7 Tanda Penyakit Herpes Simpleks pada Bayi
Fatal akibatnya jika Mama terlambat mengatasi herpes pada Si Kecil
6 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi masih memiliki kekebalan tubuh yang lemah, maka penting bagi Mama untuk terus menjaga kesehatannya agar selalu terhindar dari virus dan bakteri yang dapat mengancam sistem imun yang ia miliki.
Salah satu virus yang perlu Mama waspadai adalah Virus Herpes Simpleks (VHS). Bukan hanya pada orang dewasa, penyakit herpes juga bisa dialami oleh bayi.
Virus yang satu ini dapat menular melalui kontak kulit, air liur, dan saat seseorang menyentuh benda yang dipegang orang yang terinfeksi.
Inilah alasan mengapa Mama tidak dianjurkan membiarkan bayi, terutama bayi yang berusia kurang dari enam bulan, untuk dicium sembarang orang. Lepuhan pada kulit atau mukosa pada bibir atau vagina yang terinfeksi herpes adalah sumber infeksi virus VHS.
Virus yang satu ini adalah cikal bakal terjadinya herpes pada Si Kecil. Infeksi herpes pada bayi bahkan dapat terjadi pada bayi baru lahir.
Mama yang terkena herpes berpotensi tinggi untuk menularkannya pada bayinya di masa kehamilan, terutama jika terinfeksi herpes genital di enam bulan masa awal kehamilan.
Selain itu, virus ini juga dapat menular pada bayi jika Mama yang mengalami herpes melakukan proses persalinan normal melalui vagina. Selain di sekitar mulut, luka melepuh sebagai gejala herpes atau disebut juga cold sores dapat timbul pada hidung, pipi, dan dagu.
Luka ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Setelah beberapa hari, luka ini akan pecah, kemudian berbentuk kerak dalam 1-2 minggu.
Nah, agar lebih waspada, Mama sebaiknya mengenali tujuh tanda-tanda herpes pada bayi yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini:
1. DemamĀ
Demam adalah salah satu tanda pasti adanya virus yang menyerang tubuh seseorang. Maka dari itu, jangan pernah sepelekan jika Mama menemukan Si Kecil demam.
Demam yang menandakan adanya gejala herpes tidak akan terjadi seketika, tetapi baru muncul 2-12 hari setelah infeksi.
Oleh karena itu, Mama sebaiknya segera memeriksakan si Kecil ke dokter saat ia demam, jangan tunggu lebih lama lagi. Semakin cepat Mama mengetahui penyebab demam yang dialami bayi, semakin cepat bayi akan mendapatkan pengobatan.
2. Pembengkakan kelenjar getah bening
Meskipun hanya penyakit kulit, herpes juga diketahui dapat berpengaruh pada kelenjar getah bening Si Kecil.
Maka dari itu, penting bagi Mama untuk mencurigai pembengkakan kelenjar getah bening yang terjadi di beberapa bagian tubuh Si Kecil. Sebab, hal tersebut bisa saja menjadi suatu pertanda si Kecil terinfeksi virus herpes.