Mengenaskan! Bayi Prematur Terbakar di Dalam Inkubator Rakitan
Tak hanya inkubator, ketahui metode lain untuk merawat bayi prematur
28 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi yang lahir dalam keadaan prematur lazim ditempatkan di inkubator untuk mendapatkan penanganan medis.
Namun seorang bayi prematur ini harus kehilangan nyawanya karena ditempatkan di inkubator rakitan yang membuatnya mengalami luka bakar.
Dilansir dari thesun.co.id, Mama dari bayi tersebut masih berusia 15 tahun, saat itu ia melahirkan bayinya di RS Nuestra Senora del Rosario di Warnes, Bolivia, dengan usia kehamilan 32 minggu.
Sayangnya, tidak ada inkubator yang tersedia di rumah sakit karena penuh.
Scarlett Pasabare, saudari sang Mama, mengatakan bahwa petugas RS berinisiatif membuat inkubator rakitan sendiri dengan menggunakan lampu yang sangat terang.
"Karena bayinya prematur, kita diberi tahu bahwa dia perlu dimasukkan inkubator, tetapi tidak ada yang tersedia. Di pusat medis lain juga tidak ada," ungkap sang Mama.
Sesaat setelah bayi prematur tersebut dimasukkan ke dalam inkubator rakitan, sang Mama pun mengatakan sempat mendengar suara merintih.
Tak lama kemudian dokter memberi tahu bahwa bayi malang tersebut mengalami luka bakar karena lampu yang terlalu panas.
"Saya lihat lengan kecilnya terbakar dan dia mengerang. Kita diberi tahu bahwa lampu telah membakarnya," ucap ibu muda itu.
Ketika dokter melihat luka-luka pada tubuh si Bayi, pihak rumah sakit mencoba memindahkannya ke rumah sakit lain, tetapi penuh.
Mereka pun mengirimnya ke pusat medis lain, tetapi bayi itu dilaporkan telah meninggal pada saat dokter menanganinya.
Para dokter di rumah sakit tempat korban dilahirkan kini tengah diselidiki atas kelalaiannya, sehingga menyebabkan bayi prematur yang baru lahir meninggal secara tragis, yakni terbakar di sebuah inkubator hasil improvisasi petugas.
Kasus ini mengejutkan masyarakat setempat. Buruknya pelayanan di banyak pusat kesehatan di Bolivia juga ikut menjadi pembahasan setelah Presiden Evo Morales memperkenalkan model baru perawatan kesehatan universal.
Berkaca dari kasus yang terjadi pada bayi malang tersebut, maka mungkinkan jika bayi prematur tidak dimasukan ke dalam inkubator?
Apakah ada metode lain yang dapat dilakukan sebagai pengganti inkubator?
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa faktanya.
1. Metode Kanguru vs Inkubator
Dahulu, bayi prematur harus dirawat di kota besar yang memiliki inkubator bayi dan fasilitas kesehatan lengkap.
Namun, berbagai studi yang dilakukan dokter ahli anak telah menemukan metode sederhana, tidak mahal dan efektif untuk merawat bayi prematur, yang disebut perawatan metode kanguru (PMK).
PMK untuk membesarkan bayi prematur pertama kali diperkenalkan oleh dr. Edgar Rey Sanabria pada tahun 1978 di Bogota, Kolombia.
Metode ini awalnya dilakukan sebagai alternatif untuk merawat bayi prematur pada daerah yang memiliki fasilitas kesehatan terbatas.
Seperti namanya, PMK dilakukan serupa dengan kanguru. Hewan khas Australia ini merawat anaknya yang baru lahir dengan membawanya di dalam kantung, agar tetap hangat dan bisa mendapatkan air susu dari induknya kapan pun.
PMK memang terkesan primitif dan sederhana jika dibandingkan dengan inkubator.
Kendati begitu, berbagai studi membuktikan bahwa PMK memiliki beberapa kelebihan dibandingkan inkubator.
Di antaranya adalah:
- Bayi akan mendapatkan kehangatan yang cukup (tidak kedinginan, namun juga tidak kepanasan). Hal ini karena tubuh Mama yang berkontak terus-menerus dengan kulit bayi akan mentransfer panas dalam jumlah yang sesuai.
- Bayi bisa mendapatkan ASI setiap kali ia menginginkannya. Selain itu, metode kanguru juga terbukti meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif untuk bayi prematur.
- Bayi memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik, sehingga tak mudah mengalami infeksi.
- Bonding (ikatan batin) antara Mama dan bayi menjadi lebih terjalin.
- Bayi mendapat lebih banyak stimulasi melalui sentuhan kulit, mendengar suara Mama, dan melihat Mama. Stimulasi ini berguna untuk meningkatkan perkembangan bayi.
- Bayi cenderung memiliki penambahan berat badan yang baik dan sesuai target.
- Menurunkan angka kematian bayi prematur.
Selain kelebihan-kelebihan dari sisi medis, PMK juga mendatangkan kelebihan dari segi ekonomi.
Ya, metode ini tidak memerlukan fasilitas dan peralatan yang mewah, karena dapat dilakukan sendiri di rumah dengan hanya bermodalkan secarik kain saja.
2. Cara melakukan perawatan metode kanguru
Perawatan metode kanguru untuk bayi prematur terdiri dari tiga hal utama, yaitu kontak kulit ke kulit (antara kulit Mama dan kulit bayi), pemberian ASI, dan dukungan terhadap Mama.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
- Kontak kulit ke kulit
Komponen ini sangat penting untuk menjaga bayi tetap hangat. Karena kulit Mama harus bersentuhan dengan kulit bayi, maka dada Mama dan bayi tak boleh tertutup busana atau kain apapun.
Posisi kanguru dilakukan dengan meletakkan bayi pada posisi tegak menghadap dada Mama. Bayi tak menggunakan pakaian apapun, hanya popok, topi, dan kaus kaki.
Sedangkan Mama bisa menggunakan pakaian untuk menutupi punggungnya, tetapi dada yang bersentuhan dengan kulit bayi tak boleh tertutup sesuatu apapun.
Bayi diposisikan di dada Mama dengan kain panjang yang memiliki bahan menyerap keringat.
Jika bayi masih dirawat di rumah sakit dan membutuhkan peralatan-peralatan tertentu untuk menyangga hidupnya, perawatan metode kanguru dilakukan setidaknya 1 jam setiap harinya.
Namun, jika kondisi bayi sudah stabil dan boleh dirawat di rumah, metode kanguru sebaiknya dilakukan sepanjang waktu.
Perawatan metode kanguru tak mutlak harus dilakukan oleh Mama seorang diri.
Papa atau anggota keluarga lainnya juga bisa berganti-gantian berperan menjadi "Mama kanguru” bagi si Kecil yang prematur.
- Pemberian ASI
Jika sudah bisa mengisap dengan efektif, maka bayi bisa disusukan langsung ke payudara Mama. Caranya, Mama memeluk seluruh tubuh bayi dengan kepala dan tubuh bayi dalam posisi lurus.
Lalu, muka bayi menghadap ke payudara Mama. Saat bayi membuka lebar mulutnya, puting Mama diarahkan ke dalam mulut bayi.
Namun, jika bayi belum bisa mengisap dengan efektif (jika lahir pada usia kehamilan kurang dari 34 minggu), umumnya ASI diawali dengan menggunakan ASI perah yang diberikan melalui gelas kecil.
- Dukungan terhadap Mama
Meski metode kanguru sangat sederhana, namun perawatan ini terbilang melelahkan. Karena Mama tak bisa melakukan banyak hal dengan adanya bayi yang terus melekat pada dadanya.
Oleh karena itu, memberikan dukungan, khususnya secara emosional, sangat penting bagi Mama.
Memberikan pijatan pada Mama atau menggantikannya dalam menjadi kanguru selama beberapa saat juga bisa menjadi dukungan yang sangat baik.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai kasus bayi prematur yang terbakar di dala inkubator rakitan beserta tips merawat bayi prematur dengan metode kanguru.
Meskipun si Keci lahir secara prematur, namun jangan biarkan dirinya mengalami keterlambatan tumbuh kembang hanya karena terlahir berbeda.
Lakukan perawatan metode kanguru seperti yang telah disebutkan, agar dirinya tetap bisa berkembang layaknya mereka yang terlahir normal.
Baca juga:
- Mama Perlu Tahu Tentang Perawatan Kanguru yang Menyelamatkan Bayi Prematur
- Jangan Salah Pilih, Ma! ini Makanan Awal bagi Bayi Prematur!
- 7 Cara Mencegah Terjadinya Persalinan Prematur