim juga bisa menyerang kulit bayi. Penyakit kulit eksim yang menyerang kulit bayi biasanya muncul berwarna kemerahan dan disertai dengan isi berwarna putih.
Eksim atau ruam merah ini biasanya terjadi pada bayi yang memiliki riwayat alergi. Eksim biasanya muncul di wajah, dada, lengan, atau siku dan secara bertahap menjadi kulit kering dan bersisik.
Jika bayi mengalami demam karena penyakit ini, maka sebaiknya Mama tetap waspada meskipun eksim akan menghilang seiring dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh bayi.
Untuk mengatasinya, Mama dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
- Eksim pada bayi tidak ada obatnya. Namun, umumnya dapat dikendalikan dengan baik dan sering akan hilang setelah beberapa bulan atau tahun.
- Perawatan yang paling efektif adalah untuk mencegah kulit menjadi kering dan gatal, serta menghindari pemicu yang menyebabkan kondisi kambuh.
- Gunakan pelembap kulit untuk bayi guna mengurangi kulit kering akibat eksim pada bayi dan menjaga kulit bayi tetap lembap.
Editors' Pick
3. Kulit kering
Kebanyakan bayi yang baru lahir akan mengalami kulit kering dan mengelupas selama beberapa hari. Proses ini adalah normal namun jika terus berlanjut segera datangi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Untuk penanganan pertama, Mama dapat melakukan beberapa cara berikut:
- Jangan mandikan bayi terlalu lama.
- Setelah memandikan bayi, sebaiknya biasakan untuk mengoleskan pelembap untuk bayi agar kelembapan kulitnya terjaga. Pastikan juga si Kecil mendapatkan cukup cairan.
- Biasanya kuit kering pada bayi akan hilang setelah beberapa hari. Namun, jika kondisi ini menganggu atau membuat bayi tidak nyaman, segera diskusikan dengan dokter. Dokter akan memberikan perawatan yang tepat untuk kondisi ini.
Jika Mama butuh rekomendasi, Mama bisa coba produk dari BIODERMA Atoderm series, rangkaian produk pembersih dan perawatan untuk kulit wajah dan tubuh yang ditargetkan untuk tipe kulit normal, kering sensitif, sangat kering hingga rentan eksim.
Untuk si kecil dengan kulit normal hingga kering sensitif, Mama bisa coba Atoderm Gel Douche sebagai pembersih saat mandi dan Atoderm crème sebagai pelembab sehari-hari.
Popmama.com jelaskan dulu ya Ma, supaya lebih paham akan solusinya.
Atoderm Gel Douche: Pembersih bebas sabun untuk bayi, anak-anak dan seluruh anggota keluarga yang dapat digunakan setiap hari pada kulit normal hingga kering sensitive. membersihkan kulit secara lembut dan meningkatkan kelembapan serta skin-barrier kulit.
Atoderm Creme: Pelembap harian yang dapat digunakan untuk menjaga kelembapan pada kulit yang normal hingga kering ringan, meningkatkan kelembapan kulit secara signifikan dalam 2 jam pemakaian dan memperbaiki pertahanan alami kulit.
Sedangkan, untuk si kecil yang memiliki kulit sangat kering hingga rentan eksim mama bisa gunakan, Atoderm Huille De Douche (Shower Oil) sebagai pembersih saat mandi dan Atoderm PP Baume sebagai pelembab sehari-hari
Popmama.com jelaskan dulu ya Ma, supaya lebih paham akan solusinya.
Atoderm Huille De Douche (Shower Oil): Pembersih bebas sabun yang diformulasikan untuk mencegah pertumbuhan dan pelekatan bakteri dan penyerapan alergen yang dapat memicu peradangan. Memberikan hidrasi dan kelembapan yang tahan lama (hingga 24 jam setelah pemakaian).
Atoderm PP Baume: Pelembap harian yang dapat digunakan saat terjadi iritasi ataupun kondisi normal agar kulit terasa lebih nyaman. Membantu mengurangi rasa gatal dan memperkuat lapisan pertahanan kulit sekaligus menjaga keseimbangan bakteri baik pada kulit.
Tenang Ma, ini sangat aman untuk digunakan pada area wajah dan tubuh. Untuk dewasa ataupun anak-anak dan bayi juga bisa kok, tapi kecuali bayi prematur ya. Klik di sini untuk informasi selengkapnya!
4. Bintik putih (Milia)
Bintik putih atau yang dikenal juga dengan sebutan milia ini terkadang muncul di hidung yang disebabkan karena serpihan kulit yang menghambat kelenjar minyak.
Milia muncul karena kelenjar minyak dan sel kulit putih yang tidak bisa ke luar secara alami. Jika bayi mengalaminya, Mama tidak perlu khawatir sebab kebanyakan milia akan sembuh sendiri.
5. Cradle Cap
Cradle cap merupakan pengerasan seperti ketombe yang ada di kulit kepala bayi. Umumnya cradle cap terjadi karena jamur. Untuk menghilangkannya, Mama bisa mengaplikasikan sampo anti jamur yang cocok untuk bayi.
Tak perlu terlalu khawatir karena cradle cap umumnya akan menghilang seiring dengan pertambahan usia bayi.
6. Biduran
Biduran pada bayi biasanya terjadi sebagai reaksi alergi makanan, umumnya karena mengonsumsi telur dan susu. Namun, bisa juga karena keringat yang bergesekan dengan kulit.
Biduran tidak membahayakan, namun membuat bayi merasa tidak nyaman saat tidur atau sepanjang hari. Jika bayi mengalami biduran kronis, maka segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Dokter mungkin akan menyarankan resep antihistamin untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan.
Nah, itulah enam jenis penyakit kulit pada bayi yang sering dijumpai. Jika si Kecil mengalaminya, Mama tidak perlu panik.
Lakukanlah perawatan ringan untuk menyembuhkannya. Namun, jika sudah terlalu mengganggu kenyamanan si Kecil, segeralah konsultasikan dengan dokter.
Baca juga:
- Jangan Sembarangan! Ini Panduan Memilih Produk Perawatan Kulit Bayi
- Kulit Si Kecil Sensitif? Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Membeli Produk
- Jangan Panik Ini Masalah Kulit yang Kerap Dialami Newborn