10 Penyebab Kenapa Bayi Susah Tidur dan Cara Mengatasinya
Bayi yang sulit tidur akan berdampak buruk bagi perkembangannya lho, Ma!
28 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah umum yang dialami Mama setelah melahirkan adalah bayi susah tidur malam hari. Sebenarnya, ada beberapa penyebab yang bisa membuat si Kecil sulit tidur di malam hari.
Jangan terlalu cemas dulu ya, dilansir dari raisingchildren.net.au, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa penyebab bayi susah tidur di malam hari beserta cara mencegah dan mengatasinya.
Catat baik-baik tentang kenapa bayi susah tidur, Ma!
10 Penyebab Kenapa Bayi Susah Tidur
Sejak bayi dilahirkan hingga tumbuh dewasa, tentu dibutuhkan waktu istrahat bagi tubuhnya untuk mengoptimalkan kerja tubuh serta mendapatkan pemulihan.
Namun, tentu terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan tidurnya terganggu hingga membuat si Kecil kurang tidur.
Berikut beberapa penyebabnya:
1. Ritme sikardian bayi belum stabil
Kebanyakan bayi belum memiliki ritme sikardian atau jam biologis tubuh yang benar, karena fungsi tubuhnya masih berkembang.
Kebanyakan bayi sudah mendapatkan jam biologis tubuh yang benar ketika ia berusia 12 minggu, tapi beberapa bayi mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama dari itu.
Meski hal ini terkait perkembangan fungsi tubuhnya, Mama tetap bisa membantu si Kecil beradaptasi dan membiasakan dirinya dengan waktu tidur yang baik.
Bantu bayi untuk bangun dan tidurkan ia di waktu yang sama setiap harinya. Hal ini akan membantu anak mama untuk beradaptasi dan menemukan jam biologisnya sendiri.
Hindari juga memasang lampu yang sangat terang di kamar ketika waktu tidur malam datang. Pasalnya, cahaya yang terlalu terang dapat menghalangi tubuh menghasilkan hormon melatonin, yaitu hormon yang merangsang rasa kantuk.
2. Bayi lapar
Bayi lapar adalah alasan paling umum bayi susah tidur atau terbangun di malam hari. Bayi baru lahir membutuhkan makanan lebih sering.
Umumnya bayi hingga usia 18 bulan, diberi makan setiap empat jam atau sesuai permintaan si Kecil dan tidak menutup kemungkinan merasakan kelaparan pada malam hari atau tepat sebelum ia tidur.
Apalagi jika pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya cukup pesat terjadi, ia akan merasa lebih sering lapar dibandingkan biasanya.
Oleh karena itu, sebaiknya siapkanlah ASI untuk anak mama agar kebutuhannya terpenuhi. Mama juga mungkin perlu menyusui setiap 2-3 jam sekali.
3. Mengajak bayi main sesaat sebelum waktu tidurnya
Tanpa disadari, Mama juga bisa menjadi penyebab bayi susah tidur di malam hari. Dengan mengajaknya main, maka Mama bisa saja membuat si Kecil larut dalam kegembiraan sehingga sulit untuk tidur.
Bayi adalah pemerhati yang baik dan sangat muda teralihkan dengan suara atau gerakan yang menarik perhatiannya.
Jadi jika Mama ingin si Kecil tidur di waktu yang tepat atau kembali tidur setelah sempat terbangun, hindari mengajaknya bermain sesaat sebelum ia tidur.
Selain diri Mama sendiri yang menjadi penyebab bayi sulit tidur, telepon genggam juga bisa menstimulasi bayi untuk terus terbangun.
Survey dari 715 orangtua di negara barat disimpulkan bahwa bayi yang diberi permainan di telepon genggam akan lebih sulit tidur di malam hari.
Hal ini diduga karena telepon genggam memancarkan cahaya warna biru yang bisa mengganggu produksi hormon melatonin.
Jika bayi terbangun di malam hari, sebaiknya jangan terlalu cepat menenangkannya. Hal ini justru akan membuat si Kecil semakin susah tidur, karena Mama seperti mengganggu bayi yang mengantuk akan tertidur.
Untuk menghindarinya, jangan langsung bergerak atau mengambil tindakan pada tanda-tanda pertama gerakan dan suara dari bayi mama saat sedang tidur.
4. Bayi terlalu lelah atau sebaliknya
Saat bayi kelelahan, bayi akan mengalami susah tidur atau membuatnya kurang tidur. Selain itu, bayi juga akan lebih sering bangun dan jadi rewel.
Lingkungan sekitar bayi yang terlalu berisik juga bisa membuat bayi susah tidur atau tenang. Inilah mengapa sebaiknya bayi menghindari kebisingan sebelum waktu tidur.
untuk menciptakan lingkungan yang tenang agar bayi mudah tidur.
5. Merasa tidak nyaman
Jika bayi mama merasa tidak nyaman, ia mungkin kesulitan tidur. Untuk itu, cobalah untuk mengecek popoknya, pakaiannya, suhu tubuh dan suhu rungan, atau periksan di sekitar tempat tidurnya, mungkin ada suatu hal yang membuatnya tidak nyaman.
6. Sedang sakit
Bayi yang sedang sakit juga akan susah untuk tidur. Carilah tanda-tanda penyakit, seperti demam, batuk, atau hidung tersumbat, dan konsultasikan dengan dokter anak jika Mama khawatir.
7. Perubahan perkembangan
Seiring pertumbuhan dan perkembangan bayi mama, pola tidurnya mungkin berubah. Ia mungkin mulai lebih sering terbangun di malam hari, tidur siang lebih singkat, atau sulit tidur sendiri.
8. Kecemasan akan perpisahan
Setiap bayi memiliki kepribadian yang berbeda, dan beberapa bayi mengembangkan keterikatan yang lebih besar dengan orangtua atau pengasuhnya dibandingkan bayi lainnya. Namun, sebagian besar bayi akan mengalami kecemasan akan perpisahan pada tingkat tertentu, yang dapat membuat tidur lebih sulit.
9. Masalah penjadwalan
Bayi yang masih sangat kecil mungkin tidak tidur dengan jadwal yang teratur. Namun, bayi yang lebih tua cenderung membentuk rutinitas tidur. Menyimpang dari rutinitas tersebut dapat mengganggu pola tidur mereka, sehingga mereka tidak lagi tertidur pada waktu biasanya.
Untuk mencegah hal ini, buatlah ritual tidur malam dan tidur siang yang mungkin termasuk menyanyikan lagu atau membaca cerita. Pertahankan rutinitas ini, dan baringkan bayi pada waktu yang sama setiap hari.
Bayi mungkin berubah saat tidur siang seiring pertumbuhannya, sehingga jadwalnya mungkin berubah. Setelah jadwal baru menjadi jelas, patuhi jadwal tersebut.
10. Bayi mengalami refluks
Tidak jarang bayi mengalami refluks, gumoh, dan masalah pencernaan lainnya. Beberapa bayi mengalami refluks jika mereka berbaring telentang setelah menyusu atau makan, menurut Sarah Adams, M.D., dokter anak dan direktur medis di Rumah Sakit Anak Akron di Akron, Ohio.
Editors' Pick
Cara Mengatasi Bayi Sulit Tidur
Mengatasi bayi yang sulit tidur memang susah-susah gampang. Maka dari itu, untuk mempermudah Mama, berikut beberapa penanganan yang dapat dilakukan:
- Berikan sesuatu untuk diisap
Mengisap dapat menenangkan detak jantung bayi, melemaskan perutnya, dan menenangkan tangan-kaki yang berontak menggapai-gapai.
Tawarkan dot atau ibu jarinya untuk diisap dan biarkan ia ngempeng sampai kembali tenang. Jika ia menangis saat Mama sedang menyusui, biarkan ia ‘menggigiti’ puting mama.
Jika ia menggunakan susu botolan, berikan ia mainan lembut. Untuk menghindari kerusakan gigi, jangan celupkan dot atau mainan toothing ke dalam sesuatu yang manis.
- Bedong si Kecil
Bayi membutuhkan banyak kenyamanan dan kehangatan seperti yang mereka rasakan saat di dalam kandungan. Oleh karena itu, bungkuslah bayi mama dalam selimut hangat atau kain bedong, sehingga ia merasa aman.
Dengan tenang, dekap si Kecil dekat dada mama. Beberapa bayi merasa bedongan atau gendongan terlalu konstriktif dan merespon lebih baik untuk bentuk lain, seperti mengisap dot atau gerakan berirama.
Goyangkan tubuh ke kanan-kiri dengan perlahan, coba ajak ia ngobrol atau nyanyikan lagu pengantar tidur. Saat menggendong, coba belai punggungnya dengan tegas dan berirama.
Tepukan lembut juga bekerja sama baiknya untuk tenangkan bayi yang terus menangis. Selain itu, Mama juga bisa tempatkan ia di kereta dorong bayi, dan goyang-goyangkan dengan lembut.
- Baringkan menyamping
Saat menggendong atau menempatkan ia di kereta dorong bayi, posisikan tubuhnya dalam keadaan berbaring miring atau tengkurap untuk menciptakan kembali suasana seperti di dalam kandungan.
Ingat, selalu kembalikan posisinya jadi telentang saat ia akhirnya benar-benar terlelap. Ajak ia bicara dengan nada menenangkan dan jaga agar suhu kamar cukup hangat.
- Ciptakan “white noise”
Dalam kandungan, bayi dapat mendengar detak jantung mama. Hal ini mungkin sebabnya mengapa bayi suka digendong, karena detak jantung mama yang familiar dengannya.
Ciptakan “white noise” yang dapat menenggelamkan suara-suara lainnya. Mama bisa gunakan suara statis radio, mainan, atau menyalakan vacuum cleaner, kipas angin, atau pengering rambut.
Dengungan dari mesin-mesin elektronik ini mungkin terdengar kurang nyaman bagi orang dewasa, namun, banyak bayi menangis yang akhirnya bisa kembali tenang setelah mendengarkan “white noise”.
Suara tersebut sama seperti deru konstan dalam tubuh yang ia dengarkan setiap saat selama dalam kandungan. Mama juga dapat mengunduh file “white noise” dari internet atau mengunduh aplikasi “white noise” yang bisa membantu tidur pulas, atau beli CD “white noise” yang khusus diciptakan untuk bayi.
- Udara segar
Kadang, hanya dengan membuka pintu atau jendela sedikit lebih lebar, atau bawa ia jalan-jalan sebentar ke luar rumah dapat menghentikan tangisan dengan cepat.
Jika berhasil, nikmatilah momen berharga ini!
- Pijat
Kebanyakan bayi senang disentuh, sehingga mungkin pijatan adalah jalan keluar terbaik untuk mengatasi tangisannya. Lakukan pijat dengan teratur dapat mengurangi frekuensi tangisan dan rewelan si Kecil.
Namun, waktu terbaik untuk memijat bayi adalah saat ia sedang terjaga. Jangan terlalu khawatir tentang tidak mengetahui gerakan pijat yang sempurna.
Asalkan gerakannya lembut dan lambat, pijatan dapat memberikan kenyamanan. Tanggalkan pakaian bayi dan pijat dengan lembut dan tegas. Mama bisa menggunakan minyak atau krim pijat, asalkan setidaknya ia berusia satu bulan.
Sambil memijat, ajak si Kecil berbicara seperti biasa dan jaga agar suhu kamar tetap hangat. Jika ia menangis selama dipijat, hentikanlah segera.
Menangis saat dipijat menandakan overstimulasi, yakni rasa yang membuatnya sudah cukup nyaman dan tidak ingin lagi dipijat.
Tips Mencegah Bayi Susah Tidur
Sebelum terjadi, ingat-ingatlah 3 prinsip waktu tidur berikut ini agar bayi mama terhindar dari kelelahan yang mengakibatkan si Kecil sulit tidur. Berikut 3 poin pentingnya:
- Bayi usia 0-6 bulan harus tidur setidaknya selama 45 menit tiap 1 jam sekali. Jika dalam 1 jam tidurnya terlalu sebentar dan terjaga hingga berjam-jam, maka ia akan jadi kelelahan.
- Bayi usia 6 bulan bisa terjaga sepenuhnya hingga 2 jam lamanya.
- Balita bisa bertahan tanpa tidur selama 4-5 jam. Lebih dari itu, ia akan lelah, tantrum, dan rewel.
Maka dari itu, orangtua perlu menjadwalkan dengan cermat waktu tidur dan makan anak. Mendisiplinkan waktu tidur dan makan juga bermanfaat agar fisiknya jadi lebih kuat dan metabolisme lancar.
Kesalahan Orangtua yang Membuat Bayi Susah Tidur
Selain penyebab bayi sulit tidur di atas, ada pula beberapa penyebab yang secara tidak disadari sering Mama lakukan.
Berikut beberapa kesalahan orangtua yang membuat bayi susah tidur:
- Mengabaikan tanda mengantuk dari bayi
Bayi pasti membuat tanda jika ia sangat lelah dan ingin tidur. Menggosok mata, menguap, gerakan lambat, rewel dan tidak ada minat bermain merupakan tanda umum jika si Kecil mulai mengantuk.
Jika Mama mengabaikan tanda ini, tubuh tidak akan memompa melatonin sebuah hormon yang dapat menenangkan tubuh. Sebaliknya kelenjar adrenalnya akan menghasilkan kortisol, hormon yang dapat menghasilkan stres.
Jika ada tanda itu muncul, cobalah membawanya ke ruangan yang tenang dan gelap agar ia dapat tertidur sesuai dengan rasa kantuknya.
- Menggendong atau mengayun bayi sebelum tidur
Sebenarnya perilaku ini tidak buruk bagi kesehtan bayi. Namun, kebiasaan ini akan membuat bayi tidak bisa tidur tanpa digendong atau diayun.
Hal ini akan membuat bayi tidak memahami tanda mengantuk pada diri mereka. Saat bayi terbangun di malam hari, biarkan si Kecil tertidur lagi.
Mama juga perlu melatihnya tidur sendiri dengan memerhatikan tanda mengantuknya. Jika sudah mengantuk, ia harus segera dibawa tidur.
- Membuat bayi tidur di mana saja
Saat Mama sedang bepergian, Mama jadi sering membuat bayi tertidur di mana saja. Mulai dari kereta dorong, mobil dan tempat lainnya.
Hal ini akan membuat anak tidak jatuh ke dalam zona tidur nyenyak. Kebiasaan tidur yang baik harus dimulai dengan tidur secara konsisten di tempat tidur yang sama.
Hal ini akan membuat bayi tidak mengalami kesulitan tidur nyenyak karena terbiasa punya kualitas tidur yang baik.
- Membiarkan bayi tidur larut malam
Penyebab bayi sulit tidur ini akan membuat bayi tidak memahami jadwal tidurnya. Meski ia punya rasa kantuk sendiri, Mama tetap perlu memberikan stimulus pada bayi agar ia memahami bahwa ada waktunya untuk tidur.
Selain itu, membiarkan bayi tidur terlalu larut malam akan mengurangi waktu dan kualitas tidurnya. Hal ini akan membuat anak kelelahan di hari berikutnya dan tidak punya jadwal tidur yang rutin.
Dampak Bayi yang Kurang Tidur
Jika hal tersebut sering kali terjadi pada si Kecil, maka akibatnya ia akan kekurangan waktu tidurnya. Lalu, apa saja dampak kurang tidur pada bayi? Dilansir dari babygaga.com, berikut di antaranya:
- Mengganggu emosi dan kognitif
Salah satu dampak akibat bayi mengalami kekurangan kualitas tidur adalah bayi mengalami gangguan pada perkembangan emosi dan kognitifnya.
Pada saat tidur terdapat aktivitas yang memacu kerja otak tertentu sehingga meningkatkan perkembangan fungsi otak. Hal ini tentu sangat penting dalam menjaga perkembangan fungsi otak bayi.
- Menghambat pertumbuhan
Akibat bayi mengalami kurang waktu tidur, menyebabkan tubuhnya mengalami hambatan dalam pertumbuhan. Hal ini berhubungan dengan hormon pertumbuhan pada bayi yang sangat penting bagi tubuhnya.
Pada beberapa tahapan fase tidur, terjadi pelepasan hormon pertumbuhan yang juga sangat dibutuhkan selama masa pertumbuhan.
- Bayi tampak lemas dan tak bersemangat
Biasanya dampak akibat bayi tidak tidur nyenyak semalaman (terlebih lagi beberapa malam berturut-turut), bisa mengakibatkan bayi menjadi tampak lemas dan kurang bersemangat.
Hal ini diakibatkan kurangnya jam istrahat bayi akibat kesulitan tidur. Sehingga tubuh bayi kurang mengalami recovery.
- Bayi rewel
Bila bayi terus-menerus sulit tidur dalam semalam, biasanya pada siang hari bayi akan menjadi penyebab bayi rewel. Hal ini dikarenakan bayi merasa kurang begitu fit dan merasa tubuhnya kurang nyaman.
Selain itu, pada saat siang juga biasanya kondisi lingkungan membuat bayi sulit beristrahat sehingga bayi dapat menjadi tidak tenang dan pada akhirnya menjadi rewel.
- Pola makan terganggu
Akibat tidak tidur dalam waktu yang lama, biasanya hari berikutnya atau esok harinya bayi akan lebih sering tertidur untuk mengistrahatkan tubuhnya setelah sebelumnya mengalami sulit tidur.
Tentu hal ini juga akan membuat durasi tidur bayi menjadi lebih panjang. Akibatnya bayi akan lebih sering tidur, sehingga Mama akan kesulitan memberikan bayi makanan atau susunya walau jadwal makan atau menyusu telah tiba waktunya.
- Penyakit sulit sembuh
Tubuh yang mengalami kurang istrahat, tentu membuat sistem pemulihan atau recovery tubuh juga melambat. Hal ini memberikan dampak tubuh akan mengalami keterlambatan penyembuhan akibat terlambatnya pemulihan.
Terlebih lagi, jika bayi memang dalam keadaan sakit, sehingga bayi mengalami kurang istrahat. Hal ini justru bisa berdampak semakin menurunnya daya tahan tubuh bayi.
Nah, itulah beberapa informasi penting mengenai bayi yang susah tidur pada malam hari. Setelah mengetahui fakta kenapa bayi susah tidur, mulai sekarang terapkan langkah-langkah mudah untuk mengatasi dan mencegahnya, ya, Ma!
Baca juga:
- Mama Perlu Tahu, Ini 7 Fakta Pola Tidur Bayi Usia 2 Bulan
- Mana yang Lebih Baik untuk Bayi, Tidur Pakai Bantal atau Tidak?
- 5 Hal Penting Mengenai Pola Tidur Bayi yang Wajib Mama Ketahui