Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih?
Sebelum memberikannya pada si Kecil, ketahui dulu fakta berikut ini
22 November 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut American Dietetic Association (ADA) dan American Academy of Pediatrics (AAP), orangtua sebaiknya tidak perlu khawatir jika bayi mereka akan kekurangan cairan meski tidak minum air putih.
Hal ini karena kandungan air dalam ASI sudah cukup untuk memenuhi jumlah air putih yang wajib dikonsumsi oleh bayi, yaitu sebesar 1,5 mL air/kkal energi setiap harinya.
Selain itu, rasa air putih yang sejuk dan segar dapat membuat bayi kehilangan selera untuk minum susu.
Minum air putih akan membuat perut bayi terasa penuh dan menunda rasa laparnya, sehingga memicu bayi untuk minum susu lebih sedikit daripada biasanya.
Mama juga tidak perlu khawatir jika bayi akan mengalami konstipasi (susah BAB) atau mengalami kerusakan ginjal jika tidak diberi minum air putih, karena ASI sudah mengandung 88 persen air dan segala macam nutrisi yang dibutuhkan bayi.
Namun jika terpaksa, bolehkah bayi diberi air putih? Kapan waktu yang tepat untuk memberikannya? Dan, adakah risiko kesehatan yang dapat mengancam jika ia mengonsumsi air putih?
Nah, untuk menjawab itu semua, berikut Popmama.com telah merangkum 3 informasi pentingnya.
Editors' Pick
1. Kapan bayi boleh minum air putih?
Seperti yang kita ketahui, bayi yang baru lahir hingga berusia 6 bulan disarankan untuk mendapatkan ASI eksklusif, tanpa ada tambahan makanan atau cairan lain.
Namun bukan berarti bayi tidak boleh mendapatkan air putih. Jika terjadi beberapa kondisi yang memaksanya, maka tidak apa-apa jika ia mendapatkan asupan cairan tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa kondisi yang membolehkan bayi untuk minum air putih:
- Ketika cuaca panas, Mama boleh memberikan tambahan air saat menyeduh susu formula untuk bayi yang memang mengonsumsi susu formula.
- Jika bayi mengalami flu perut atau gastroenteritis, dokter biasanya menyarankan untuk memberikan minuman elektrolit pada bayi. Tujuannya membantu mencegah terjadinya dehidrasi.
- Setelah bayi berusia enam bulan, bayi boleh diberi air putih saat haus, namun jangan berlebihan.
- Setelah berusia satu tahun, ketika dia sudah mengonsumsi makanan padat, dia boleh diberi air putih sebanyak yang dia suka.
Tidak semua minuman cocok untuk bayi dan anak-anak, terutama yang berusia di bawah 6 bulan.
Selain air putih, teh (baik manis atau tidak), serta kopi juga tidak dianjurkan untuk diberikan kepada bayi. Pasalnya, teh dan kopi dapat mengurangi penyerapan zat besi.
2. Apa saja risiko kesehatan yang dapat mengancam?
Ada beberapa risiko yang dapat terjadi jika bayi terlalu banyak mengonsumsi air putih, apalagi air putih yang tidak steril.
Apa saja risiko yang dapat terjadi?
Berikut diantaranya:
- Risiko gizi buruk
Jika bayi yang disusui dengan ASI ekslusif meminum air putih, dia bisa berhenti menyusu sebelum waktunya dan hal ini bisa menyebabkan kekurangan gizi.
Mama pun akan merasakan imbasnya, yaitu jumlah air susu akan berkurang. Mengenai kandungan ASI sendiri, terutama tetesan-tetesan yang keluar pertama tiap bayi menyusu, mengandung lebih dari 80 persen air.
Oleh karena itu, ASI saja sudah cukup untuk menghidrasi bayi. Tiap kali bayi haus atau lapar, segera berikan ASI.
Selain menghilangkan rasa haus, ASI juga membantu dalam melindungi bayi dari infeksi serta membantunya untuk tumbuh dan berkembang secara normal.
Sementara itu, memberikan air putih pada bayi yang disusui dengan susu formula juga tidak dianjurkan. Ikutilah petunjuk pembuatan susu formula untuk bayi, jangan mencoba menambahkan takaran air melebihi jumlah yang disarankan.
Memberikan susu formula yang encer karena terlalu banyak air sama saja seperti memberikannya nutrisi yang lebih sedikit dari yang dia butuhkan.
Selain itu, baik pada bayi di bawah usia 6 bulan yang mengonsumsi ASI atau susu formula, pemberian air dapat mengganggu kemampuan tubuh si Kecil untuk menyerap nutrisi dari susu.
Air putih juga bisa menyebabkan perut bayi terasa penuh sehingga keinginan makannya berkurang.
- Risiko diare
Meminum air putih juga dapat menyebabkan bayi terkena infeksi karena air mungkin tidak steril, sehingga bayi dapat mengalami diare.
Untuk bayi yang mengonsumsi susu formula, Mama dianjurkan menggunakan air yang telah direbus hingga matang dengan suhu minimal 70° celcius, lalu dinginkan sebelum disuguhkan.
Mama tidak dianjurkan untuk menggunakan air kemasan secara langsung, melainkan harus tetap dimasak terlebih dahulu.
Selain itu, bila Mama menggunakan air kemasan, perhatikanlah kandungan mineralnya karena mungkin mengandung terlalu banyak garam atau natrium maupun sulfat.
Periksa label pada kemasan air dan pastikan kadar natrium atau biasa ditulis Na tidak lebih dari 200 mg per liter serta kadar sulfat atau biasa ditulis SO atau SO4 kurang dari 250 mg per liter.
- Risiko keracunan air
Mengencerkan susu formula dapat mengundang risiko keracunan air pada bayi.
Pada kasus yang jarang terjadi, meminum terlalu banyak air putih dapat menyebabkan bayi keracunan air atau intoksifikasi air, yaitu kondisi ketika kadar garam dalam darah turun drastis ke level yang terlalu rendah sehingga mengganggu keseimbangan elektrolit.
Gejala-gejala keracunan air bisa berupa pembengkakan tubuh, pusing, mual, muntah, serta diare. Keracunan air dapat membuat bayi kejang dan bahkan koma.
3. Bagaimana jika bayi terpaksa minum air putih?
Meski air putih tidak baik untuk bayi berusia di bawah 6 bulan, ini bukan berarti ia sama sekali minum air putih.
Misalnya ketika bayi hendak minum obat yang berbentuk bubuk atau puyer, air putih dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat puyer menjadi cair dan lebih mudah disuapkan ke mulut bayi.
Walaupun sebenarnya, Mama dapat menggunakan ASI untuk melarutkannya. Air putih sesekali diperlukan untuk menghilangkan warna putih di lidah bayi akibat minum susu formula.
Warna putih pada lidah biasanya tidak terjadi pada bayi yang minum ASI. Takaran air putih yang diperbolehkan untuk bayi di bawah 6 bulan adalah 2 ml, atau sekitar seperempat sendok teh, tidak lebih.
Itupun jika benar-benar diperlukan dan tidak dianjurkan memberikan air putih dengan dot atau sippy cup.
Menurut Parents.com, beberapa dokter di AS memperbolehkan pemberian 60 ml air putih per hari pada bayi di bawah 6 bulan yang mengalami konstipasi. Dan pemberian air putih wajib dihentikan jika siklus BAB-nya sudah normal.
Nah, itulah fakta menarik seputar kapan bayi boleh minum air putih. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi pertimbangan Mama.
Baca juga:
- Bayi Muntah Setelah Minum ASI? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Tips untuk Diperhatikan jika Bayi Harus Minum Susu Formula
- Kenali dengan Baik, Ini Ciri-Ciri ASI Basi yang Tak Boleh Diminum Bayi