Penyebab, Pencegahan dan Cara Menangani Mata Merah pada Bayi
Jangan panik, lakukan saja beberapa langkah berikut!
5 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak hanya orang dewasa, bayi juga dapat mengalami mata merah.
Ada beragam penyebab mata merah pada bayi, termasuk akibat infeksi virus dan bakteri. Mata merah pada bayi merupakan kondisi yang tidak terlalu serius dan bahaya, namun Mama tetap harus berhati-hati karena kondisi mata merah bisa saja menular kepada orang lain. Untuk itu, orangtua harus segera mengatasi kondisi tersebut dengan cara membawanya ke dokter dan memberikannya obat.
Selain mata berwarna merah muda, gejala lain dari penyakit ini antara lain:
- Sering keluar air mata,
- rasa tidak nyaman pada mata,
- kelopak mata bengkak.
Tak hanya dapat terjadi pada salah satu matanya, mata merah pada bayi pun dapat terjadi pada kedua bola matanya.
Nah, sebelum terjadi pada si Kecil, ada baiknya jika Mama mengetahui terlebih dahulu beberapa fakta mengenai mata merah pada bayi.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi pentingnya.
Editors' Pick
1. Penyebab mata merah pada bayi
Mata merah biasanya identik dengan sakit mata, namun selain itu ada beberapa penyebab lain yang mengakibatkan mata merah pada bayi.
Dilansir dari babycentre.co.uk, berikut beberapa penyebab lainnya:
- Iritasi
Kondisi mata merah pada bayi bisa karena iritasi, seperti tak sengaja kemasukan sampo dan sabun.
Apabila mengalami ini, segeralah bawa bayi ke dokter untuk mengetahui apakah masih ada bahan kimia yang tersisa di dalam mata mereka.
- Flu
Mata merah pada bayi bisa juga disebabkan oleh flu, terlebih jika orang-orang di lingkungan bayi sedang menderita flu.
Segera bawa bayi ke dokter bila alami mata merah disertai dengan gejala lain seperti demam hingga 38 derajat celcius, jarang buang air kecil, sulit bernapas, batuk, dan rewel.
- Pembuluh darah pecah
Subconjunctival hemorrhages atau pecahnya pembuluh darah di bawah konjungtiva mata bayi bisa juga menjadi penyebab mata merah.
Darah yang keluar tidak dapat diserap seutuhnya oleh konjugtiva, dan akhirnya membuat mata merah.
Tenang saja, kondisi ini bukanlah situasi yang berbahaya, karena si Kecil pasti akan sembuh dalam jangka waktu 1 hingga 2 pekan.
Mama cukup menunggu agar mata bayi tidak lagi merah dan tidak harus menggunakan obat tetes mata.
- Konjungtivitis
Kondisi ini disebabkan oleh meradangnya konjungtiva atau lapisan yang membatasi antara kelopak mata dan melapisi bagian putih dari mata.
Biasanya kondisi ini terjadi pada satu mata, tapi lama kelamaan bisa menjalar ke mata sebelahnya.
Meski umumnya tidak berbahaya, tapi konjungtivitis pada bayi dapat menjadi gejala infeksi yang lebih serius seperti klamidia, iritasi pada iris mata atau anterior uveitis, glaukoma akut, ataupun bisul pada kornea.
Bayi juga lebih berisiko mengalami konjungtivitis jika lebih dulu mengidap alergi lain seperti asma.
2. Cara mencegah mata merah
Untuk menghindari mata merah pada bayi, sebaiknya lakukanlah beberapa hal di bawah ini:
- Pilih mainan yang aman untuk mata
Bayi berusia 0-6 bulan perlu diberikan mainan yang aman untuk matanya. Hindari memberikan mainan dengan sisi yang terlalu tajam.
Hal ini tentunya dilakukan untuk mengurangi risiko mata tertusuk bagian yang tajam tersebut. Selain itu, sebaiknya periksa label mainan yang akan diberikan pada si Kecil, apakah sudah sesuai dengan usianya saat ini.
Ada baiknya juga Mama memilih mainan yang dapat melatih koodinasi antara tangan dan matanya.
- Lindungi mata anak dari paparan sinar UV yang berlebihan
Paparan sinar matahari yang berlebihan bisa memberi efek negatif untuk mata. Itulah kenapa Mama perlu memberikan perlindungan saat si Kecil sedang dijemur di bawah sinar matahari.
Topi dan kacamata hitam khusus bayi bisa menjadi pilihannya, lho.
3. Cara menangani mata merah
Untuk kasus semacam ini, dokter akan memberikan antibiotik berupa obat tetes mata ataupun salep.
Demikian juga jika mata merah yang terjadi tergolong parah atau berlangsung lebih dari dua minggu.
Ada dua jenis antibiotik untuk obat sakit mata merah yang umumnya diresepkan oleh dokter, yaitu:
- Chloramphenicol
- Asam fusidat (fusidic acid)
Chloramphenicol biasa diberikan dapat bentuk tetes mata, atau bisa juga dalam bentuk salep. Jika chloramphenicol tidak cocok, dokter kemungkinan akan memberikan obat asam fusidat.
Terutama untuk anak, obat ini lebih banyak dipilih karena pemberiannya tidak terlalu sering. Demikian juga untuk lanjut usia dan ibu hamil.
Chloramphenicol dan asam fusidat kemungkinan memiliki efek samping, yaitu berupa rasa menyengat atau perih ringan pada mata selama beberapa saat.
Hal yang perlu ditekankan, kedua jenis obat sakit mata golongan antibiotik ini harus diperoleh melalui resep dokter, termasuk cara pakai dan dosis yang dianjurkan.
Untuk memberikan obat tetes mata ataupun salep pada bayi, tidaklah mudah. Untuk itu, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk menggunakan obat sakit mata merah pada bayi:
- Salep
Salep kemungkinan akan lebih mudah diberikan sebagai obat sakit mata pada bayi.
Untuk menggunakannya, tarik ke bawah kelopak mata anak, kemudian oleskan salep di bagian tersebut. Ketika mata bayi berkedip, salep akan masuk ke dalam mata.
- Tetes mata
Untuk memberikan tetes mata pada bayi, baringkanlah terlebih dahulu. Pejamkanlah matanya, kemudian teteskan tetes mata ke sudut mata bagian dalam.
Ketika bayi membuka mata dan berkedip, obat yang sudah diteteskan pun akan masuk ke dalam mata. Jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan obat sakit mata merah pada bayi.
Gunakan air hangat untuk membersihkan mata dari kotoran sebelum memberikan obat sakit mata, agar obat dapat bekerja lebih efektif.
Nah, itulah beberapa informasi penting mengenai mata merah pada bayi.
Ingat, untuk menggunakan obat sakit mata golongan antibiotik sampai masa pengobatan selesai, sesuaikanlah dosis yang diberikan dokter guna mencegah kemungkinan infeksi berulang.
Jika mata merah pada bayi tampak parah ataupun berkepanjangan setelah menggunakan obat sakit mata, segera konsultasikan ke dokter mata untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan yang tepat.
Baca juga:
- Bisa Merusak Mata dan Otak, Jika Bayi Dibiarkan Menonton Televisi
- Mengapa Bayi Mama Sering Mengucek Mata? Ini Alasannya
- Mama Wajib Tahu! Ini Alasan Bayi Tidur dengan Mata Terbuka