Menjadi seorang Mama merupakan sebuah anugerah yang sangat besar bagi semua perempuan, apalagi ditambah dengan kehadiran anak yang menambah kebahagian di dalam rumah.
Untuk seorang perempuan, khususnya Mama yang baru memiliki anak, memandikan bayi merupakan sebuah pengalaman baru yang sangat menyenagkan sekaligus membuah khawatir.
Pasalnya kulit bayi masih sangat sensitif dan sangat rentan apalagi ditambah belum puputnya tali pusar pada bayi, membuat banyak Mama merasa gugup.
Untuk itu, Popmama.comtelah mengulas tata cara lengkap memandikan bayi baru lahir yang masih ada tali pusarnya. Simak informasi berikut, ya!
1. Persiapan diri
Freepik.com/Nadyaskobeleva
Memandikan si Kecil tentu merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi seorang Mama baru. Tak hanya itu, memandikan bayi untuk pertama kalinya juga diketahui bisa menjalin kedekatan antara Mama dan si Kecil.
Mengetahui bahwa bayi yang baru lahir masih sangat sensitif, maka hal tersebut pasti akan membuat Mama merasa gugup saat pertama kali memandikannya.
Meskipun begitu, sebaiknya Mama jangan merasa khawatir ataupun gugup. Lebih baik, bertanyalah kepada orang rumah yang sudah lebih berpengalaman. Jangan malu untuk terus bertanya dan belajar ya, Ma.
Editors' Pick
2. Peralatan yang harus disiapkan
Freepik.com
Setelah mempersiapkan diri, jangan lupa juga untuk mempersiapkan peralatan mandi si Kecil.
Adapun peralatan yang perlu Mama siapkan pertama kali adalah sebagai berikut:
Bak mandi dan termometer untuk mengukur suhu air, suhu air yang disarankan untuk memandikan bayi berkisar antara 30 sampai dengan 40°C.
Baskom kecil.
Kapas bulat.
Perlak karet atau alas anti sllip.
Sabun, sampo, baby oil, baby cream, minyak telon, dan bedak.
Umumnya bayi baru lahir masih memiliki tali pusar yang belum puput, oleh karena itu Mama harus lebih berhati-hati saat memandikannya.
Sebaiknya tali pusar jangan sampai terkena air, untuk itu Mama memerlukan waslap untuk menyeka bagian pusarnya.
Agar lebih jelas, berikut tahapan memandikan bayi baru lahir:
Langkah pertama yang dapat Mama lakukan adalah mengalasi permukaan datar dengan alas yang empuk, misalnya di atas kasur dengan memakai perlak dan handuk bayi. Mama juga dapat menggunakan meja sebagai alas, namun harus diberikan alas yang empuk terlebih dahulu.
Kemudian, kondisikan bayi dalam posisi berbaring, lalu letakan tangan Mama di bagian leher belakang dan kepala bayi agar lebih mudah saat menyeka bagian belakangnya.
Selanjutnya, Mama dapat menyeka wajah bayi dengan menggunakan waslap lembut yang sudah dibasahi dengan air hangat terlebih dahulu. Seka bagian wajah bayi dari kepala dan leher secara perlahan, jangan lupa bersihkan pula bagian lipatan yang terdapat di leher dan kuping belakang.
Secara perlahan usapkan bagian tubuh bayi dengan menggunakan waslap, setelah tubuh bayi dirasa cukup basah, berilah sabun pada bagian tubuh, tangan dan juga kaki.
Untuk membersihkan bagian kelopak mata bayi, Mama dapat menggunakan kapas yang tidak berserat dan mulailah membersihkan bagian kelopak mata secara perlahan-lahan agar tidak terjadi mata merah pada bayi. Mama juga dapat mengulangi cara yang sama pada bagian kelopak mata yang kedua.
Mama juga perlu berhati-hati saat menyeka bagian lipatan-lipatan pada bayi, biasanya di sana terdapat kotoran-kotoran yang cukup sulit dibersihkan, seka bagian lipatan seperti leher, bagian lutut, bagian belakang bayi, telinga, ketiak dan lipatan pada lengan bayi.
Setelah tubuh bayi dirasa cukup bersih, Mama bisa mengakhirinya dengan menyeka bagian alat kelamin hingga ke pantat bayi secara pelahan, dimulai dari bagian depan kemudian bagian belakang.
Apabila tahapan di atas sudah selesai, Mama bisa mengangkat badan bayi dan membaringkannya pada handuk kering yang sudah berada di atas tempat tidur.
Jangan lupa untuk mengeringkan tubuh bayi dengan segera dan memberikan minyak telon serta bedak untuk memberikan kehangatan pada tubuh bayi dan membuatnya wangi.
Jangan lupa juga untuk mengoleskan baby oil pada bagian lipatan kulit bayi, Mama juga bisa menggunakan baby cream pada bagian lipatan apabila terjadi rush.
Terakhir, bayi bisa langsung diberi pakaian.
4. Waktu yang tepat untuk memandikan bayi
Freepik
Pada dasarnya, Mama tidak perlu terlalu sering memandikan bayi yang baru lahir.
Hal yang paling penting adalah Mama selalu mengganti popok bayi ketika ia buang air kecil ataupun buang air besar, dan selalu menggganti pakaiannya secara rutin untuk menjaga kebersihan tubuh bayi.
Untuk bayi yang baru lahir, biasanya 3 sampai dengan 4 kali dimandikan dalam seminggu sudah dirasa cukup, namun hal ini juga tergantung dari kondisi lingkungan dan suhu.
Waktu yang tepat untuk memandikan bayi baru lahir biasanya dapat dilakukan setiap dua kali dalam sehari, yakni pada jam 0700-08.00 pagi saat bayi belum dijemur di bawah sinar matahari.
Setelah itu, Mama juga dapat memandikannya pada jam 13.00-16.00 setiap harinya. Memandikan si Kecil dengan teratur juga bisa mengajarkan kedispilanan dari sejak dini, lho Ma!
5. Tips penting memandikan bayi baru lahir
Littlebabylife
Selain beberapa tahapan memandikan bayi di atas, Mama juga harus mengetahui tips penting saat memandikan bayi.
Apa saja?
Berikut diantaranya:
Sebaiknya hindarilah penggunaan plester untuk merawat tali pusar.
Apabila terjadi tanda-tanda seperti infeksi pada tali pusar bayi seperti kemerahan atau keluar nanah dan berbau menyengat, sebaiknya Mama segera lakukan konsultasi pada dokter untuk segera mendapatkan pertolongan.
Mama juga dapat menambahkan alas karet sebagai antislip saat menyabuni bayi.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kuku bayi dengan memotong secara teratur setelah memandikannya.
Nah, itulah tata cara lengkap memandikan bayi yang masih ada tali pusar. Karena tali pusar si Kecil belum terlepas, maka sudah seharusnya Mama disarankan untuk berhati-hati.
Pasalnya, bagian yang terlalu basah pada tali pusar bisa menyebabkan infeksi yang parah. Jadi perhatikan semua cara diatas dan lakukan secara berurutan.
Jika Mama masih belum berani, maka sebaiknya segeralah meminta bantuan pada yang lebih ahli atau berpengalaman.